Pengamat terorisme Al Chaidar menuturkan, ledakan bom di sejumlah negara dan kemudian di Indonesia ini sangat mungkin punya keterkaitan dengan instruksi ISIS. Sebab, sudah dipastikan bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi mengakui pendukung ISIS di Indonesia dan Filipina. “Pendukung ISIS di Malaysia dan Asia Tenggara lain belum diakui, tunggu saja klaimnya,” jelasnya.
Yang juga perlu dipahami, adanya bom bunuh diri low explosive tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan kelompok teror belakangan ini mulai melemah. Mereka sudah kehilangan sosok yang mampu membuat bom dengan daya ledak tinggi. “Bahkan, ada beberapa sosok yang mampu membuat bom high explosive malah enggan bergabung dengan ISIS ini,” ujarnya.
Ancaman saat Ramadan sebenarnya sudah pernah diprediksi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Chaidar menjelaskan, beberapa hari sebelum bulan puasa itu, Kapolri sempat menyebut ada ancaman. “Sekarang itu terbukti walau tidak memakan korban jiwa tak bersalah,” terangnya. (yan/atn/kwl/vit/wa/idr/bay/c7/dos)