30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Contoh The Beatles

Mari Elka Pangestu

INDONESIA terdiri dari 33 provinsi memiliki keragaman budaya. Begitu juga dengan kerajinan yang berbeda-beda. Melalui kerajinan industri kreatif atau ekonomi kreatif dapat mengangkat destinasi pariwisata, termasuk Indonesia.
Begitulah yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, pada seminar Outlook Pariwisata 2012, Optimalisasi Sektor Ekonomi Kreatif bagi Industri Pariwisata di Jakarta, belum lama ini. “Contohnya seperti The Beatles membuat Liverpool jadi terkenal karena ikon kreatif ekonomi fashion, film, musik, kuliner, sehingga membantu mempromosikan negaranya,” kata Mari.

Mari menjelaskan ekonomi kreatif merupakan sumber daya terbaru yang tidak akan habis. Termasuk, lanjutnya, Indonesia yang memiliki beragam budaya sehingga mampu menciptakan inovasi dan kreativitas terus menerus. Mari mengungkapkan setiap daerah di Indonesia berpotensi untuk ekonomi kreatif namun memiliki kekhasan masing-masing. (net/jpnn) “Seperti di Jogja, kriya dan pertunjukan. Bandung produk fashion dan anak muda. Batam untuk film. Jadi tiap daerah ada fase dan kelasnya,” paparnya.

Menurut Mari, semangat ekonomi bukanlah untuk mengomersialisasikan budaya. Namun, lanjutnya, menghidupkan budaya agar tidak mati.

“Budaya itu harus living. Agar living, harus ada economic value atau menciptakan pasar. Menciptakan pasar sama dengan menciptakan penonton,” tuturnya.

Ia menambahkan dengan terciptanya penonton merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap budaya. Misalnya, kata Mari, pertunjukan wayang.

“Bisa dibuat lebih modern sehingga anak muda tertarik. Wayang dalam bahasa Jawa, banyak yang tidak mengerti, bisa ditambahkan terjemahan dalam bahasa Indonesia, atau, durasinya yang biasanya 6 jam, bisa dibuat versi yang lebih pendek,” jelasnya. (net/jpnn)

 

Mari Elka Pangestu

INDONESIA terdiri dari 33 provinsi memiliki keragaman budaya. Begitu juga dengan kerajinan yang berbeda-beda. Melalui kerajinan industri kreatif atau ekonomi kreatif dapat mengangkat destinasi pariwisata, termasuk Indonesia.
Begitulah yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, pada seminar Outlook Pariwisata 2012, Optimalisasi Sektor Ekonomi Kreatif bagi Industri Pariwisata di Jakarta, belum lama ini. “Contohnya seperti The Beatles membuat Liverpool jadi terkenal karena ikon kreatif ekonomi fashion, film, musik, kuliner, sehingga membantu mempromosikan negaranya,” kata Mari.

Mari menjelaskan ekonomi kreatif merupakan sumber daya terbaru yang tidak akan habis. Termasuk, lanjutnya, Indonesia yang memiliki beragam budaya sehingga mampu menciptakan inovasi dan kreativitas terus menerus. Mari mengungkapkan setiap daerah di Indonesia berpotensi untuk ekonomi kreatif namun memiliki kekhasan masing-masing. (net/jpnn) “Seperti di Jogja, kriya dan pertunjukan. Bandung produk fashion dan anak muda. Batam untuk film. Jadi tiap daerah ada fase dan kelasnya,” paparnya.

Menurut Mari, semangat ekonomi bukanlah untuk mengomersialisasikan budaya. Namun, lanjutnya, menghidupkan budaya agar tidak mati.

“Budaya itu harus living. Agar living, harus ada economic value atau menciptakan pasar. Menciptakan pasar sama dengan menciptakan penonton,” tuturnya.

Ia menambahkan dengan terciptanya penonton merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap budaya. Misalnya, kata Mari, pertunjukan wayang.

“Bisa dibuat lebih modern sehingga anak muda tertarik. Wayang dalam bahasa Jawa, banyak yang tidak mengerti, bisa ditambahkan terjemahan dalam bahasa Indonesia, atau, durasinya yang biasanya 6 jam, bisa dibuat versi yang lebih pendek,” jelasnya. (net/jpnn)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/