31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Bus Jamaah Haji Indonesia Terbakar

JAKARTA-Kondisi trasportasi darat antarkota jamaah calon haji (calhaj) di Arab Saudi benar-benar memprihatinkan. Senin sore waktu Arab Saudi (8/10), sebuah armada bus yang dipenuhi jamaah haji tiba-tiba terbakar. Untungnya tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam insiden memalukan ini.

Sebelum terbakar, armada bus yang ditumpangi 47 calhaj kloter 13 embarkasi Makassar ini melaju normal. Misi bus ini adalah mengantarkan para calhaj tadi dari Madinah menuju Makkah.

Tetapi naas, ketika sampai di kawasan Jumum, sekitar 45 km sebelum masuk kota Makkah, bus milik perusahaan Ummul Quro tersebut terbakar. Tak pelak seluruh penumpang langsung berhamburan keluar. Sayangnya seluruh barang bawaan jamaah yang disimpan di bagian atas bus, gosong karena tidak sempat diselematkan.

“Tas, koper, dan barang jinjingan yang dibawa jamaah haji ludes terbakar semuanya,” kata Ketua Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat kepada tim Media Center Haji (MCH). Atas kejadian ini, pemerintah Indonesia meminta ganti rugi kepada naqobah (sejenis organda) di Arab Saudi.

Kabar terjadinya insiden terbakarnya bus yang mengangkut calhaj Indonesia ini langsung menyentak Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu, Selasa (9/10).

Dia menuturkan, kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi karena membahayakan jika jamaah haji. “Untungnya dalam insiden ini tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Semua jamaah haji dalam kondisi baik-baik saja,” kata Anggito.

Anggito lantas menuturkan, pihaknya sangat prihatin dengan kejadian ini. Dia sudah meminta petugas daker dan muasasah untuk mengevaluasi ulang kondisi seluruh armada naqobah. Sebab muncul dugaan jika banyak armada bus yang dalam kondisi tidak layak jalan. Diantaranya karena usianya sudah tua.

Sambil menunggu perkembangan evaluasi ulang tadi, Anggito bersyukur karena perusahaan bus Ummul Qura memberikan santunan kepada seluruh jamaah yang menjadi korban kebakaran tadi. Kepada 47 jamaah haji itu, perusahaan bus memberikan santunan masing-masing 1.000 riyal (Rp2,5 juta).
Pemerintah sendiri masih menuntut kompensasi tambahan terhadap pengelola bus tadi. Menurut perhitungan pemerintah, pemberian uang tadi masih sebatas “uang kaget” saja. Karena barang-barang jamaah haji yang terbakar nilainya jauh lebih tinggi dari nilai kompensasi itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Bahrul Hayat mengatakan, santunan ini masih sebatas untuk pembelian pakaian untuk kebutuhan darurat jamaah haji. Belum termasuk kehilangan barang-barang berharga, jika ada. Dia mengatakan jika Kemenag sudah melayangkan surat protes kepada pemerintah Arab Saudi.

“Surat ini berisi agar kualitas bus yang d igunakan harus sesuai dengan standar kelayakan,” kata dia. Standar kelayakan ini meliputi seluruh standar keamanan jamaah selama dalam perjalanan.

42 Calhaj Gagal Berangkat

Dari Medan, pemberangkatan calhaj Embarkasi Medan tahun ini, dipastikan ada 41 orang yang gagal berangkat dikarenakan berbagai hal. Jamaah calhaj dari Kloter 01/MES hingga Kloter 18/MES ini akan diberangkatkan pada penyelenggaraan haji tahun mendatang. Demikian dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Sazli Nasution, Selasa (9/10).

“Di antaranya karena sakit dan mendapat perawatan di daerah, terkendala sesuatu penting, wafat sebelum masuk asrama haji dan sebagainya,” ucap Sazli.
Ditambahkannya, jamaah calhaj yang gagal berangkat ke tanah suci tadi masing-masing Simalungun 4 orang, Tanjungbalai 2, Tapsel 5, Padangsidimpuan 5 jamaah, Madina 3, Tebingtinggi 2, Pematang Siantar 1, Sibolga 1, Medan 15 orang, dan Deliserdang 2. “Mereka memang sudah dapat porsi dan mendapat nomor manifest tapi tidak dapat berangkat tahun ini,” jelasnya.

Selain itu, seorang jamaah haji asal Paluta meninggal di RS Arab Saudi Mekah pada Minggu (7/10). Rosna Soleh Siregar (45) manifest 060 meninggal karena menderita penyakit sistem sirkulasi. Selanjutnya, jamaah tersebut dikebumikan di Syara. “Jamaah ini menderita sistem sirkulasi. Dengan begitu, sudah dua orang jamaah asal Embarkasi Medan yang wafat di tanah suci,” ujar Sazli.

Calhaj Tertua dari Labuhanbatu

Di sisi lain, tercatat Janum binti Ongah warga Kecamatan Bilah Barat sebagai calhaj tertua dari Labuhanbatu. Usianya mencapai 87 tahun. Menyusul jamaah laki-laki atas nama Martasin Bin Jemal dengan usia 80 tahun warga Kecamatan Bilah Hulu.

Sementara untuk jamaah termuda laki-laki atas nama Muhyar Dani Bin Neslam 21 tahun dari Kecamatan Rantau Selatan dan jamaah termuda perempuan atas nama Chelvia Dalimunthe Binti Ahmad Sanusi Saleh dari Kecamatan Rantau Selatan.

Demikian dikatakan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Labuhanbatu H Azaman Harahap, Senin (8/10) malam saat melaporkan sebelum keberangkatan 389 orang jamaah asal Labuhanbatu di Aula Asrama Haji, Komplek Masjid Raya Al-Ikhlas Ujung Bandar-Rantauprapat.

Disebutkan Azaman, Labuhanbatu yang tergabung dalam Kloter 18 terdiri dari 160 orang laki-laki dan 299 perempuan tersebut akan berangkat dari Bandara Polonia Medan menuju Jeddah pada hari Rabu 10 Oktober 2012 pukul 08.15 WIB dengan pesawat Garuda dan diperkirakan tiba di Bandara King Abdul Azis, Jeddah pukul 12.15 WIB.

“Dan akan kembali tiba di Bandara Polonia Medan hari Senin 19 November 2012 pukul 18.00 WIB, langsung menuju Asrama Haji Pangkalan Masyur Medan dan menuju Rantauprapat sekitar pukul 20.30 WIB dengan perkiraan tiba di Rantauprapat sekitar pukul 04.30 WIB,” kata Azaman.
Bupati Labuhanbatu H Tigor Panusunan Siregar saat itu kepada calhaj berpesan senantiasa menjaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji berlangsung. “”Kepada calhaj yang berusia lanjut agar pemondokannya dekat dengan tim kesehatan supaya lebih mudah dipantau kondisinya setiap saat,” pinta Tigor. (wan/jpnn/far/mag-16)

JAKARTA-Kondisi trasportasi darat antarkota jamaah calon haji (calhaj) di Arab Saudi benar-benar memprihatinkan. Senin sore waktu Arab Saudi (8/10), sebuah armada bus yang dipenuhi jamaah haji tiba-tiba terbakar. Untungnya tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam insiden memalukan ini.

Sebelum terbakar, armada bus yang ditumpangi 47 calhaj kloter 13 embarkasi Makassar ini melaju normal. Misi bus ini adalah mengantarkan para calhaj tadi dari Madinah menuju Makkah.

Tetapi naas, ketika sampai di kawasan Jumum, sekitar 45 km sebelum masuk kota Makkah, bus milik perusahaan Ummul Quro tersebut terbakar. Tak pelak seluruh penumpang langsung berhamburan keluar. Sayangnya seluruh barang bawaan jamaah yang disimpan di bagian atas bus, gosong karena tidak sempat diselematkan.

“Tas, koper, dan barang jinjingan yang dibawa jamaah haji ludes terbakar semuanya,” kata Ketua Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat kepada tim Media Center Haji (MCH). Atas kejadian ini, pemerintah Indonesia meminta ganti rugi kepada naqobah (sejenis organda) di Arab Saudi.

Kabar terjadinya insiden terbakarnya bus yang mengangkut calhaj Indonesia ini langsung menyentak Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu, Selasa (9/10).

Dia menuturkan, kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi karena membahayakan jika jamaah haji. “Untungnya dalam insiden ini tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Semua jamaah haji dalam kondisi baik-baik saja,” kata Anggito.

Anggito lantas menuturkan, pihaknya sangat prihatin dengan kejadian ini. Dia sudah meminta petugas daker dan muasasah untuk mengevaluasi ulang kondisi seluruh armada naqobah. Sebab muncul dugaan jika banyak armada bus yang dalam kondisi tidak layak jalan. Diantaranya karena usianya sudah tua.

Sambil menunggu perkembangan evaluasi ulang tadi, Anggito bersyukur karena perusahaan bus Ummul Qura memberikan santunan kepada seluruh jamaah yang menjadi korban kebakaran tadi. Kepada 47 jamaah haji itu, perusahaan bus memberikan santunan masing-masing 1.000 riyal (Rp2,5 juta).
Pemerintah sendiri masih menuntut kompensasi tambahan terhadap pengelola bus tadi. Menurut perhitungan pemerintah, pemberian uang tadi masih sebatas “uang kaget” saja. Karena barang-barang jamaah haji yang terbakar nilainya jauh lebih tinggi dari nilai kompensasi itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Bahrul Hayat mengatakan, santunan ini masih sebatas untuk pembelian pakaian untuk kebutuhan darurat jamaah haji. Belum termasuk kehilangan barang-barang berharga, jika ada. Dia mengatakan jika Kemenag sudah melayangkan surat protes kepada pemerintah Arab Saudi.

“Surat ini berisi agar kualitas bus yang d igunakan harus sesuai dengan standar kelayakan,” kata dia. Standar kelayakan ini meliputi seluruh standar keamanan jamaah selama dalam perjalanan.

42 Calhaj Gagal Berangkat

Dari Medan, pemberangkatan calhaj Embarkasi Medan tahun ini, dipastikan ada 41 orang yang gagal berangkat dikarenakan berbagai hal. Jamaah calhaj dari Kloter 01/MES hingga Kloter 18/MES ini akan diberangkatkan pada penyelenggaraan haji tahun mendatang. Demikian dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Sazli Nasution, Selasa (9/10).

“Di antaranya karena sakit dan mendapat perawatan di daerah, terkendala sesuatu penting, wafat sebelum masuk asrama haji dan sebagainya,” ucap Sazli.
Ditambahkannya, jamaah calhaj yang gagal berangkat ke tanah suci tadi masing-masing Simalungun 4 orang, Tanjungbalai 2, Tapsel 5, Padangsidimpuan 5 jamaah, Madina 3, Tebingtinggi 2, Pematang Siantar 1, Sibolga 1, Medan 15 orang, dan Deliserdang 2. “Mereka memang sudah dapat porsi dan mendapat nomor manifest tapi tidak dapat berangkat tahun ini,” jelasnya.

Selain itu, seorang jamaah haji asal Paluta meninggal di RS Arab Saudi Mekah pada Minggu (7/10). Rosna Soleh Siregar (45) manifest 060 meninggal karena menderita penyakit sistem sirkulasi. Selanjutnya, jamaah tersebut dikebumikan di Syara. “Jamaah ini menderita sistem sirkulasi. Dengan begitu, sudah dua orang jamaah asal Embarkasi Medan yang wafat di tanah suci,” ujar Sazli.

Calhaj Tertua dari Labuhanbatu

Di sisi lain, tercatat Janum binti Ongah warga Kecamatan Bilah Barat sebagai calhaj tertua dari Labuhanbatu. Usianya mencapai 87 tahun. Menyusul jamaah laki-laki atas nama Martasin Bin Jemal dengan usia 80 tahun warga Kecamatan Bilah Hulu.

Sementara untuk jamaah termuda laki-laki atas nama Muhyar Dani Bin Neslam 21 tahun dari Kecamatan Rantau Selatan dan jamaah termuda perempuan atas nama Chelvia Dalimunthe Binti Ahmad Sanusi Saleh dari Kecamatan Rantau Selatan.

Demikian dikatakan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Labuhanbatu H Azaman Harahap, Senin (8/10) malam saat melaporkan sebelum keberangkatan 389 orang jamaah asal Labuhanbatu di Aula Asrama Haji, Komplek Masjid Raya Al-Ikhlas Ujung Bandar-Rantauprapat.

Disebutkan Azaman, Labuhanbatu yang tergabung dalam Kloter 18 terdiri dari 160 orang laki-laki dan 299 perempuan tersebut akan berangkat dari Bandara Polonia Medan menuju Jeddah pada hari Rabu 10 Oktober 2012 pukul 08.15 WIB dengan pesawat Garuda dan diperkirakan tiba di Bandara King Abdul Azis, Jeddah pukul 12.15 WIB.

“Dan akan kembali tiba di Bandara Polonia Medan hari Senin 19 November 2012 pukul 18.00 WIB, langsung menuju Asrama Haji Pangkalan Masyur Medan dan menuju Rantauprapat sekitar pukul 20.30 WIB dengan perkiraan tiba di Rantauprapat sekitar pukul 04.30 WIB,” kata Azaman.
Bupati Labuhanbatu H Tigor Panusunan Siregar saat itu kepada calhaj berpesan senantiasa menjaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji berlangsung. “”Kepada calhaj yang berusia lanjut agar pemondokannya dekat dengan tim kesehatan supaya lebih mudah dipantau kondisinya setiap saat,” pinta Tigor. (wan/jpnn/far/mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/