JAKARTA- Calon jamaah haji nampaknya harus merogok kocek lebih dalam untuk membayar Ongkos Naik Haji (ONH) tahun ini. Pasalnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan agar biaya angkutan udara (pesawat) haji tahun 2012 naik menjadi USD 2.206 (sekitar Rp 20,2 juta).
“Menurut perhitungan kami, biaya angkut haji tahun ini rata-rata untuk semua embarkasi USD 2.206, dengan asumsi harga avtur (bahan bakar pesawat) bulan ini sebesar USD 1,02 per liter,” ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI, kemarin.
Angka ini lebih tinggi dari usulan tarif tahun lalu yang masih USD 1.839 (sekitar Rp16,8 juta) per jemaah dengan mempertimbangkan harga avtur rata-rata pada saat itu sebesar USD 0,69 per liter. Namun begitu, dia mengaku besaran biaya pesawat itu masih bisa berubah karena mengikuti harga avtur yang terus fluktuatif saat ini. Dia menegaskan, biaya angkutan udara haji yang disebutkannya itu juga sudah memasukkan faktor keuntungan perusahan pengangkut, marjin yang diperoleh maskapai sebesar tiga persen, tidak boleh lebih dari itu.
Menurutnya, harga tersebut memang bisa berubah karena harga minyak dunia sedang fluktuasi, bahkan diprediksi bisa mencapai di atas USD 100 per barel.
“Sesuai pengalaman, susah memprediksi harga minyak mentah dunia karena itu dipengaruhi beberapa hal, seperti ketersediaan minyak mentah dunia di pasaran, situasi keamanan dunia dan permainan para spekulan,” tambahnya.
Mangindaan menegaskan, perhitungan biaya angkut haji tersebut baru sebatas kebutuhan pokok penyelenggaraan angkutan udara. Hal itu disebabkan adanya perbedaan asumsi perkiraan biaya sewa (leasing pesawat) dan besaran harga avtur. “Harga sewa pesawat sangat ditentukan oleh kondisi pesawat, umurnya, konfigurasi tempat duduk, dan ketersediaan pesawatnya,” kata dia.
Sementara itu, “Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S Gumay mengaku sudah mengundang empat maskapai untuk mengikuti lelang angkutan haji yaitu Lion Air, Batavia Air, Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Herry meminta keempat maskapai tersebut untuk memasukan dokumen lelang pada bulan ini. “Maksimal kami tunggu sampai tanggal 14 Maret 2012,” tegasnya.
Menanggapi undangan ini, Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan mengaku sudah menerimanya dan akan segera memasukkan dokumen persyaratan lelang pada tanggal 8 Maret 2012. Mengenai besaran harga avtur yang digunakan untuk pertimbangan, Eliza menyebut angka yang hampir sama.?Sejauh ini masih pakai USD 1,1 per liter. Tentang margin tiga persen itu kita tidak masalah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jendral Penyelenggaraah Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Slamet Riyanto kemarin (7/3) menuturkan, besaran ongkos transportasi yang dipaparkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu belam final.
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, laporan perkiraan biaya yang dipaparkan Kemenhub itu akan ditampung dulu oleh Komisi VIII DPR. “Mereka (DPR, Red) pasti juga akan menggali informasi biaya trasportasi pesawat dari maskapai,” ujar Slamet. Diantaranya dari maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.
Setelah dikumpulkan, menurut dia, data seluruh biaya transportasi ini akan dikomparasikan. Slamet menegaskan, DPR dan Kemenag tentu akan menetapkan harga yang benar-benar ideal dan masuk akal. “Pembahasan BPIH yang diantaranya membahas transportasi pesawat ini masih panjang,” tutur Slamet.(wir/wan/jpnn)