25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

PNS Kemenhub Diculik

  • Usai Makan Siang, Pergi Menemui Seorang Pria
  • Suami Lian, Santo Simanjuntak Lapor Polisi

 

JAKARTA-Lian Febriani, pegawai Kementerian Perhubungan sudah dua hari tak pulang ke rumah terhitung sejak Kamis (7/4) hingga Sabtu (9/4) kemarin. Akibatnya, keluarga yang tinggal di Jalan Keran 5, RT 1/3, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran No 27, Jakarta Selatan, itu kelimpungan.

Wanita beranak satu itu diduga diculik seorang pria yang ditemuinya usai makan siang di kantin Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat No 9 Jakarta Pusat.

Menurut keterangan, Lian merupakan PNS Kemenhub angkatan 2010. Kamis siang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Komunikasi dan Informatika. Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia ingin bertemu dengan seseorang di Jalan Tanah Abang. Namun hingga jam pulang kantor, Lian tidak kembali lagi ke kantornya. Pria itu diduga menculik Lian.

“Tas, dompet sama handphone juga masih ditinggal di meja kerjanya. Mbak pergi tidak membawa apa-apa,” ujar Novita, adik kandung Lian Febrian.

Menurutnya, Lian sudah berkeluarga. Kini sang suami Santo Simanjuntak juga terus mencari keberadaan sang istri. “Kasihan anaknya nangis terus. Mbak sudah punya anak, namanya Nadin, umurnya 1 tahun 6 bulan,” terang Novi.
Sejak menghilang, Lian tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Akibatnya, keluarga dan rekan-rekan di Bagian Tata Usaha Direktorat, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tempat Lian bekerja terus mencarinya.

“Mbak pakai jilbab warna biru dongker, baju dinas PNS warna Abu-abu. Tinggi kurang lebih 157 cm, kulit putih,” terang Novi.

Keluarga Lian meminta bagi yang mengetahui informasi keberadaan Lian, bisa menghubungi di nomor 0852.8213.9583. “Kasihan anaknya yang masih kecil nangis terus nyari ibunya,” ujar Novi.
Polda Metro Jaya membenarkan adanya laporan orang hilang atas nama Lian Febriani, yang sehar-hari bekerja sebagai PNS Kementerian Perhubungan. Saat ini laporan tersebut sudah disampaikan ke bagian Reserse Polda Metro Jaya.

“Iya, memang ada laporan kehilangan atas nama Lian. Laporan sudah masuk ke Reserse,” ujar petugas Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Briptu Riani. Suami dan orangtua Lian sendiri yang melaporkan ke SPK, Jumat (8/4) siang kemarin. Lian dikabarkan hilang setelah sebelumnya akan bertemu dengan seseorang di kawasan Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Sampai sekarang kita belum mendapatkan kabar keberadaannya. Tapi informasi sudah disebar,” imbuhnya.
Pihak keluarga menyatakan ini adalah suatu hal yang tak biasa. Sebab, Lian selalu memberitahu keberadaannya kepada keluarga jika sedang bepergian.

“Sebelumnya Lian kalau pergi selalu izin. Biasanya jam sembilan itu sudah pulang. Tapi kemarin jam sembilan belum pulang-pulang,” ujar Ayah Lian, Rili Hambali (57) saat ditemui wartawan di kediamannya di Jalan Kran Lima No 27 Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4).

Melihat kejanggalan ini, pihak keluarga mencoba mencari Lian ke kantornya di Jalan Merdeka Barat. Di sana keluarga menemukan kantor sudah dalam keadaan sepi. Keluarga lalu mencari informasi dan mendapat kabar bahwa Lian sudah meninggalkan kantor sejak pukul 13.00 WIB usai makan siang. Konon. sejak itu, Lian tak pernah kembali lagi ke kantornya. Untuk memastikannya, pihak keluarga meminta satpam untuk mengecek kembali kantor tersebut.
“Saya nemuin satpam, siapa tahu terkunci di toilet atau tangga darurat. Akhirnya saya dan satpam mencari dari lantai 24 sampai lantai dasar, tapi nggak ada,” keluh pensiunan PNS ini.

Rili memang tak menemukan Lian di kantor tersebut. Namun ia menemukan tas berisi dompet dan telepon seluler Lian yang masih tergeletak di ruangnya.

Hilangnya Lian membuat keluarga khawatir. Bahkan kondisi psikologis ibunda Lian terguncang. “Istri saya di atas nggak mau turun-turun (dari lantai atas rumahnya, Red), nangis terus dari kemarin sejak dapat informasi. Saya takut psikologisnya drop,” imbuhnya.

Pihak Kemenhub pun mengaku cemas atas kejadian ini. Mereka juga telah meminta kepolisian untuk melacak keberadaan Lian. Kemenhub juga menyatakan siap membantu kepolisian untuk melacak Lian, misalnya dengan menyerahkan rekaman CCTV gedung Kemenhub tempat Lian berkantor.

“Iya kita sudah dengar kabar itu. Kita minta semoga kepolisian bisa segera melacak keberadaan Lian,” ujar Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan.

Menurut Bambang, suami dan keluarga Lian Jumat (8/4) kemarin sempat melaporkan hilangnya Lian kepada atasan Lian. Suami dan istri pun kemudian diminta melaporkan ke kepolisian.

“Pak Direktur Bandar Udara sendiri yang menganjurkan agar segera lapor ke pihak berwenang, karena itu di luar kewenangan kami,” terang Bambang.

Kemenhub pun siap membantu pihak kepolisian untuk menemukan Lian. Bila diperlukan, Kemenhub bisa menyerahkan rekaman CCTV di kantornya untuk membantu mengungkap perginya Lian secara misterius itu.
“Kita siap bantu, kalau rekaman CCTV dirasa diperlukan akan kita berikan. Kita betul-betul menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk menemukan Lian,” imbuhnya.

Password Facebook Lian Berubah

Misteri hilangnya Lian Febriani belum menemukan titik terang. Pihak keluarga Pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu heran karena password facebook Lian berubah sejak Sabtu (9/4) tadi.

“Tadi pagi sempet buka Facebook-nya. Tapi sekitar pukul 14.30 WIB lalu, saya buka lagi tiba-tiba passwordnya telah berubah,” ujar Novita. Novi memang berbagi password akun Facebook dengan saudaranya itu.
Novi sendiri tak tahu siapa yang mengubah password tersebut. Tak ada status baru yang tertulis di dinding Facebook Lian, usai password tersebut berubah. Dalam akun tersebut, status terakhir yang tertulis adalah pada tanggal 14 Maret 2011 dengan bunyi ‘Kantor Masih Sepi Nih’.

Dalam akun Facebook tersebut Lian nampak selalu ceria. Beberapa foto yang ada menunjukkan Lian menikmati kehidupannya dengan buah hatinya yang baru lahir satu setengah tahun yang lalu.

“Terakhir ngobrol sama teman-temannya, Lian itu bilang kerjanya sekarang enak,” imbuh Novi.
Novita mengatakan dirinya selalu dijadikan tempat curhat saudaranya itu. Namun, Lian yang minggu depan akan mengikuti prajabatan di tempat ia bekerja, tak pernah mengatakan tengah mengalami masalah besar.
“Kalau ada masalah selalu cerita sama saya dan sekarang setahu saya enggak ada masalah. Makanya ngobrol terakhir terlihat senang,” kata gadis 24 tahun ini.(net/bbs/jpnn)

  • Usai Makan Siang, Pergi Menemui Seorang Pria
  • Suami Lian, Santo Simanjuntak Lapor Polisi

 

JAKARTA-Lian Febriani, pegawai Kementerian Perhubungan sudah dua hari tak pulang ke rumah terhitung sejak Kamis (7/4) hingga Sabtu (9/4) kemarin. Akibatnya, keluarga yang tinggal di Jalan Keran 5, RT 1/3, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran No 27, Jakarta Selatan, itu kelimpungan.

Wanita beranak satu itu diduga diculik seorang pria yang ditemuinya usai makan siang di kantin Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat No 9 Jakarta Pusat.

Menurut keterangan, Lian merupakan PNS Kemenhub angkatan 2010. Kamis siang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Komunikasi dan Informatika. Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia ingin bertemu dengan seseorang di Jalan Tanah Abang. Namun hingga jam pulang kantor, Lian tidak kembali lagi ke kantornya. Pria itu diduga menculik Lian.

“Tas, dompet sama handphone juga masih ditinggal di meja kerjanya. Mbak pergi tidak membawa apa-apa,” ujar Novita, adik kandung Lian Febrian.

Menurutnya, Lian sudah berkeluarga. Kini sang suami Santo Simanjuntak juga terus mencari keberadaan sang istri. “Kasihan anaknya nangis terus. Mbak sudah punya anak, namanya Nadin, umurnya 1 tahun 6 bulan,” terang Novi.
Sejak menghilang, Lian tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Akibatnya, keluarga dan rekan-rekan di Bagian Tata Usaha Direktorat, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tempat Lian bekerja terus mencarinya.

“Mbak pakai jilbab warna biru dongker, baju dinas PNS warna Abu-abu. Tinggi kurang lebih 157 cm, kulit putih,” terang Novi.

Keluarga Lian meminta bagi yang mengetahui informasi keberadaan Lian, bisa menghubungi di nomor 0852.8213.9583. “Kasihan anaknya yang masih kecil nangis terus nyari ibunya,” ujar Novi.
Polda Metro Jaya membenarkan adanya laporan orang hilang atas nama Lian Febriani, yang sehar-hari bekerja sebagai PNS Kementerian Perhubungan. Saat ini laporan tersebut sudah disampaikan ke bagian Reserse Polda Metro Jaya.

“Iya, memang ada laporan kehilangan atas nama Lian. Laporan sudah masuk ke Reserse,” ujar petugas Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Briptu Riani. Suami dan orangtua Lian sendiri yang melaporkan ke SPK, Jumat (8/4) siang kemarin. Lian dikabarkan hilang setelah sebelumnya akan bertemu dengan seseorang di kawasan Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Sampai sekarang kita belum mendapatkan kabar keberadaannya. Tapi informasi sudah disebar,” imbuhnya.
Pihak keluarga menyatakan ini adalah suatu hal yang tak biasa. Sebab, Lian selalu memberitahu keberadaannya kepada keluarga jika sedang bepergian.

“Sebelumnya Lian kalau pergi selalu izin. Biasanya jam sembilan itu sudah pulang. Tapi kemarin jam sembilan belum pulang-pulang,” ujar Ayah Lian, Rili Hambali (57) saat ditemui wartawan di kediamannya di Jalan Kran Lima No 27 Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4).

Melihat kejanggalan ini, pihak keluarga mencoba mencari Lian ke kantornya di Jalan Merdeka Barat. Di sana keluarga menemukan kantor sudah dalam keadaan sepi. Keluarga lalu mencari informasi dan mendapat kabar bahwa Lian sudah meninggalkan kantor sejak pukul 13.00 WIB usai makan siang. Konon. sejak itu, Lian tak pernah kembali lagi ke kantornya. Untuk memastikannya, pihak keluarga meminta satpam untuk mengecek kembali kantor tersebut.
“Saya nemuin satpam, siapa tahu terkunci di toilet atau tangga darurat. Akhirnya saya dan satpam mencari dari lantai 24 sampai lantai dasar, tapi nggak ada,” keluh pensiunan PNS ini.

Rili memang tak menemukan Lian di kantor tersebut. Namun ia menemukan tas berisi dompet dan telepon seluler Lian yang masih tergeletak di ruangnya.

Hilangnya Lian membuat keluarga khawatir. Bahkan kondisi psikologis ibunda Lian terguncang. “Istri saya di atas nggak mau turun-turun (dari lantai atas rumahnya, Red), nangis terus dari kemarin sejak dapat informasi. Saya takut psikologisnya drop,” imbuhnya.

Pihak Kemenhub pun mengaku cemas atas kejadian ini. Mereka juga telah meminta kepolisian untuk melacak keberadaan Lian. Kemenhub juga menyatakan siap membantu kepolisian untuk melacak Lian, misalnya dengan menyerahkan rekaman CCTV gedung Kemenhub tempat Lian berkantor.

“Iya kita sudah dengar kabar itu. Kita minta semoga kepolisian bisa segera melacak keberadaan Lian,” ujar Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan.

Menurut Bambang, suami dan keluarga Lian Jumat (8/4) kemarin sempat melaporkan hilangnya Lian kepada atasan Lian. Suami dan istri pun kemudian diminta melaporkan ke kepolisian.

“Pak Direktur Bandar Udara sendiri yang menganjurkan agar segera lapor ke pihak berwenang, karena itu di luar kewenangan kami,” terang Bambang.

Kemenhub pun siap membantu pihak kepolisian untuk menemukan Lian. Bila diperlukan, Kemenhub bisa menyerahkan rekaman CCTV di kantornya untuk membantu mengungkap perginya Lian secara misterius itu.
“Kita siap bantu, kalau rekaman CCTV dirasa diperlukan akan kita berikan. Kita betul-betul menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk menemukan Lian,” imbuhnya.

Password Facebook Lian Berubah

Misteri hilangnya Lian Febriani belum menemukan titik terang. Pihak keluarga Pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu heran karena password facebook Lian berubah sejak Sabtu (9/4) tadi.

“Tadi pagi sempet buka Facebook-nya. Tapi sekitar pukul 14.30 WIB lalu, saya buka lagi tiba-tiba passwordnya telah berubah,” ujar Novita. Novi memang berbagi password akun Facebook dengan saudaranya itu.
Novi sendiri tak tahu siapa yang mengubah password tersebut. Tak ada status baru yang tertulis di dinding Facebook Lian, usai password tersebut berubah. Dalam akun tersebut, status terakhir yang tertulis adalah pada tanggal 14 Maret 2011 dengan bunyi ‘Kantor Masih Sepi Nih’.

Dalam akun Facebook tersebut Lian nampak selalu ceria. Beberapa foto yang ada menunjukkan Lian menikmati kehidupannya dengan buah hatinya yang baru lahir satu setengah tahun yang lalu.

“Terakhir ngobrol sama teman-temannya, Lian itu bilang kerjanya sekarang enak,” imbuh Novi.
Novita mengatakan dirinya selalu dijadikan tempat curhat saudaranya itu. Namun, Lian yang minggu depan akan mengikuti prajabatan di tempat ia bekerja, tak pernah mengatakan tengah mengalami masalah besar.
“Kalau ada masalah selalu cerita sama saya dan sekarang setahu saya enggak ada masalah. Makanya ngobrol terakhir terlihat senang,” kata gadis 24 tahun ini.(net/bbs/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/