28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Olah Sampah Kota Jadi Energi Listrik

MEDAN- Rektor Institut Teknologi Medan (ITM), Prof Dr Ilmi Abdullah MSc menantang mahasiswa dan para peneliti untuk menyempurnakan teknologi pemanfaatan sampah kota menjadi energi listrik di Sumut.

Hal ini diutarakannya pada kuliah umum, “Pemanfaatan Sampah Kota Sebagai Cadangan Energi Alternatif Listrik di Sumatera Utara” yang diadakan di kampus ITM Jalan Gedung Arca Medan, Rabu (8/5).

Prof Ilmi Abdullah menambahkan, ciri-ciri sampah rumah tangga tidak sama pada setiap daerahnya dan dapat dilihat dari hasil kajiannya. Di negara berpenghasilan rendah menghasilkan sampah 0,4-0,6 kg per orang per hari dan bahan organik 20-85 persen.

Sedangkan negara berpenghasilan menengah menghasilkan sampah 0,5-0,9 kg per orang per hari dan bahan organik 20-65 persen. Sementara negara berpenghasilan tinggi menghasilkan sampah 0,7-1,8 kg per orang per hari dan bahan organik 20-50 persen.
Jika diperhatikan , produksi sampah di Medan sebanyak 1.400 ton per hari dikumpulkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) terletak di dua kawasan Namu Bintang dan Desa Terjun yang berasal dari 21 kecamatan dan 121 kelurahan.

Dari hasil penelitian diperoleh berbagai temuan diantaranya, komposisi sampah terdiri dari 70,69 persen bahan organik dan 29,31 persen bahan anorganik. Dari komposisi sampah tersebut terdapat 30 persen plastik.

Hasil penelitian sampel di tempat pembuangan sementara (TPS) Teladan Timur di laboratorium dan kondisi di lapangan menunjukkan dari kapasitas yang dibuang ke TPA adalah sebanyak 1.400 ton per hari. Sedangkan bahan sampah yang bisa dijadikan bahan baker 752.900 kg per hari, yaitu bahan yang bisa dibakar bahan yang bisa terbakar.

“Sifat kimia sampah menunjukkan dari kapasitas jumlah itu menghasilkan LHV sebesar 12.300 kJ/kg dan HHV sebesar 15.540 kJ/kg,” katanya seraya menyatakan, dari perolehan ini secara teori bisa dilihat manfaat yang diperoleh dari sampah domestik.
Menurutnya, potensi kimia sampah dapat dikonversikan menjadi energy sampah sebanyak 9,29 x 109 kJ/jam. Jika dikonversikan lagi energy termal menjadi energi listrik, secara  teori akan memperoleh power 6 MW. Perolehan ini dapat memberikan kontribusi langsung atas permintaan  listrik di Kota Medan.

Kuliah umum tersebut diikuti 80 mahasiswa dan dosen berkaitan dengan kegiatan elektro expo 2013 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) ITM. Hadir Dekan FTI Ir Riana Puspita MT, Kajur Teknik Elektro Ir Suwarno MT, Ketua HME Jabarlet H Naibaho dan Ketua Panitia Pelaksana Elektro Expo 2013 Sumitro Tampubolon.(mag-8)

MEDAN- Rektor Institut Teknologi Medan (ITM), Prof Dr Ilmi Abdullah MSc menantang mahasiswa dan para peneliti untuk menyempurnakan teknologi pemanfaatan sampah kota menjadi energi listrik di Sumut.

Hal ini diutarakannya pada kuliah umum, “Pemanfaatan Sampah Kota Sebagai Cadangan Energi Alternatif Listrik di Sumatera Utara” yang diadakan di kampus ITM Jalan Gedung Arca Medan, Rabu (8/5).

Prof Ilmi Abdullah menambahkan, ciri-ciri sampah rumah tangga tidak sama pada setiap daerahnya dan dapat dilihat dari hasil kajiannya. Di negara berpenghasilan rendah menghasilkan sampah 0,4-0,6 kg per orang per hari dan bahan organik 20-85 persen.

Sedangkan negara berpenghasilan menengah menghasilkan sampah 0,5-0,9 kg per orang per hari dan bahan organik 20-65 persen. Sementara negara berpenghasilan tinggi menghasilkan sampah 0,7-1,8 kg per orang per hari dan bahan organik 20-50 persen.
Jika diperhatikan , produksi sampah di Medan sebanyak 1.400 ton per hari dikumpulkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) terletak di dua kawasan Namu Bintang dan Desa Terjun yang berasal dari 21 kecamatan dan 121 kelurahan.

Dari hasil penelitian diperoleh berbagai temuan diantaranya, komposisi sampah terdiri dari 70,69 persen bahan organik dan 29,31 persen bahan anorganik. Dari komposisi sampah tersebut terdapat 30 persen plastik.

Hasil penelitian sampel di tempat pembuangan sementara (TPS) Teladan Timur di laboratorium dan kondisi di lapangan menunjukkan dari kapasitas yang dibuang ke TPA adalah sebanyak 1.400 ton per hari. Sedangkan bahan sampah yang bisa dijadikan bahan baker 752.900 kg per hari, yaitu bahan yang bisa dibakar bahan yang bisa terbakar.

“Sifat kimia sampah menunjukkan dari kapasitas jumlah itu menghasilkan LHV sebesar 12.300 kJ/kg dan HHV sebesar 15.540 kJ/kg,” katanya seraya menyatakan, dari perolehan ini secara teori bisa dilihat manfaat yang diperoleh dari sampah domestik.
Menurutnya, potensi kimia sampah dapat dikonversikan menjadi energy sampah sebanyak 9,29 x 109 kJ/jam. Jika dikonversikan lagi energy termal menjadi energi listrik, secara  teori akan memperoleh power 6 MW. Perolehan ini dapat memberikan kontribusi langsung atas permintaan  listrik di Kota Medan.

Kuliah umum tersebut diikuti 80 mahasiswa dan dosen berkaitan dengan kegiatan elektro expo 2013 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) ITM. Hadir Dekan FTI Ir Riana Puspita MT, Kajur Teknik Elektro Ir Suwarno MT, Ketua HME Jabarlet H Naibaho dan Ketua Panitia Pelaksana Elektro Expo 2013 Sumitro Tampubolon.(mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/