27 C
Medan
Sunday, December 15, 2024
spot_img

Fathnah Habiskan Rp 9,6 M Untuk 45 Perempuan

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA- Sejumlah perempuan yang sudah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terkait aliran dana tersangka suap impor sapi, Ahmad Fathanah, ternyata belum ada apa-apanya. Informasi terbaru, ada 45 perempuan yang menerima transfer dana. Elsya Putri Adiyanti (20) yang merupakan mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, bahkan menerima dana Rp2 miliar. Total dana yang dialirkannya untuk 45 perempuan itu mencapai Rp9,6 miliar lebih.
Berdasarkan penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dikatakan bahwa Elsya berprofesi wiraswasta. Transfer dana dilakukan dua kali, periode 1 Januari 2011-1 Februari 2013.
Selama ini, beberapa nama perempuan yang sering dipergunjingkan publik, karena masuk daftar terperiksa KPK dalam perkara suap ini adalah Maharani Suciono (mahasiswi), Vitalia Sesha (model majalah dewasa), Ayu Azahari (artis), Sefti Sanustika (pendangdut-istri ketiga), Dewi Kirana (pendangdut), dan Tri Kurnia Rahayu (istri kelima).
Kepala PPATK Muhammad Yusuf, mengatakan terungkapnya sejumlah perempuan cantik penerima aliran uang dan barang dari Ahmad Fathanah seperti fenomenan
gunung es. Maksudnya, masih banyak perempuan penerima aliran uang serta barang yang belum terlihat ke permukaan.
“Ibarat gunung es, yang terlihat baru pucuknya. Yang tak terlihat di bawah masih banyak,” kata Yusuf seusai memberi kuliah umum bertema “Rezim Anti-Pencucian Uang di Indonesia” di auditorium Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Kamis, (23/5)
Yusuf mengaku lupa jumlah persisnya para perempuan penerima aliran dana itu. Yang ia ingat sekitar 40-an. Mereka, kata Yusuf, datang dari beragam latar belakang, mulai pekerja seni, ibu rumah tangga, wiraswasta, dan lain-lain. “Macem-macemlah pokoknya,” kata Yusuf.
Di luar 45 perempuan itu, menurut Yusuf, masih banyak orang-orang yang kecipratan dana haram Fathanah. Tapi Yusuf enggan menyebutkan namanya dengan alasan tidak hapal. “Banyak sekali,” kata dia.
Meski demikian Yusuf memastikan bahwa sampai saat ini PPATK belum menemukan aliran dana Fathanah yang masuk ke kas Partai Keadilan Sejahtera. Sejauh ini penerima aliran dana yang diketahui baru ke perorangan-perorangan. “Belum kami temukan yang masuk ke partai,” kata Yusuf.
Fathanah merupakan tersangka kasus pencucian uang kuota impor daging sapi di Kementerian Pertania. Lelaki asal Makassar yang dekat dengan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu memberi uang dan mobil kepada sejumlah perempuan cantik.
Lalu, bagaimana tanggapan Elsya sang penerima Rp2 miliar? Seperti diduga, dia membantah. “Rekening Bank Mandiri milik saya dipakai bapak, Mulyadi,” kata Elsya, Kamis (23/5). “Karena yang punya kartu ATM Mandiri di rumah cuma saya, jadi digunakan oleh bapakku,” tambahnya.
Soal uang Rp 2 miliar itu, Elsya menyatakan hal ini sulit dijelaskan. Menurut dia, hanya ayahnya yang mengetahui perihal dana itu. “Saya mau bapakku yang jawab itu. Saya sendiri tidak tahu hubungannya apa,” tegasnya.
Elsya pun membantah mengenal Fathanah. “Bertemu saja belum pernah,” tegasnya lagi.

Sekitar sebulan lalu, penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Makassar pernah memeriksa Elsya dan Mulyadi. Namun, ia tidak pernah mendapatkan telepon atau panggilan dari penyidik KPK.
Namun, sejauh ini, pihak KPK belum mengakui keabsahan data tersebut. “Data itu beredar di kalangan umum. Itu bukan dari KPK, kita tidak tahu,” kata Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, kemarin.
Johan menjelaskan, data 45 perempuan yang dikabarkan menerima uang dari Fathanah itu belum tentu sama dengan data dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang diserahkan ke KPK. Ketika ditanyai apakah KPK akan melakukan panggilan terhadap nama-nama yang tertulis dalam data “umum” itu, Johan enggan memastikan. “Belum tentu dipanggil karena bukan dari KPK,” tegas Johan. (rm/bbs/jpnn)

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA- Sejumlah perempuan yang sudah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terkait aliran dana tersangka suap impor sapi, Ahmad Fathanah, ternyata belum ada apa-apanya. Informasi terbaru, ada 45 perempuan yang menerima transfer dana. Elsya Putri Adiyanti (20) yang merupakan mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, bahkan menerima dana Rp2 miliar. Total dana yang dialirkannya untuk 45 perempuan itu mencapai Rp9,6 miliar lebih.
Berdasarkan penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dikatakan bahwa Elsya berprofesi wiraswasta. Transfer dana dilakukan dua kali, periode 1 Januari 2011-1 Februari 2013.
Selama ini, beberapa nama perempuan yang sering dipergunjingkan publik, karena masuk daftar terperiksa KPK dalam perkara suap ini adalah Maharani Suciono (mahasiswi), Vitalia Sesha (model majalah dewasa), Ayu Azahari (artis), Sefti Sanustika (pendangdut-istri ketiga), Dewi Kirana (pendangdut), dan Tri Kurnia Rahayu (istri kelima).
Kepala PPATK Muhammad Yusuf, mengatakan terungkapnya sejumlah perempuan cantik penerima aliran uang dan barang dari Ahmad Fathanah seperti fenomenan
gunung es. Maksudnya, masih banyak perempuan penerima aliran uang serta barang yang belum terlihat ke permukaan.
“Ibarat gunung es, yang terlihat baru pucuknya. Yang tak terlihat di bawah masih banyak,” kata Yusuf seusai memberi kuliah umum bertema “Rezim Anti-Pencucian Uang di Indonesia” di auditorium Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Kamis, (23/5)
Yusuf mengaku lupa jumlah persisnya para perempuan penerima aliran dana itu. Yang ia ingat sekitar 40-an. Mereka, kata Yusuf, datang dari beragam latar belakang, mulai pekerja seni, ibu rumah tangga, wiraswasta, dan lain-lain. “Macem-macemlah pokoknya,” kata Yusuf.
Di luar 45 perempuan itu, menurut Yusuf, masih banyak orang-orang yang kecipratan dana haram Fathanah. Tapi Yusuf enggan menyebutkan namanya dengan alasan tidak hapal. “Banyak sekali,” kata dia.
Meski demikian Yusuf memastikan bahwa sampai saat ini PPATK belum menemukan aliran dana Fathanah yang masuk ke kas Partai Keadilan Sejahtera. Sejauh ini penerima aliran dana yang diketahui baru ke perorangan-perorangan. “Belum kami temukan yang masuk ke partai,” kata Yusuf.
Fathanah merupakan tersangka kasus pencucian uang kuota impor daging sapi di Kementerian Pertania. Lelaki asal Makassar yang dekat dengan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu memberi uang dan mobil kepada sejumlah perempuan cantik.
Lalu, bagaimana tanggapan Elsya sang penerima Rp2 miliar? Seperti diduga, dia membantah. “Rekening Bank Mandiri milik saya dipakai bapak, Mulyadi,” kata Elsya, Kamis (23/5). “Karena yang punya kartu ATM Mandiri di rumah cuma saya, jadi digunakan oleh bapakku,” tambahnya.
Soal uang Rp 2 miliar itu, Elsya menyatakan hal ini sulit dijelaskan. Menurut dia, hanya ayahnya yang mengetahui perihal dana itu. “Saya mau bapakku yang jawab itu. Saya sendiri tidak tahu hubungannya apa,” tegasnya.
Elsya pun membantah mengenal Fathanah. “Bertemu saja belum pernah,” tegasnya lagi.

Sekitar sebulan lalu, penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Makassar pernah memeriksa Elsya dan Mulyadi. Namun, ia tidak pernah mendapatkan telepon atau panggilan dari penyidik KPK.
Namun, sejauh ini, pihak KPK belum mengakui keabsahan data tersebut. “Data itu beredar di kalangan umum. Itu bukan dari KPK, kita tidak tahu,” kata Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, kemarin.
Johan menjelaskan, data 45 perempuan yang dikabarkan menerima uang dari Fathanah itu belum tentu sama dengan data dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang diserahkan ke KPK. Ketika ditanyai apakah KPK akan melakukan panggilan terhadap nama-nama yang tertulis dalam data “umum” itu, Johan enggan memastikan. “Belum tentu dipanggil karena bukan dari KPK,” tegas Johan. (rm/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/