26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Awan Berbentuk Tornado Gegerkan Padang Panjang

Awan berbentuk tornado di Padang Panjang, Minggu (6/4/2014).
Awan berbentuk tornado di Padang Panjang, Minggu (6/4/2014).

PADANG, SUMUTPOS.CO – Awan berbentuk unik muncul di langit Padang Panjang, Sumatera Barat. Awan itu sempat diabadikan oleh warga setempat. BMKG Padang Panjang membenarkan penampakan awan unik yang menyerupai angin tornado itu.

“Sekitar pukul 10.00 WIB saya dibangunkan orangtua karena ada awan berbentuk aneh. Saat saya keluar, kelihatan awan itu mirip tornado tapi bukan. Saya bingung juga kenapa ini aneh,” kata Anthony Saputra, Minggu (6/4). Dari foto yang dipotret Anthony dengan ponsel itu terlihat awan berbentuk meruncing ke bawah. Kondisi cuaca saat itu mendung, namun tidak hujan.

“Kira-kira 30 menit awannya masih seperti itu, tapi setelahnya ya normal-normal saja,” kata warga Silaing Bawah, Padang Panjang, Sumatera Barat, ini. Fenomena awan mirip tornado ini baru pertama kali dilihat oleh Anthony di kotanya. Namun ia pernah juga menyaksikan awan berbentuk tidak biasa.

“Awan yang bentuknya seperti ini baru sekali ini kelihatan. Dulu pernah ada yang aneh juga ketika akhir 2013, tapi tidak meruncing ke bawah seperti ini bentuknya,” ujar Anthony. Sementara itu, staf analisis BMKG Padang Panjang, Furqon Dawam Raharjo, saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan penampakan awan Minggu pagi.

“Memang ada awan berbentuk seperti itu sekitar pukul 10.00-11.00 WIB,” ujarnya. Furqon menuturkan bahwa fenomena ini baru kali ini terjadi. Penyebabnya kemungkinan adalah berkumpulnya awan kumulonimbus atau disebut juga awan Cb. “Biasanya tidak ada yang seperti itu. Di sini kondisi sedang mendung dan bisa jadi terbentuk awan seperti itu. Di pegunungan memang adalah tempat berkumpulnya awan kumulonimbus,” ujar Furqon.

Sebelumnya fenomena alam awan tegak lurus di langit Padang juga jadi buah bibir di tengah masyarakat Padang. Munculnya awan unik itu menimbulkan keresahan di sebagian masyarakat. Mereka mengaitkan fenomena alam ini pertanda bakal terjadi gempa, seperti halnya kemunculan halo matahari. Awan tegak lurus itu muncul kemarin Selasa 6 Juni 2012, sekitar pukul 12.30 WIB. Tak ingin ketinggalan momen, warga langsung mengabadikan pemandangan langka itu dengan kamera telepon seluler masing-masing.

Dalam sekejap, foto awan tegak lurus pun bersebaran di situs jejaring sosial Facebook, Twitter dan BlackBerry Messenger warga. “Nak, pulanglah lagi. Ja­ngan main ke pusat kota. Ada awan gempa, hati-hati ya!” kata seorang ibu di kawasan Bypass, Padang, saat menele­pon anak­nya begitu melihat awan tegak lurus.  Di Bypass, tampak warga berbondong-bondong keluar bangunan untuk menyaksikan fenomena alam itu. Tak ayal, awan unik itu itu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Beragam spekulasi pun bermunculan

Takjub bercampur cemas menyungkup perasaan warga begitu menyaksikan gugusan awan panjang membelah langit. Beberapa orang PNS memutuskan pulang kantor lebih cepat, karena simpang siurnya informasi tentang awan tersebut. Koordinator Analisis Badan Metereologi, Klimatologi dan Geo­fisika (BMKG) Padang, Budi Samiadji mengatakan, awan tegak lurus tidak ada hubungannya dengan gempa. Hanyalah fenomena alam biasa yang terbentuk akibat tekanan angin di udara. Dia meyakini awan tegak lurus itu sama saja dengan awan lainnya yang bisa berbentuk apa saja. “Kadang-kadang ada awan berbentuk wajah orang, kadang seperti pohon, kadang tegak lurus. Ya, tergantung tekanan angin,” tegasnya.

Menurutnya, belum ada kajian dari para ahli mengungkap­kan hubungan antara awan tegak lurus dengan pertanda gempa. Kalaupun ada, dia menilai hanya­lah mitos yang kebetulan saat bersamaan terjadi gempa.  “Sampai saat ini, belum ada kajian yang mengungkapkan itu. Saya rasa itu sama saja dengan fenomena halo matahari,” ujarnya. Sebelumnya, fenomena halo matahari sempat membuat warga Sumbar cemas. Warga mengaitkan kemunculan cincin matahari itu sebagai pertanda gempa, karena kebetulan beberapa hari sebelum gempa 30 September 2009, muncul halo matahari di langit Padang.

Kendati belum ada kajian pasti, beberapa kejadian gempa ditandai munculnya awan tegak lurus. Misalnya, gempa dan tsunami Pangandaran, Kabupaten Cia­mis, Jawa Barat, tanggal 17 Juli 2006 lalu. Lima hari sebelum gempa, sebagian masyarakat di Yogyakarta melihat awan putih memanjang di langit di atas kota. Banyak korban manu­sia akibat bencana itu. Begitu juga gempa besar melanda Yogyakarta dan Kabupaten Klaten (Jawa Te­ngah) 27 Mei 2006 lalu. Tiga hari sebelum gempa, masyarakat sekitarnya melihat gejala alam yang aneh berupa awan berbentuk aneh (garis lurus, red).  (net/bbs/deo)

Awan berbentuk tornado di Padang Panjang, Minggu (6/4/2014).
Awan berbentuk tornado di Padang Panjang, Minggu (6/4/2014).

PADANG, SUMUTPOS.CO – Awan berbentuk unik muncul di langit Padang Panjang, Sumatera Barat. Awan itu sempat diabadikan oleh warga setempat. BMKG Padang Panjang membenarkan penampakan awan unik yang menyerupai angin tornado itu.

“Sekitar pukul 10.00 WIB saya dibangunkan orangtua karena ada awan berbentuk aneh. Saat saya keluar, kelihatan awan itu mirip tornado tapi bukan. Saya bingung juga kenapa ini aneh,” kata Anthony Saputra, Minggu (6/4). Dari foto yang dipotret Anthony dengan ponsel itu terlihat awan berbentuk meruncing ke bawah. Kondisi cuaca saat itu mendung, namun tidak hujan.

“Kira-kira 30 menit awannya masih seperti itu, tapi setelahnya ya normal-normal saja,” kata warga Silaing Bawah, Padang Panjang, Sumatera Barat, ini. Fenomena awan mirip tornado ini baru pertama kali dilihat oleh Anthony di kotanya. Namun ia pernah juga menyaksikan awan berbentuk tidak biasa.

“Awan yang bentuknya seperti ini baru sekali ini kelihatan. Dulu pernah ada yang aneh juga ketika akhir 2013, tapi tidak meruncing ke bawah seperti ini bentuknya,” ujar Anthony. Sementara itu, staf analisis BMKG Padang Panjang, Furqon Dawam Raharjo, saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan penampakan awan Minggu pagi.

“Memang ada awan berbentuk seperti itu sekitar pukul 10.00-11.00 WIB,” ujarnya. Furqon menuturkan bahwa fenomena ini baru kali ini terjadi. Penyebabnya kemungkinan adalah berkumpulnya awan kumulonimbus atau disebut juga awan Cb. “Biasanya tidak ada yang seperti itu. Di sini kondisi sedang mendung dan bisa jadi terbentuk awan seperti itu. Di pegunungan memang adalah tempat berkumpulnya awan kumulonimbus,” ujar Furqon.

Sebelumnya fenomena alam awan tegak lurus di langit Padang juga jadi buah bibir di tengah masyarakat Padang. Munculnya awan unik itu menimbulkan keresahan di sebagian masyarakat. Mereka mengaitkan fenomena alam ini pertanda bakal terjadi gempa, seperti halnya kemunculan halo matahari. Awan tegak lurus itu muncul kemarin Selasa 6 Juni 2012, sekitar pukul 12.30 WIB. Tak ingin ketinggalan momen, warga langsung mengabadikan pemandangan langka itu dengan kamera telepon seluler masing-masing.

Dalam sekejap, foto awan tegak lurus pun bersebaran di situs jejaring sosial Facebook, Twitter dan BlackBerry Messenger warga. “Nak, pulanglah lagi. Ja­ngan main ke pusat kota. Ada awan gempa, hati-hati ya!” kata seorang ibu di kawasan Bypass, Padang, saat menele­pon anak­nya begitu melihat awan tegak lurus.  Di Bypass, tampak warga berbondong-bondong keluar bangunan untuk menyaksikan fenomena alam itu. Tak ayal, awan unik itu itu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Beragam spekulasi pun bermunculan

Takjub bercampur cemas menyungkup perasaan warga begitu menyaksikan gugusan awan panjang membelah langit. Beberapa orang PNS memutuskan pulang kantor lebih cepat, karena simpang siurnya informasi tentang awan tersebut. Koordinator Analisis Badan Metereologi, Klimatologi dan Geo­fisika (BMKG) Padang, Budi Samiadji mengatakan, awan tegak lurus tidak ada hubungannya dengan gempa. Hanyalah fenomena alam biasa yang terbentuk akibat tekanan angin di udara. Dia meyakini awan tegak lurus itu sama saja dengan awan lainnya yang bisa berbentuk apa saja. “Kadang-kadang ada awan berbentuk wajah orang, kadang seperti pohon, kadang tegak lurus. Ya, tergantung tekanan angin,” tegasnya.

Menurutnya, belum ada kajian dari para ahli mengungkap­kan hubungan antara awan tegak lurus dengan pertanda gempa. Kalaupun ada, dia menilai hanya­lah mitos yang kebetulan saat bersamaan terjadi gempa.  “Sampai saat ini, belum ada kajian yang mengungkapkan itu. Saya rasa itu sama saja dengan fenomena halo matahari,” ujarnya. Sebelumnya, fenomena halo matahari sempat membuat warga Sumbar cemas. Warga mengaitkan kemunculan cincin matahari itu sebagai pertanda gempa, karena kebetulan beberapa hari sebelum gempa 30 September 2009, muncul halo matahari di langit Padang.

Kendati belum ada kajian pasti, beberapa kejadian gempa ditandai munculnya awan tegak lurus. Misalnya, gempa dan tsunami Pangandaran, Kabupaten Cia­mis, Jawa Barat, tanggal 17 Juli 2006 lalu. Lima hari sebelum gempa, sebagian masyarakat di Yogyakarta melihat awan putih memanjang di langit di atas kota. Banyak korban manu­sia akibat bencana itu. Begitu juga gempa besar melanda Yogyakarta dan Kabupaten Klaten (Jawa Te­ngah) 27 Mei 2006 lalu. Tiga hari sebelum gempa, masyarakat sekitarnya melihat gejala alam yang aneh berupa awan berbentuk aneh (garis lurus, red).  (net/bbs/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/