”Saya yakin Airlangga punya dukungan yang besar. Titiek Soeharto juga pasti ada dukungannya. Aziz (Aziz Syamsudin, red) juga ada, Idrus ada. Tinggal kita lihat nanti mengerucut saat mendekati Munaslub,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla menepis dugaan intervensi pemerintah terhadap Partai Golkar. Lantaran ada pertemuan Sekjend Partai Golkar Idrus Marham yang juga menjabat Plt Ketum partai dengan Presiden Joko Widodo. ”Presiden tidak mengintervensi. Bahwa presiden mendorong agar Golkar tetap solid, iya,” ujar JK di kantor Wakil Presiden, kemarin (6/12).
JK yang pernah jadi Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan pemerintah berharap seluruh partai politik bisa tetap solid. Selain itu juga bisa menjaga proses demokratisasi di internal partai. Termasuk munculnya wacana untuk pemilihan ketua umum secara aklamasi terhadap Airlangga Hartarto, JK pun menyerahkan itu pada mekanisme yang berlaku di partai. ”Proses internal lah nanti,” ujar dia.
Sebelumnya, JK memang terkesan mendukung Airlangga Hartarto untuk menjadi ketua umum pengganti Setya Novanto yang diduga kuat terlibat korupsi e-KTP. Menurut JK, Airlangga adalah sosok yang bisa diterima oleh semua pihak. Selain dia juga dianggap bersih atau tidak berurusan dengan kasus hukum.
Lebih lanjut, menurut JK tidak ada ketentuan seorang ketua umum partai juga punya keharusan untuk mundur dari kabinet. Saat ini Airlangga menjadi menteri perindustrian di Kabinet Kerja. ”Itu nanti proses yang akan datang menentukannya, karena tidak ada aturannya,” jelas JK. (bay/jun/jpg)