26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Samad Akui Napi Korupsi Tak Pernah Tidur di Penjara

JAKARTA-Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membuka borok lembaga pemasyarakatan (lapas) khususnya untuk tahanan para koruptor kakap. Dia menyebut kalau para terpidana itu kerap dengan bebas keluar pergi tahanan. Biasanya, mereka akan meninggalkan penjara lepas Maghrib dan kembali setelah subuh.

SEMINAR KORUPSI: Ketua Pidana Program Pascasarjana Fakultas Hukum UNHAS, Said Karim (kiri)  Ketua KPK Abraham Samad.//RANDY TRI KURNIAWAN/RM
SEMINAR KORUPSI: Ketua Pidana Program Pascasarjana Fakultas Hukum UNHAS, Said Karim (kiri) dan Ketua KPK Abraham Samad.//RANDY TRI KURNIAWAN/RM

Fakta mencengangkan itu disampaikan Samad saat menjadi pembicara di seminar Upaya Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur kemarin. Gara-gara itu, saat ini KPK berupaya membuat efek jera dengan memasukkan unsur tindak pidana pencucian uang (TPPU) di beberapa kasus selain kasus korupsinya.

“Kami berusaha menggandeng TPPU terus supaya ada efek jera. Koruptor tidak pernah jera tanpa TPPU, karena uang yang diambil lebih banyak daripada masa hukuman,” ujarnya. Uang yang berlebih itu salah satunya digunakan untuk menyuap petugas Lapas agar bisa tidur di rumah.

Modusnya, Samad menyebut kalau narapidana itu hanya ada sampai sore hari. Setelah Maghrib, harusnya mereka masuk ke sel. Tetapi kenyataanya tidak demikian, beberapa narapidana berhasil menyuap oknum petugas agar bisa keluar Lapas. Jadinya, koruptor tersebut bisa tidur enak di rumah.

“Dia (koruptor) balik setelah subuh dan mengikuti apel pagi,” urainya. Mengikuti apel, lanjut Samad, penting bagi narapidana korupsi untuk memastikan para petugas lapas yang bersih tahu bahwa dirinya tak kemana-mana. Namun, berdalih adanya kode etik, dia enggan menyebut lapas mana yang seperti itu. Modus lainnya, narapidana koruptor akan berpura-pura sakit supaya bisa keluar Lapas. Samad dengan lantang meminta agar para wartawan untuk memantau langsung Lapas mana saja.(dim/jpnn)

JAKARTA-Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membuka borok lembaga pemasyarakatan (lapas) khususnya untuk tahanan para koruptor kakap. Dia menyebut kalau para terpidana itu kerap dengan bebas keluar pergi tahanan. Biasanya, mereka akan meninggalkan penjara lepas Maghrib dan kembali setelah subuh.

SEMINAR KORUPSI: Ketua Pidana Program Pascasarjana Fakultas Hukum UNHAS, Said Karim (kiri)  Ketua KPK Abraham Samad.//RANDY TRI KURNIAWAN/RM
SEMINAR KORUPSI: Ketua Pidana Program Pascasarjana Fakultas Hukum UNHAS, Said Karim (kiri) dan Ketua KPK Abraham Samad.//RANDY TRI KURNIAWAN/RM

Fakta mencengangkan itu disampaikan Samad saat menjadi pembicara di seminar Upaya Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur kemarin. Gara-gara itu, saat ini KPK berupaya membuat efek jera dengan memasukkan unsur tindak pidana pencucian uang (TPPU) di beberapa kasus selain kasus korupsinya.

“Kami berusaha menggandeng TPPU terus supaya ada efek jera. Koruptor tidak pernah jera tanpa TPPU, karena uang yang diambil lebih banyak daripada masa hukuman,” ujarnya. Uang yang berlebih itu salah satunya digunakan untuk menyuap petugas Lapas agar bisa tidur di rumah.

Modusnya, Samad menyebut kalau narapidana itu hanya ada sampai sore hari. Setelah Maghrib, harusnya mereka masuk ke sel. Tetapi kenyataanya tidak demikian, beberapa narapidana berhasil menyuap oknum petugas agar bisa keluar Lapas. Jadinya, koruptor tersebut bisa tidur enak di rumah.

“Dia (koruptor) balik setelah subuh dan mengikuti apel pagi,” urainya. Mengikuti apel, lanjut Samad, penting bagi narapidana korupsi untuk memastikan para petugas lapas yang bersih tahu bahwa dirinya tak kemana-mana. Namun, berdalih adanya kode etik, dia enggan menyebut lapas mana yang seperti itu. Modus lainnya, narapidana koruptor akan berpura-pura sakit supaya bisa keluar Lapas. Samad dengan lantang meminta agar para wartawan untuk memantau langsung Lapas mana saja.(dim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/