MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku penembakan mobil Harrier milik Amien Rais masih misterius. Namun dari hasil olah TKP, terungkap bahwa peluru yang ditembakkan biasa digunakan untuk senjata SS1 atau M16 dan menembak dari jarak 9 meter.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, dari hasil analisa, pelaku penembakan berasal dari arah barat laut. Berdasarkan titik penemuan selongsong peluru, posisi penembak pada ketinggian 205 cm.
“Diduga pelaku memanjat pagar dan menembak pada jarak 925 cm dari lubang tembakan pada kendaraan,” kata Anny di Mapolda DIY, Jumat (7/11).
Kemungkinan pelaku menembak dengan sudut 35 derajat. Pelaku menggunakan peluru standar buatan pabrik dengan kaliber 223 atau sinonim dengan 5,56×45 mm.
“Barang bukti yang ditemukan berupa satu kali lubang tembakan di bagian belakang mobil, ditemukan serpihan jaket dan inti anak peluru, lalu selongsong peluru,” ujar Anny.
Anny mengungkapkan pula, selongsong tersebut memiliki tinggi 1,5 cm. Jika melihat dari ukuran standar, peluru tersebut merupakan buatan pabrik yang biasa dipakai pada senjata laras panjang, seperti jenis SS1 atau M16.
Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum memastikan jenis senjata yang digunakan oleh pelaku. “Tim hari ini masih melakukan olah TKP, jadi ini belum final,” pungkasnya.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku penembakan mobil Harrier milik Amien Rais masih misterius. Namun dari hasil olah TKP, terungkap bahwa peluru yang ditembakkan biasa digunakan untuk senjata SS1 atau M16 dan menembak dari jarak 9 meter.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, dari hasil analisa, pelaku penembakan berasal dari arah barat laut. Berdasarkan titik penemuan selongsong peluru, posisi penembak pada ketinggian 205 cm.
“Diduga pelaku memanjat pagar dan menembak pada jarak 925 cm dari lubang tembakan pada kendaraan,” kata Anny di Mapolda DIY, Jumat (7/11).
Kemungkinan pelaku menembak dengan sudut 35 derajat. Pelaku menggunakan peluru standar buatan pabrik dengan kaliber 223 atau sinonim dengan 5,56×45 mm.
“Barang bukti yang ditemukan berupa satu kali lubang tembakan di bagian belakang mobil, ditemukan serpihan jaket dan inti anak peluru, lalu selongsong peluru,” ujar Anny.
Anny mengungkapkan pula, selongsong tersebut memiliki tinggi 1,5 cm. Jika melihat dari ukuran standar, peluru tersebut merupakan buatan pabrik yang biasa dipakai pada senjata laras panjang, seperti jenis SS1 atau M16.
Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum memastikan jenis senjata yang digunakan oleh pelaku. “Tim hari ini masih melakukan olah TKP, jadi ini belum final,” pungkasnya.