30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Jokowi Tidak Ingin ASEAN Jadi Proksi Siapa pun

LABUAN BAJO, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo berbicara mengenai tantangan ke depan dalam menavigasi ASEAN di antara kekuatan-kekuatan besar. Presiden Jokowi menegaskan, ASEAN tidak boleh menjadi proksi bagi negara atau pihak mana pun.

“Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media di Bandara Internasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur Minggu (7/5).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menginginkan ASEAN tetap terbuka dan bisa bekerja sama dengan negara mana pun. Dengan demikian, setiap masalah bisa diselesaikan dengan pendekatan dialog, termasuk dalam isu Myanmar yang juga akan menjadi salah satu poin pembahasan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ini. “Iya, secara khusus akan dibahas. Tapi, acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap ‘5 Point of Consensus’, itu tetap menjadi acuan, tetapi harus dengan dialog, menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi,” tegasnya.

Presiden Jokowi pun berharap agar konflik di Myanmar dapat segera diselesaikan. Setidaknya ada tiga hal yang ditekankan Presiden Jokowi terkait isu Myanmar, mulai dari penghentian kekerasan hingga mendorong peran aktif dari Myanmar dalam dialog-dialog.

“Pertama, kekerasan harus dihentikan, segera dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai ke rakyat di Myanmar. Yang ketiga, dialog, ini yang penting, yang ingin kita yang aktif tidak hanya di sini, tetapi juga di Myanmar sendiri juga harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang ingin kita lakukan,” tandasnya.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Internasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (7/5). Pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang membawa keduanya mendarat di Bandara Komodo sekitar pukul 15.30 WITA.

Ketibaan Presiden dan Ibu Iriana disimulasikan sebagaimana penyambutan para pemimpin ASEAN yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang akan digelar pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Dalam kesempatan tersebut, Presiden disambut jajar pasukan kehormatan dan tarian tradisional “Tiba Meka”.

Dalam penjelasannya kepada awak media selepas mengikuti simulasi penyambutan tersebut, Presiden Jokowi memastikan bahwa KTT ke-42 ASEAN siap dilaksanakan. “Ya tinggal dua hari lagi, sudah siap, semuanya sudah siap,” ujar Presiden.

“Kemarin kita terakhir itu habis Lebaran sudah kita cek, semuanya sudah siap, artinya ini tinggal pelaksanaan,” tambahnya Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini seluruh jajaran pemerintah tengah berkonsentrasi pada penyelenggaraan KTT ASEAN. Selain itu, Presiden juga memandang baik keterlibatan aktif masyarakat Labuan Bajo dalam penyelenggaraan KTT ASEAN. “Saya kira semuanya terlibat karena memang baik dalam penyambutan, baik dalam penyiapan kulinernya, baik dalam penyiapan homestay-nya, semuanya, hotelnya, semuanya terlibat kan ya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa penyelenggaraan ajang KTT ASEAN di Labuan Bajo merupakan kesempatan baik untuk mempromosikan destinasi wisata tersebut ke dunia internasional. “Ini adalah momentum yang sangat baik kita adakan KTT ASEAN di Labuan Bajo itu untuk marketing Labuan Bajo supaya semua dunia tahu di Indonesia ada yang namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur,” tandasnya.

Turut menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Iriana di Bandara Internasional Komodo yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. (jpc)

LABUAN BAJO, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo berbicara mengenai tantangan ke depan dalam menavigasi ASEAN di antara kekuatan-kekuatan besar. Presiden Jokowi menegaskan, ASEAN tidak boleh menjadi proksi bagi negara atau pihak mana pun.

“Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media di Bandara Internasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur Minggu (7/5).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menginginkan ASEAN tetap terbuka dan bisa bekerja sama dengan negara mana pun. Dengan demikian, setiap masalah bisa diselesaikan dengan pendekatan dialog, termasuk dalam isu Myanmar yang juga akan menjadi salah satu poin pembahasan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ini. “Iya, secara khusus akan dibahas. Tapi, acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap ‘5 Point of Consensus’, itu tetap menjadi acuan, tetapi harus dengan dialog, menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi,” tegasnya.

Presiden Jokowi pun berharap agar konflik di Myanmar dapat segera diselesaikan. Setidaknya ada tiga hal yang ditekankan Presiden Jokowi terkait isu Myanmar, mulai dari penghentian kekerasan hingga mendorong peran aktif dari Myanmar dalam dialog-dialog.

“Pertama, kekerasan harus dihentikan, segera dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai ke rakyat di Myanmar. Yang ketiga, dialog, ini yang penting, yang ingin kita yang aktif tidak hanya di sini, tetapi juga di Myanmar sendiri juga harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang ingin kita lakukan,” tandasnya.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Internasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (7/5). Pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang membawa keduanya mendarat di Bandara Komodo sekitar pukul 15.30 WITA.

Ketibaan Presiden dan Ibu Iriana disimulasikan sebagaimana penyambutan para pemimpin ASEAN yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang akan digelar pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Dalam kesempatan tersebut, Presiden disambut jajar pasukan kehormatan dan tarian tradisional “Tiba Meka”.

Dalam penjelasannya kepada awak media selepas mengikuti simulasi penyambutan tersebut, Presiden Jokowi memastikan bahwa KTT ke-42 ASEAN siap dilaksanakan. “Ya tinggal dua hari lagi, sudah siap, semuanya sudah siap,” ujar Presiden.

“Kemarin kita terakhir itu habis Lebaran sudah kita cek, semuanya sudah siap, artinya ini tinggal pelaksanaan,” tambahnya Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini seluruh jajaran pemerintah tengah berkonsentrasi pada penyelenggaraan KTT ASEAN. Selain itu, Presiden juga memandang baik keterlibatan aktif masyarakat Labuan Bajo dalam penyelenggaraan KTT ASEAN. “Saya kira semuanya terlibat karena memang baik dalam penyambutan, baik dalam penyiapan kulinernya, baik dalam penyiapan homestay-nya, semuanya, hotelnya, semuanya terlibat kan ya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa penyelenggaraan ajang KTT ASEAN di Labuan Bajo merupakan kesempatan baik untuk mempromosikan destinasi wisata tersebut ke dunia internasional. “Ini adalah momentum yang sangat baik kita adakan KTT ASEAN di Labuan Bajo itu untuk marketing Labuan Bajo supaya semua dunia tahu di Indonesia ada yang namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur,” tandasnya.

Turut menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Iriana di Bandara Internasional Komodo yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/