JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah memastikan proses pengurusan akta kelahiran sejak beberapa waktu terakhir telah digratiskan. Selain itu prosedurnya juga sudah sangat mudah. Namun tetap saja masih banyak warga negara belum memiliki akta kelahiran.
Menghadapi kondisi ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), berupaya melakukan sejumlah langkah.
“Salah satunya mendorong kesadaran masyarakat untuk menganggap pentingnya sebuah surat akta lahir sebagai dokumen hukum,” ujar Mendagri Tjahjo Kumolo, Selasa (8/9).
Selain itu, yang terpenting kata Tjahjo, juga menggugah kesadaran masyarakat bahwa akta kelahiran terkait dengan keturunan dan hak anak. Termasuk untuk keperluan sekolah.
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, salah satu kendala mengapa masih banyak orangtua belum mengurus akta kelahiran anaknya, karena para orangtua tidak memiliki buku nikah.
“Jadi kalau enggak punya akta nikah, hanya ditulis anak dan ibu. Ini yang membuat masyarakat agak terhambat,” ujarnya.
Untuk itu kata Tjahjo, perlu isbat nikah sehingga dapat diterbitkan buku nikah. Kemendagri akan segera menerbitkan surat keputusan yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota, agar mempermudah proses pengurusan.
“Jadi melakukan jemput bola ke masyarakat melalui rumah sakit/puskesmas/bidan-bidan di desa, terkait sosialisasi dan pemberian surat akta kelahiran secara gratis dan cepat,” ujar Tjahjo.
Kemendagri menurutnya, menargetkan dua tahun ke depan seluruh penduduk Indonesia telah memiliki akta kelahiran.(gir/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah memastikan proses pengurusan akta kelahiran sejak beberapa waktu terakhir telah digratiskan. Selain itu prosedurnya juga sudah sangat mudah. Namun tetap saja masih banyak warga negara belum memiliki akta kelahiran.
Menghadapi kondisi ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), berupaya melakukan sejumlah langkah.
“Salah satunya mendorong kesadaran masyarakat untuk menganggap pentingnya sebuah surat akta lahir sebagai dokumen hukum,” ujar Mendagri Tjahjo Kumolo, Selasa (8/9).
Selain itu, yang terpenting kata Tjahjo, juga menggugah kesadaran masyarakat bahwa akta kelahiran terkait dengan keturunan dan hak anak. Termasuk untuk keperluan sekolah.
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, salah satu kendala mengapa masih banyak orangtua belum mengurus akta kelahiran anaknya, karena para orangtua tidak memiliki buku nikah.
“Jadi kalau enggak punya akta nikah, hanya ditulis anak dan ibu. Ini yang membuat masyarakat agak terhambat,” ujarnya.
Untuk itu kata Tjahjo, perlu isbat nikah sehingga dapat diterbitkan buku nikah. Kemendagri akan segera menerbitkan surat keputusan yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota, agar mempermudah proses pengurusan.
“Jadi melakukan jemput bola ke masyarakat melalui rumah sakit/puskesmas/bidan-bidan di desa, terkait sosialisasi dan pemberian surat akta kelahiran secara gratis dan cepat,” ujar Tjahjo.
Kemendagri menurutnya, menargetkan dua tahun ke depan seluruh penduduk Indonesia telah memiliki akta kelahiran.(gir/jpnn)