25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Lamborghini Hotman Paris Tabrak Bus Pariwisata

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Hotman Paris Hutapea saat diperiksa menjadi saksi di Polres Jakarta Utara, Minggu (5/10/14). Kendaraan Lamborghini Hotman mengalami kecelakaan di Tol Wiyoto Wiyono Jakarta - Tanjung Priok.
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Kendaraan Lamborghini Hotman ringsek usai mengalami kecelakaan di Tol Wiyoto Wiyono Jakarta – Tanjung Priok, Minggu (5/10/14).

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar melakukan rekonstruksi kecelakaan Lamborghini milik Hotman Paris Hutapea di Km 17 Tol Ancol. Kecelakaan ini merenggut nyawa sopir truk JNE, Dedy Sulaeman.

“Untuk perkembangan penanganan kasus kecelakaan di tol Wiyoto, hari ini penyidik dari Laka Lantas Polres Jakarta Utara mengajak Labfor kemudian Tim Ahli dari Korlantas untuk melakukan pengolahan TKP kembali di lokasi kejadian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di kantornya, Senin (6/10).

Menurut Rikwanto, hasil awal rekonstruksi tersebut adalah terjadi kecelakaan tunggal. Mobil box yang sedang dalam perjalanan mengalami pecah ban sehingga oleng, membanting ke kanan, kemudian menghantam guardil pembatas jalan sehingga terguling.

“Dalam proses oleng menabrak pembatas jalan, sopir truk terlempar keluar dan jatuh di aspal, itulah yang diduga penyebab kematiannya. Sedangkan kernetnya mengalami luka, sekarang sedang dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Setelah peristiwa tersebut, mobil-mobil yang ada di belakang truk panik dan mencoba menghindar. Akhirnya kecelakaan yang melibatkan salah satunya mobil Lamborghini milik Hotman Paris itu pun terjadi.

“Termasuk ada bus juga yang menghindar, termasuk ada mobil Lamborghini yang menghindar, akhirnya menabrak belakang bus, kemudian menabrak pembatas jalan dan ringsek. Jadi mobil Lamborghini ini tidak pernah menyentuh mobil box tersebut,” tutur Rikwanto.

Infografis-Kecelakaan Lamborghini Hotman Paris
Infografis-Kecelakaan Lamborghini Hotman Paris

Sebelumnya, Hotman Paris sudah menjelaskan mobil Lamborghini miliknya hanya berbenturan dengan bus pariwisata, tidak membentur pembatas jalan. “Hanya mobil pariwisata, cuma mobilnya kan sesudah terbentur saya, mobil pariwisata loncat lagi ke kiri, ‎makanya aku bisa lewat. Aku kira-kira 50 meter berhenti, menunggui apa yang terjadi, karena gelap, mobil pariwisatanya pergi. Buktinya saya tidak nabrak trotoar, karena saya sudah diserempet bus pariwisata, dia loncat lagi ke kiri, saya maju, baru kemudian 50 meter saya berhenti,” beber Hotman di kantor Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara.

Hingga kemarin, polisi masih terus menyelidiki kecelakaan yang melibatkan mobil Lamborghini milik pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di KM 17 Tol Ancol. Penyelidikan bisa saja berjalan terhambat karena ternyata CCTV di lokasi kejadian rusak.

Manager Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Bagus Medi Suarso mengatakan, saat terjadi kecelakaan antara Lamborghini, truk Fuso JNE, dan Bus Pariwisata di Tol Wiyoto Wiyono KM 17, CCTV dalam keadaan rusak.

“Kami tidak bisa memberikan rekaman CCTV, karena rekaman CCTV nya rusak,” kata Bagus di kantor CMNP, Senin (6/10).

Rusaknya CCTV diketahui setelah pihak kepolisian meminta rekaman dari lokasi kecelakaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh teknisi CMNP, ternyata CCTV rusak dan tidak dapat merekam kejadian naas yang menewaskan seorang sopir truk Fuso JNE.

“Saya tidak mengetahui secara pasti penyebab rusaknya, karena itu bidang IT (Teknologi Informasi), tapi dalam waktu dekat akan kami instal ulang software nya. Kami katakan rusak, karena kamera CCTV nya nggak bisa merekam, tapi kalau untuk menunjukkan suasana real time tetap bisa,” jelasnya.

Medi menuturkan, di Tol Wiyoto Wiyono ruas Plumpang Penjaringan terdapat 30 CCTV. Kamera tersebut terpasang setiap 1 Km di tol.

“Bentuk kamera CCTV cukup fleksibel dan bisa diputar tampilannya hingga 180 derajat. 1 kamera CCTV mampu melihat tayangan sejauh 500 ke sisi timur dan 500 meter ke sisi barat,” pungkasnya. (net/bba)

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Hotman Paris Hutapea saat diperiksa menjadi saksi di Polres Jakarta Utara, Minggu (5/10/14). Kendaraan Lamborghini Hotman mengalami kecelakaan di Tol Wiyoto Wiyono Jakarta - Tanjung Priok.
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Kendaraan Lamborghini Hotman ringsek usai mengalami kecelakaan di Tol Wiyoto Wiyono Jakarta – Tanjung Priok, Minggu (5/10/14).

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar melakukan rekonstruksi kecelakaan Lamborghini milik Hotman Paris Hutapea di Km 17 Tol Ancol. Kecelakaan ini merenggut nyawa sopir truk JNE, Dedy Sulaeman.

“Untuk perkembangan penanganan kasus kecelakaan di tol Wiyoto, hari ini penyidik dari Laka Lantas Polres Jakarta Utara mengajak Labfor kemudian Tim Ahli dari Korlantas untuk melakukan pengolahan TKP kembali di lokasi kejadian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di kantornya, Senin (6/10).

Menurut Rikwanto, hasil awal rekonstruksi tersebut adalah terjadi kecelakaan tunggal. Mobil box yang sedang dalam perjalanan mengalami pecah ban sehingga oleng, membanting ke kanan, kemudian menghantam guardil pembatas jalan sehingga terguling.

“Dalam proses oleng menabrak pembatas jalan, sopir truk terlempar keluar dan jatuh di aspal, itulah yang diduga penyebab kematiannya. Sedangkan kernetnya mengalami luka, sekarang sedang dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Setelah peristiwa tersebut, mobil-mobil yang ada di belakang truk panik dan mencoba menghindar. Akhirnya kecelakaan yang melibatkan salah satunya mobil Lamborghini milik Hotman Paris itu pun terjadi.

“Termasuk ada bus juga yang menghindar, termasuk ada mobil Lamborghini yang menghindar, akhirnya menabrak belakang bus, kemudian menabrak pembatas jalan dan ringsek. Jadi mobil Lamborghini ini tidak pernah menyentuh mobil box tersebut,” tutur Rikwanto.

Infografis-Kecelakaan Lamborghini Hotman Paris
Infografis-Kecelakaan Lamborghini Hotman Paris

Sebelumnya, Hotman Paris sudah menjelaskan mobil Lamborghini miliknya hanya berbenturan dengan bus pariwisata, tidak membentur pembatas jalan. “Hanya mobil pariwisata, cuma mobilnya kan sesudah terbentur saya, mobil pariwisata loncat lagi ke kiri, ‎makanya aku bisa lewat. Aku kira-kira 50 meter berhenti, menunggui apa yang terjadi, karena gelap, mobil pariwisatanya pergi. Buktinya saya tidak nabrak trotoar, karena saya sudah diserempet bus pariwisata, dia loncat lagi ke kiri, saya maju, baru kemudian 50 meter saya berhenti,” beber Hotman di kantor Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara.

Hingga kemarin, polisi masih terus menyelidiki kecelakaan yang melibatkan mobil Lamborghini milik pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di KM 17 Tol Ancol. Penyelidikan bisa saja berjalan terhambat karena ternyata CCTV di lokasi kejadian rusak.

Manager Divisi Pelayanan dan Pemeliharaan Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Bagus Medi Suarso mengatakan, saat terjadi kecelakaan antara Lamborghini, truk Fuso JNE, dan Bus Pariwisata di Tol Wiyoto Wiyono KM 17, CCTV dalam keadaan rusak.

“Kami tidak bisa memberikan rekaman CCTV, karena rekaman CCTV nya rusak,” kata Bagus di kantor CMNP, Senin (6/10).

Rusaknya CCTV diketahui setelah pihak kepolisian meminta rekaman dari lokasi kecelakaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh teknisi CMNP, ternyata CCTV rusak dan tidak dapat merekam kejadian naas yang menewaskan seorang sopir truk Fuso JNE.

“Saya tidak mengetahui secara pasti penyebab rusaknya, karena itu bidang IT (Teknologi Informasi), tapi dalam waktu dekat akan kami instal ulang software nya. Kami katakan rusak, karena kamera CCTV nya nggak bisa merekam, tapi kalau untuk menunjukkan suasana real time tetap bisa,” jelasnya.

Medi menuturkan, di Tol Wiyoto Wiyono ruas Plumpang Penjaringan terdapat 30 CCTV. Kamera tersebut terpasang setiap 1 Km di tol.

“Bentuk kamera CCTV cukup fleksibel dan bisa diputar tampilannya hingga 180 derajat. 1 kamera CCTV mampu melihat tayangan sejauh 500 ke sisi timur dan 500 meter ke sisi barat,” pungkasnya. (net/bba)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/