Presiden berharap, pers ke depan dapat lebih berperan dalam membangun optimisme dan membangun karakter, serta etos kerja di masyarakat. Karena di era kompetisi saat ini, yang dibutuhkan adalah kepercayaan. Sehingga arus investasi dan pembangunan ekonomi bisa berjalan maksimal.
“Media jangan memberikan informasi yang membuat masyarakat pesimis. Takutnya masyarakat menjadi tidak produktif dan tidak memiliki etos kerja, padahal informasinya hanya berdasarkan asumsi saja,” ujar Jokowi.
Di akhir sambutannya, Jokowi tak lupa menyampaikan selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh insan pers di tanah air. Ia berharap dengan hadirnya era kebebasan pers, Indonesia dapat lebih baik lagi.
Sementara, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, atas kekeliruan dan kesalahan yang dibuat insan pers selama memberi informasi kepada masyarakat.
Permohonan ia sampaikan di hadapan Presiden Jokowi yang berkenan menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di lapangan terbuka, persis di tepi pantai Kute Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2).
Selain memohon maaf, Margiono dalam puncak peringatan yang mengambil thema ‘Pers Merdeka Mendorong Poros Maritim dan Pariwisata Nusantara’ juga mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari pemerintah.
Tidak saja dalam menjaga kebebasan pers, namun juga atas terselenggaranya kegiatan kali ini. Hal tersebut paling tidak terlihat dengan banyaknya para Menteri Kabinet Kerja yang hadir, membaur bersama ribuan insan pers dan undangan.
Tampak hadir diantaranya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Menko Maritim Rizal Ramli, Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mendikbud Anies Baswedan, Menkonminfo Rudiantara, Menpar Arief Yahya, Ketua DPR Ade Komarudin serta sejumlah undangan lain.
“HPN meriah, kami dapatkan sambutan yang luar biasa. Dukungan Pemerintah luar biasa. Banyak menteri yang hadir, peserta juga banyak hadir, bukan hanya wartawan tapi juga organisasi pers, komponen pers dan lainnya,” ujar Margiono.
Menurutnya, HPN merupakan perhelatan akbar insan pers Indonesia yang digelar setiap tahun. Pada HPN tahun ini, rangkaian kegiatan telah dimulai sejak 4 Februari hingga 9 Februari 2016.
Dalam kesempatan itu, Margiono berharap agar HPN dapat dijadikan nama jalan di Lombok. Keinginan tersebut ternyata bergayung sambut. Pemda setempat berjanji akan memenuhinya, nanti setelah jalan by pass yang menghubungkan Lombok Timur dengan Bandara Internasional Lombok (BIL) selesai dibangun.
Gubernur NTB Zainul Majdi dalam sambutannya juga melaporkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menurutnya, dalam waktu dekat akan segera dibangun sepuluh ribu kamar hotel guna menunjang pariwisata.
“Insya Allah jika pembangunan berjalan dengan baik, jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat,” ujar Zainul. (wan/gir/jpnn)