Dari Iran, Singgah di Malaysia, Tujuan Jakarta
JAKARTA-Indonesia semakin menarik bagi jaringan sindikat pengedar narkoba level internasional. Dan, Medan dijadikan tempat yang nyaman sebagai kota transit. Setelah sabu masuk ke Medan, barang haram itu langsung dikirim via darat ke Jakarta.
Setidaknya hal ini diungkapkan Direktur Pemberantasan dan Pengejaran BNN, Brigjen (Pol) Benny Mamoto usai memaparkan temuan baru. Ya, awal bulan ini Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menangkap lima tersangka yang diduga anggota jaringan narkoba lintas negara. “Dari tersangka kami menyita barang bukti sebanyak 12 kilogram narkoba jenis shabu senilai Rp24 miliar,’’ ujar Benny Mamoto di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Rabu (8/2).
Benny menyebut jaringan ini merupaan sindikat pemasok sabu yang berpusat di Malaysia. Barang haram ini diduga berasal dari Iran dan ditampung di Malaysia sebelum masuk ke Indonesia. ‘’Masuk melalui Medan ke Jakarta melalui jalan darat,’’ imbuhnya.
Ketika barang tersebut masuk ke dalam negeri sebagian besar didistribusikan oleh jaringan lain dari India dan kelompok Malaysia tersebut. Lima tersangka yang ditangkap ini berinisial A, NY, AN, IS dan WN yang disebut anggota jaringan ini. ‘’Ini memang larinya ke jaringan India,’’ jelasnya.
Lima tersangka ini sendiri pertama kali ditangkap 1 Febuari lalu. Yakni penangkapan A dan AY di Jalan Raya Tubagus Angke, Jakarta Barat. Modusnya tersangka membawa sabu yang dititipkan AN dalam sebuah truk fuso yang dicampur dengan mainan anak-anak. Sementara IS ditangap atas dugaan keterlibatan dalam pratik pencucian uang hasil perdagangan sabu tersebut, IS yang merupakan pegawai sebuah Money Changer adalah pemilik rekening yang digunakan untuk bertransaksi. Sementara WN disebut sebagai pemodal. ‘’Sedangkan pemodal luar adalah warga negara India yang sudah terindikasi,’’ ungkap Beny.
Kemungkinan via Jalur Laut
Terkait Medan sebagai tempat transit, pihak pihak Bea & Cukai Bandara Polonia Medan menjadi perhatian. Setidaknya, masuknya sabu hingga pengiriman ke Jakarta sempat diduga melalui udara. Tak pelak, pihak Bea & Cukai Bandara Polonia Medan langsung membantah. “Tidak via jalur udara. Kemungkinan besar sabu tersebut dibawa via jalur laut,” tegas Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Bea & Cukai Bandara Polonia Medan, Riski, Rabu (8/2) malam 20.30 WIB saat dihubungi via telepon selulernya.
Lebih lanjut, Riski menuturkan, Medan memang sebagai salah satu tempat yang cocok untuk transit narkoba dari luar negeri. Tak hanya itu, Riski menerangkan, kemungkinan saja sabu tersebut di-full-kan (dikumpulkan) di Medan lalu dibawa via laut. “Tak mungkin lewat jalur udara karena pengawasan dan pengamanan serta pemeriksaan X-Ray sudah begitu ketat dan tak ada menemukan hal-hal yang mencurigakan. Sejauh ini semua sudah kita lakukan pengamanan yang begitu ketat. Tak ada yang bias lolos dari X-Ray,” sebutnya.
Terkait dengan hal itu, Riski mengaku, dirinya juga dihubungi oleh pihak Bea & Cukai Pusat kenapa hal tersebut bisa terjadi, namun, dirinya mengaku bahwa itu kemungkinan besar via jalur laut. “Saya pun dihubungi dari Pusat dan saya bilang pengawasan, pengamanan dan pemeriksaan sudah kita lakukan secara ketat. Jadi tidak mungkin via jalur udara. Bisa saja pengakuan pelaku atau tersangka begitu tapi yang jelas mereka tidak via jalur udara,” tegasnya lagi. (zul/jpnn/jon)