32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Setelah Polisi, Giliran Oknum TNI

JAKARTA-Penyidikan  terhadap kasus perbudakan buruh pabrik panci di Tangerang terus berjalan. Setelah dua oknum Brimob Polri diperiksa, kini giliran penyidik dari polisi militer Kodam Jaya juga turun tangan. Itu setelah ada laporan bahwa ada tentara berseragam  sering berada di lokasi.

“Sekarang sedang didalami oleh penyidik dari Kodam Jaya,” ujar Kadispenad Brigjen Rukman Ahmad di Jakarta kemarin (08/05). Rukman menjelaskan hanya ada satu orang yang diperiksa. Aparat itu bertugas di satuan teritorial di dekat lokasi pabrik panci. “Sekarang masih didalami perannya seperti apa,” ujarnya.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menjelaskan oknum itu berpangkat sersan mayor. “Dia berdinas di Koramil setempat,” kata Haris kemarin.  Data yang dimiliki  Kontras, oknum berinisial IS itu sering mendatangi lokasi pabrik. “karena itu, korban takut karena mengira tentara itu menjaga lokasi,” ujar alumni Essex University itu.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pramono Edhie mengakui pihaknya memang mendapat laporan bahwa ada anggotanya yang memang sering ke pabrik itu. Namun, hanya untuk menjual kayu bakar. “Memang ada anggota militer khususnya AD yang” menjual kayu bakar ke tempat produk kuali itu. Jadi hubungannya bukan berarti membackingi tidak, hubungannya menjual kayu bakar,” kata di kompleks Istana Negara, kemarin. (wan/kim)

JAKARTA-Penyidikan  terhadap kasus perbudakan buruh pabrik panci di Tangerang terus berjalan. Setelah dua oknum Brimob Polri diperiksa, kini giliran penyidik dari polisi militer Kodam Jaya juga turun tangan. Itu setelah ada laporan bahwa ada tentara berseragam  sering berada di lokasi.

“Sekarang sedang didalami oleh penyidik dari Kodam Jaya,” ujar Kadispenad Brigjen Rukman Ahmad di Jakarta kemarin (08/05). Rukman menjelaskan hanya ada satu orang yang diperiksa. Aparat itu bertugas di satuan teritorial di dekat lokasi pabrik panci. “Sekarang masih didalami perannya seperti apa,” ujarnya.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menjelaskan oknum itu berpangkat sersan mayor. “Dia berdinas di Koramil setempat,” kata Haris kemarin.  Data yang dimiliki  Kontras, oknum berinisial IS itu sering mendatangi lokasi pabrik. “karena itu, korban takut karena mengira tentara itu menjaga lokasi,” ujar alumni Essex University itu.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pramono Edhie mengakui pihaknya memang mendapat laporan bahwa ada anggotanya yang memang sering ke pabrik itu. Namun, hanya untuk menjual kayu bakar. “Memang ada anggota militer khususnya AD yang” menjual kayu bakar ke tempat produk kuali itu. Jadi hubungannya bukan berarti membackingi tidak, hubungannya menjual kayu bakar,” kata di kompleks Istana Negara, kemarin. (wan/kim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/