MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepopuleran sosok calon pre-siden (capres) pada setiap pemilihan umum (Pemilu) berbanding lurus dengan perolehan kursi oleh partai politik pengusung di legislatif semua tingkatan. Karenanya, kontestasi pemilihan legslatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) Serentak akan memberikan manfaat kepada partai.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumatera Utara (Sumut) Gus Irawan Pasaribu mengatakan sosok Prabowo Subianto sebagai ketua umum (Ketum) sekaligus juga digadang gadang mencalonkan diri di Pilpres 2019 punya pengaruh cukup besar bagi partai. Apa lagi katanya, antara mantan Pangkostrad tersebut dengan partai berlambang kepala burung garuda itu adalah satu kesatuan.
“Pastinya berpengaruh, karena Pak Prabowo dan Gerindra itu tidak terpisahkan. Pasti partai akan mendapatkan man faat elektoral yang lebih baik,” ujar Gus Irawan, Selasa (7/8).
Karena itu pula, dirinya memotivasi seluruh kader atau bakal caleg Gerindra di daerah untuk memanfaatkan situasi dan wacana politik yang sedang menjadi perhatian publik saat ini. Dengan demikian, kepercayaan dan penerimaan masyarakat kepada calon legslatif (caleg) dan Prabowo sejalan dan selaras.
“Inilah penekanan kita kepada kader, agar manfaat elektoral dengan sistem pemilu serentak bisa diambil. Karena saling mempengaruhi, tentu akan membuat semangat bekerja para caleg Gerindra,” sebutnya.
Namun untuk target perolehan kursi khususnya di DPRD Sumut, Gus mengaku pihaknya belum menetapkan berapa jumlahnya. Dari 13 orang wakil mereka, diyakini akan bertambah signifikan dari sebelumnya di 2014. Yang pasti katanya, kemenangan Prabowo sebagai Presiden RI adalah tujuan penting.
“Sebetulnya strateginya adalah Prabowo (jadi) Presiden, kalau itu menang pasti akan sejalan. Soal berapa kursi, kami belum putuskan target. Tetapi kami punya keyakinan dan berharap Gerindra jadi pemenang di DPRD Sumut,” katanya.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengatakan pihaknya juga melihat sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tokoh Nasional dan Presiden ke-6 RI masih punya pengaruh kuat di publik. Sehingga nama besar tersebut akan membantu bakal caleg mereka meraih suara merebut kursi legislatif semaksimal mungkin.
“Beliau (SBY) kan sosok Presiden RI dua periode, sepuluh tahun. Jadi nama besar beliau 50 persen berpengaruh di masyarakat,” katanya.
Namun baginya, nama besar SBY maupun AHY sama sekali bukan jaminan Partai Demokrat bisa memperoleh banyak kursi dari pileg sebelumnya. Sebab tanpa kerja keras para caleg turun ke masyarakat, capaian suara dan kursi di legislatif tidak akan berhasil.
“Makanya kita tekankan kepada caleg untuk kerja keras mendulang suara. Tanpa itu, sama saja kita tidak bisa menang,” sebutnya.