SERGAI, SUMUTPOS.CO – Baku tembak antara aparat keamanan dan teroris jaringan Santoso kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (9/2) pukul 10.00 WITA. Dalam peristiwa ini, Brigadir Wahyu Syahputra (31) anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang berasal dari Serdang Bedagai (Sergai), gugur dalam tugas. Dagunya tembus dibedil dari jarak sekitar 2 meter.
Kontak tembak ini terjadi di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulteng. Selain Brigadir Wahyu, dua anggota teroris yang belum diketahui identitasnya juga ikut meregang nyawa.
Info yang dihimpun, kejadian berawal dari melintasnya sebuah mobil Kijang berwarna hitam dengan nomor polisi DD 8547 QP dari arah Napu ke Poso. Pada saat mobil mendekati pos pemeriksaan, beberapa anggota Brimob yang tengah razia menghentikan dan mendekati mobil tersebut untuk melakukan pemeriksaan.
Tapi belum sempat memeriksa, tiba-tiba orang yang duduk di samping sopir menembaki petugas dengan senjata api. Naas, peluru menerjang dagu Brigadir Wahyudi. Melihat itu, spontan pasukan Brimob membalas tembakan ke arah pelaku, hingga dua orang yang ada di dalam mobil tewas. Hasil pemeriksaan di dalam mobil, ditemukan satu pucuk senjata api jenis revolver, beras beberapa karung dan logistik lainnya.
“Anggota kami yang sedang melakukan tugas melakukan langkah-langkah pengamanan situasi yang ada di wilayah Poso ditembaki dari jarak sekitar 2 meter,” kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto. “Anggota kami terkena tembakan di dagu,” ujarnya. “Jadi total yang tewas ada 3, 1 Polri dan 2 pelaku,” terangnya. Agus mengklaim, bahwa masih ada 3 orang terduga teroris yang selamat dari gencatan senjata tersebut. Menurut dia, pihaknya sudah mengamankan ketiganya guna diperiksa lebih dalam.
“Informasinya ada lima tapi yang kena tembak ada dua. Kita juga menemukan satu pucuk senjata api,” tandasnya. Hal senada dikatakan Kepala Operasi Daerah Tinambola 2016, Kombes Pol Leo Bona Lubis. Menurut Leo, Brigadir Wahyudi mengalami luka tembak di dagu kiri tembus ke kanan. Pasca kejadian, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso. Tapi takdir berkata lain, baru beberapa menit dirawat korban yang sekarat akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. “Brigadir Wahyudi meninggal tak lama setelah dirawat di RSUD Poso,” kata Leo.