26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Yenny Wahid Sebut Prabowo Toplist

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Yenny Wahid, kemarin (6/9), berlangsung hangat. Prabowo menyebut mencari yang terbaik untuk menjadi Cawapresnya. Sedangkan Yenny Wahid memastikan, Prabowo merupakan toplist karena kesamaan visi.

Pantauan Jawa Pos (grup Sumut Pos), Yenny datang tepat waktu seperti dijadwalkan sekitar pukul 17.00 di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara. Tampak Prabowo langsung keluar rumah untuk menyambut Yenny. Mereka tampak berjabat tangan dan saling menebar senyum.

Setelah menyapa media, mereka nampak masuk ke rumah. Hampir setengah jam di dalam rumah, mereka lantas keluar. Prabowo dan Yenny lantas menemui Sinta Nuriyah, yang menyusul putrinya. Tampak Prabowo menyalami istri Gus Dur tersebut. Beberapa saat mereka terlihat berbincang.

Kepada media, Yenny juga sempat bercanda. Dia mengaku, Prabowo merupakan sosok yang berarti untuknya. Karena mempertemukan dirinya dengan suaminya kini, Dhohir Farisi. “Tanpa Mas Bowo, saya gak ketemu suami saya,” candanya.

Prabowo lantas menimpali, pertemuan itu terjadi saat kampanye 2009 di Jawa Timur. Prabowo mengatakan, sebuah kehormatan dikunjungi keluarga dari Gus Dur, putrinya datang. Bahkan, Ibunda Sinta Nuriyah juga hadir. “Saya memiliki hubungan dekat dengan keluarga Gus Dur sejak remaja. Sekarang juga masih remaja,” ujarnya lantas tertawa.

Apakah Yenny Wahid akan ditarik untuk mendapatkan suara Nahdatul Ulama? Prabowo menjawab bahwa yang penting kerjasama untuk bangsa dan negara. Semakin dekat komunikasi,semakin ekspresif itu bagus. Kerjasama dibangun supaya nanti tepat pada waktunya. “Komunikasi yang penting,” jelasnya.

Sementara Yenny menuturkan, betapa pentingnya sosok Prabowo di Indonesia. Saat Indonesia dalam masa kemerdekaan, membutuhkan sosok Soekarno yang revolusioner. Lalu, Presiden Habibie yang mendasari negara dengan teknologi. Dilanjutkan Gus Dur dengan menerapkan kesetaraan. “Pak SBY memberikan stabilitas dan Presiden Jokowi kini take off industrialisasi,” paparnya.

Ke depan dengan meneruskan pemimpin sebelumnya, ada ketegangan geopolitik di Indonesia. Terutama terkait Taiwan, yang bial terjadi pergerakan akan berdampak ke rantai pasokan global. “Kita butuh pemimpin yang mengerti geopolitic dan strategic thinking,” ujarnya.

Maka, lanjutnya, penting sebagai representasi kelompok Gus Dur untuk mendengar kebijakan kedepan dari Prabowo. “Ke depan akan seperti apa,” jelasnya di samping Prabowo.

Bahkan, Yenny memberikan isyarat kepada Prabowo. Menurutnya, Prabowo merupakan toplist karena memiliki kesamaan visi. “Sudah sama visinya “ ujarnya.

Menanggapi Yenny, Prabowo pun menuturkan, saat ini masuk dalam satu tim koalisi. Ada yang masuk dan ada yang keluar. Tapi, yang diutamakan dimana-mana adalah adab. “Adab kita budaya bermusyawarah,” jelasnya lalu bercanda, sudah taukan siapa yang keluar.

Dia mengatakan, karena itulah harus diutamakan mencari yang terbaik. Kalau hidup untuk bangsa dan negara, mau tidak mau pribadi harus dikalahkan. “Benar-benar mencari terbaik,” paparnya.

Prabowo lantas menyebut negara harus benar-benar mensejahterakan rakyatnya. Menghilangkan kemiskinan dari Indonesia. Yang dirintis Presiden Jokowi harus dilanjutkan. Kalau perlu dipercepat demi kesejahteraan rakyat. “Kemakmuran bukan hadiah dari langit. Harus dikejar. Karunia Tuhan berupa alam yang kaya sudah ada,” tegasnya.

Dalam diskusi yang berlangsung di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo juga buka suara soal cawapres ideal untuk Prabowo. “Ada pertanyaan mengenai cawapres Pak Prabowo dari NU, saya kira itu sangat ideal,” ungkap dia. Namun demikian, semua tetap bergantung pada keputusan koalisi partai yang mendukung ketua umum Partai Gerindra itu maju dalam pilpres tahun depan.

Berkaitan dengan pertemuan antara Prabowo dengan Yenny kemarin sore, Hashim menyampaikan bahwa pihaknya sudah lama mengenal putri mendiang Gus Dur itu. Dia menyebut, suami Yenny pernah bersama-sama di Partai Gerindra. “Kami sangat kenal, sangat dekat. Mba Yenny luar biasa,” imbuhnya.

Dia pun mengakui bahwa Yenny termasuk salah satu kandidat yang pantas untuk menjadi cawapres Prabowo. “Di antara yang lain, pantas lah beberapa (kandidat) cawapres,” tambah dia.

Namun demikian, sejauh ini Hashim menyebut belum ada rencana pengumuman atau deklarasi cawapres untuk berduet dengan Prabowo. Dia menekankan bahwa pihaknya masih harus berkomunikasi dengan seluruh partai di Koalisi Indonesia Maju. “Karena kami di sini mencalonkan presiden gabungan dari partai,” ujarnya. “Politik adalah kompromi dan di koalisi kami ada beberapa partai,” sambung adik Prabowo tersebut. (Idr/syn//jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Yenny Wahid, kemarin (6/9), berlangsung hangat. Prabowo menyebut mencari yang terbaik untuk menjadi Cawapresnya. Sedangkan Yenny Wahid memastikan, Prabowo merupakan toplist karena kesamaan visi.

Pantauan Jawa Pos (grup Sumut Pos), Yenny datang tepat waktu seperti dijadwalkan sekitar pukul 17.00 di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara. Tampak Prabowo langsung keluar rumah untuk menyambut Yenny. Mereka tampak berjabat tangan dan saling menebar senyum.

Setelah menyapa media, mereka nampak masuk ke rumah. Hampir setengah jam di dalam rumah, mereka lantas keluar. Prabowo dan Yenny lantas menemui Sinta Nuriyah, yang menyusul putrinya. Tampak Prabowo menyalami istri Gus Dur tersebut. Beberapa saat mereka terlihat berbincang.

Kepada media, Yenny juga sempat bercanda. Dia mengaku, Prabowo merupakan sosok yang berarti untuknya. Karena mempertemukan dirinya dengan suaminya kini, Dhohir Farisi. “Tanpa Mas Bowo, saya gak ketemu suami saya,” candanya.

Prabowo lantas menimpali, pertemuan itu terjadi saat kampanye 2009 di Jawa Timur. Prabowo mengatakan, sebuah kehormatan dikunjungi keluarga dari Gus Dur, putrinya datang. Bahkan, Ibunda Sinta Nuriyah juga hadir. “Saya memiliki hubungan dekat dengan keluarga Gus Dur sejak remaja. Sekarang juga masih remaja,” ujarnya lantas tertawa.

Apakah Yenny Wahid akan ditarik untuk mendapatkan suara Nahdatul Ulama? Prabowo menjawab bahwa yang penting kerjasama untuk bangsa dan negara. Semakin dekat komunikasi,semakin ekspresif itu bagus. Kerjasama dibangun supaya nanti tepat pada waktunya. “Komunikasi yang penting,” jelasnya.

Sementara Yenny menuturkan, betapa pentingnya sosok Prabowo di Indonesia. Saat Indonesia dalam masa kemerdekaan, membutuhkan sosok Soekarno yang revolusioner. Lalu, Presiden Habibie yang mendasari negara dengan teknologi. Dilanjutkan Gus Dur dengan menerapkan kesetaraan. “Pak SBY memberikan stabilitas dan Presiden Jokowi kini take off industrialisasi,” paparnya.

Ke depan dengan meneruskan pemimpin sebelumnya, ada ketegangan geopolitik di Indonesia. Terutama terkait Taiwan, yang bial terjadi pergerakan akan berdampak ke rantai pasokan global. “Kita butuh pemimpin yang mengerti geopolitic dan strategic thinking,” ujarnya.

Maka, lanjutnya, penting sebagai representasi kelompok Gus Dur untuk mendengar kebijakan kedepan dari Prabowo. “Ke depan akan seperti apa,” jelasnya di samping Prabowo.

Bahkan, Yenny memberikan isyarat kepada Prabowo. Menurutnya, Prabowo merupakan toplist karena memiliki kesamaan visi. “Sudah sama visinya “ ujarnya.

Menanggapi Yenny, Prabowo pun menuturkan, saat ini masuk dalam satu tim koalisi. Ada yang masuk dan ada yang keluar. Tapi, yang diutamakan dimana-mana adalah adab. “Adab kita budaya bermusyawarah,” jelasnya lalu bercanda, sudah taukan siapa yang keluar.

Dia mengatakan, karena itulah harus diutamakan mencari yang terbaik. Kalau hidup untuk bangsa dan negara, mau tidak mau pribadi harus dikalahkan. “Benar-benar mencari terbaik,” paparnya.

Prabowo lantas menyebut negara harus benar-benar mensejahterakan rakyatnya. Menghilangkan kemiskinan dari Indonesia. Yang dirintis Presiden Jokowi harus dilanjutkan. Kalau perlu dipercepat demi kesejahteraan rakyat. “Kemakmuran bukan hadiah dari langit. Harus dikejar. Karunia Tuhan berupa alam yang kaya sudah ada,” tegasnya.

Dalam diskusi yang berlangsung di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo juga buka suara soal cawapres ideal untuk Prabowo. “Ada pertanyaan mengenai cawapres Pak Prabowo dari NU, saya kira itu sangat ideal,” ungkap dia. Namun demikian, semua tetap bergantung pada keputusan koalisi partai yang mendukung ketua umum Partai Gerindra itu maju dalam pilpres tahun depan.

Berkaitan dengan pertemuan antara Prabowo dengan Yenny kemarin sore, Hashim menyampaikan bahwa pihaknya sudah lama mengenal putri mendiang Gus Dur itu. Dia menyebut, suami Yenny pernah bersama-sama di Partai Gerindra. “Kami sangat kenal, sangat dekat. Mba Yenny luar biasa,” imbuhnya.

Dia pun mengakui bahwa Yenny termasuk salah satu kandidat yang pantas untuk menjadi cawapres Prabowo. “Di antara yang lain, pantas lah beberapa (kandidat) cawapres,” tambah dia.

Namun demikian, sejauh ini Hashim menyebut belum ada rencana pengumuman atau deklarasi cawapres untuk berduet dengan Prabowo. Dia menekankan bahwa pihaknya masih harus berkomunikasi dengan seluruh partai di Koalisi Indonesia Maju. “Karena kami di sini mencalonkan presiden gabungan dari partai,” ujarnya. “Politik adalah kompromi dan di koalisi kami ada beberapa partai,” sambung adik Prabowo tersebut. (Idr/syn//jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/