30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kapal Malaysia Diledakkan di Belawan

foto-foto: aminoer rasyid/SUMUT POS DILEDAKKAN: Prosesi peledakan kapan Malaysia di perairan Belawan, kemarin. Kapal itu diledakkan karena tertangkap mencuri ikan.
foto-foto: aminoer rasyid/SUMUT POS
DILEDAKKAN: Prosesi peledakan kapan Malaysia di perairan Belawan, kemarin. Kapal itu diledakkan karena tertangkap mencuri ikan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Direktorat Kepolisian Perairan Daerah Sumatera Utara (Ditpolairdasu) meledakan kapal ikan berbendera Malaysia di Perairan Bouy 5 Belawan, kemarin.

Kapal asal negeri jiran dengan nomor lambung PKFA 7738 itu diledakan menggunakan dinamit karena sebelumnya dipergoki mencuri ikan di sekitar Perairan Selat Malaka beberapa waktu lalu.

Kapoldasu, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengatakan, peledakan kapal berbendera Malaysia diawaki 4 warga negara asal Myanmar itu setelah sebelumnya polisi perairan melakukan operasi Sri Gunting pada 9 Desember tahun lalu. Dari hasil pemeriksaan di dalam kapal ditemukan barang bukti ikan segar curian seberat 150 kwintal.

“Setelah melalui proses hukum dan mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri (PN), kita lakukan peledakan untuk menenggelamkan kapal. Untuk nakhoda kapalnya, Mr Chen masih ditahan di rutan Ditpolairdasu, dan 3 awak lainnya diserahkan ke imigrasi,” kata, Eko Hadi saat memimpin peledakan kapal ikan asing.

Tindakan penenggelaman kapal ikan pukat trawl dengan cara diledakan menggunakan dinamit yang dirangkaikan di dalam kapal sebut, Eko bertujuan untuk memberikan efek jera terhadap kapal-kapal ikan asing yang melakukan pencurian ikan di laut Indonesia khususnya perairan Sumatera Utara.

“Peledakan kapal asing di Sumut memang yang pertama. Tapi, tindakan ini akan kita lakukan berkelanjutan sehingga memberi efek jera kepada kapal-kapal asing lain,” ungkap Kapoldasu.

Untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. Selain melakukan operasi di perairan, polisi juga tengah memberdayakan nelayan untuk berperan aktif dalam mengawasi aktivitas illegal fishing di laut. “Ini kita lakukan agar masyarakat di sekitar pantai memberitahukan kepada polisi apabila ada kapal-kapal yang melakukan pencurian, sekaligus melakukan pencegahan,” terangnya.

Eko, menambahkan saat tatap muka dengan Presiden pihaknya juga telah mengusulkan agar disekitar Perairan Pantai Timur maupun Barat Sumatera Utara dilakukan pengetatan dengan memperkuat pengamanan. Langkah ini perlu diambil karena wilayah tersebut merupakan jalur ramai dan berbatasan langsung dengan negara lain.

“Hal ini karena wilayah perairan Pantai Timur dan Barat termasuk jalur ramai yang berbatasan langsung dengan negara lain,” katanya.(rul/rbb)

foto-foto: aminoer rasyid/SUMUT POS DILEDAKKAN: Prosesi peledakan kapan Malaysia di perairan Belawan, kemarin. Kapal itu diledakkan karena tertangkap mencuri ikan.
foto-foto: aminoer rasyid/SUMUT POS
DILEDAKKAN: Prosesi peledakan kapan Malaysia di perairan Belawan, kemarin. Kapal itu diledakkan karena tertangkap mencuri ikan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Direktorat Kepolisian Perairan Daerah Sumatera Utara (Ditpolairdasu) meledakan kapal ikan berbendera Malaysia di Perairan Bouy 5 Belawan, kemarin.

Kapal asal negeri jiran dengan nomor lambung PKFA 7738 itu diledakan menggunakan dinamit karena sebelumnya dipergoki mencuri ikan di sekitar Perairan Selat Malaka beberapa waktu lalu.

Kapoldasu, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengatakan, peledakan kapal berbendera Malaysia diawaki 4 warga negara asal Myanmar itu setelah sebelumnya polisi perairan melakukan operasi Sri Gunting pada 9 Desember tahun lalu. Dari hasil pemeriksaan di dalam kapal ditemukan barang bukti ikan segar curian seberat 150 kwintal.

“Setelah melalui proses hukum dan mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri (PN), kita lakukan peledakan untuk menenggelamkan kapal. Untuk nakhoda kapalnya, Mr Chen masih ditahan di rutan Ditpolairdasu, dan 3 awak lainnya diserahkan ke imigrasi,” kata, Eko Hadi saat memimpin peledakan kapal ikan asing.

Tindakan penenggelaman kapal ikan pukat trawl dengan cara diledakan menggunakan dinamit yang dirangkaikan di dalam kapal sebut, Eko bertujuan untuk memberikan efek jera terhadap kapal-kapal ikan asing yang melakukan pencurian ikan di laut Indonesia khususnya perairan Sumatera Utara.

“Peledakan kapal asing di Sumut memang yang pertama. Tapi, tindakan ini akan kita lakukan berkelanjutan sehingga memberi efek jera kepada kapal-kapal asing lain,” ungkap Kapoldasu.

Untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. Selain melakukan operasi di perairan, polisi juga tengah memberdayakan nelayan untuk berperan aktif dalam mengawasi aktivitas illegal fishing di laut. “Ini kita lakukan agar masyarakat di sekitar pantai memberitahukan kepada polisi apabila ada kapal-kapal yang melakukan pencurian, sekaligus melakukan pencegahan,” terangnya.

Eko, menambahkan saat tatap muka dengan Presiden pihaknya juga telah mengusulkan agar disekitar Perairan Pantai Timur maupun Barat Sumatera Utara dilakukan pengetatan dengan memperkuat pengamanan. Langkah ini perlu diambil karena wilayah tersebut merupakan jalur ramai dan berbatasan langsung dengan negara lain.

“Hal ini karena wilayah perairan Pantai Timur dan Barat termasuk jalur ramai yang berbatasan langsung dengan negara lain,” katanya.(rul/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/