26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Bahas 70 Tahun Kemitraan Indonesia-Australia, Presiden Jokowi Temui PM & Parlemen Australia

BAHAS: Presiden Jokowi temui PM dan Parlemen Australia membahas 70 tahun kemitraan Indonesia-Austria.
net

CANBERRA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah isu dibahas dalam Annual Leader’s Meeting antara Indonesia dan Australia di Canberra kemarin (10/2). Mulai dari hubungan diplomatik kedua negara, kebakaran hutan, hingga perjanjian kemitraan strategis serta kerjasama keselamatan transportasi. Presiden Joko Widodo juga berbicara di depan parlemen Australia.

Pertemuan kali ini sekaligus sebagai penanda 70 tahun hubungan bilateral kedua negara. Indonesia, tutur Jokowi, akan selalu bersama masyarakat Australia dalam berbagai kondisi. ’’A friend in need is a friend indeed,’’ ujarnya usai pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison di gedung Parlemen Australia. Menurut Jokowi, kedua negara harus terus bekerja keras untuk hubungan yang lebih kokoh ke depan.

Sedikitnya ada dua kerja sama yang ditandatangani oleh menteri kedua negara. Pertama adalah Plan of Action of Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia. Kemudian, MoU concerning Transportation Security Cooperation yang ditandatangani oleh Menhub RI dan Menhub Australia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai. ’’Berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju,’’ lanjutnya. hasilnya juga harus lebih mampu dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara.

Sementara, Morrison memuji Indonesia sebagai negara yang ekonominya akan menjadi salah satu yang paling besar di seluruh dunia. ’’Dari kesepakatan yang saling menguntungkan ini akan memastikan bahwa ekonomi kita akan saling terkait selama beberapa lama ke depannya,” ujar Morrison.

Usai pertemuan, Presiden berbicara di depan parlemen Australia di House of Representatives Chambers. Sejumlah poin disampaikan dalam pidato tersebut. Di antaranya, tentang hubungan kedua negara yang semakin erat, adanya persamaan di antara kedua negara, hingga jelang kemitraan satu abad kemitraan Indonesia-Australia.

Menurut Presiden, pada 2050 hubungan kemitraan kedua negara akan mencapai usia satu abad. Itu adalah adalah momen krusial. ’’Pada tahun 2050 Indonesia dan Australia akan bertransformasi menjadi pemain besar di kawasan dan dunia,” ucap Presiden.

Kemitraan tersebut tidak saja bermanfaat bagi kedua negara, namun juga bagi kawasan sekitar maupun dunia internasional. ’’We are all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship,’’ tutup Jokowi, mengutip musisi Aborigin Jimmy Little yang dibalas dengan standing ovation dari para anggota parlemen. (byu/jpg)

BAHAS: Presiden Jokowi temui PM dan Parlemen Australia membahas 70 tahun kemitraan Indonesia-Austria.
net

CANBERRA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah isu dibahas dalam Annual Leader’s Meeting antara Indonesia dan Australia di Canberra kemarin (10/2). Mulai dari hubungan diplomatik kedua negara, kebakaran hutan, hingga perjanjian kemitraan strategis serta kerjasama keselamatan transportasi. Presiden Joko Widodo juga berbicara di depan parlemen Australia.

Pertemuan kali ini sekaligus sebagai penanda 70 tahun hubungan bilateral kedua negara. Indonesia, tutur Jokowi, akan selalu bersama masyarakat Australia dalam berbagai kondisi. ’’A friend in need is a friend indeed,’’ ujarnya usai pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison di gedung Parlemen Australia. Menurut Jokowi, kedua negara harus terus bekerja keras untuk hubungan yang lebih kokoh ke depan.

Sedikitnya ada dua kerja sama yang ditandatangani oleh menteri kedua negara. Pertama adalah Plan of Action of Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia. Kemudian, MoU concerning Transportation Security Cooperation yang ditandatangani oleh Menhub RI dan Menhub Australia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai. ’’Berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju,’’ lanjutnya. hasilnya juga harus lebih mampu dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara.

Sementara, Morrison memuji Indonesia sebagai negara yang ekonominya akan menjadi salah satu yang paling besar di seluruh dunia. ’’Dari kesepakatan yang saling menguntungkan ini akan memastikan bahwa ekonomi kita akan saling terkait selama beberapa lama ke depannya,” ujar Morrison.

Usai pertemuan, Presiden berbicara di depan parlemen Australia di House of Representatives Chambers. Sejumlah poin disampaikan dalam pidato tersebut. Di antaranya, tentang hubungan kedua negara yang semakin erat, adanya persamaan di antara kedua negara, hingga jelang kemitraan satu abad kemitraan Indonesia-Australia.

Menurut Presiden, pada 2050 hubungan kemitraan kedua negara akan mencapai usia satu abad. Itu adalah adalah momen krusial. ’’Pada tahun 2050 Indonesia dan Australia akan bertransformasi menjadi pemain besar di kawasan dan dunia,” ucap Presiden.

Kemitraan tersebut tidak saja bermanfaat bagi kedua negara, namun juga bagi kawasan sekitar maupun dunia internasional. ’’We are all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship,’’ tutup Jokowi, mengutip musisi Aborigin Jimmy Little yang dibalas dengan standing ovation dari para anggota parlemen. (byu/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/