26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Selama Arus Mudik Balik Lebaran 2022, Lakalantas Menurun 31 Persen

JAKARTA, SUMUTPOS – Pengamanan dan rekayasa lalu lintas dalam arus mudik dan balik Lebaran 2022, diakhiri tanpa ada kejadian menonjol. Bahkan, terjadi penurunan angka kecelakaan yang mencapai 31 persen.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi menuturkan, rekayasa lalu lintas berupa one way (satu arah) dan ganjil genap diputuskan diakhiri. Kebijakan itu diambil berdasar data terjadinya penurunan volume kendaraan arus balik. ”Kondisi dan situasi jalan tol sudah lancar,” ujarnya.

Korlantas telah melaporkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, one way dan ganjil genap yang diperpanjang hingga 6 Mei tuntas. Menurut dia, berdasar data kecelakaan Operasi Ketupat 2022, diketahui terjadi penurunan angka kecelakaan. Persentasenya mencapai 31 persen. ”Bila dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019 lho, sebelum pandemi,” tegasnya.

Tingkat fatalitas dalam kecelakaan juga mengalami penurunan. Dengan begitu, kata dia, keselamatan rakyat yang merupakan hukum tertinggi dilaksanakan jajaran Korlantas. ”Semoga juga Covid-19 tidak kembali menyebar,” ujarnya.

Dilansir dari Instagram NTMC Polri, Selasa (10/5), Korlantas Polri mencatat, sedikitnya telah terjadi 103 kecelakaan selama Operasi Ketupat 2022 atau arus mudik dan balik Lebaran yang digelar sejak 22 April-9 Mei 2022. Dari 103 kecelakaan yang terjadi saat musim Lebaran, setidaknya 137 orang mengalami luka ringan, sebanyak 29 orang luka berat, dan 37 orang meninggal dunia.

Disebutkan, untuk Lebaran tahun ini kasus kecelakan paling banyak di jalur arteri mencapai 97 kasus, dan di jalur tol hanya enam kasus. Demikian juga untuk jumlah korban meninggal dunia, dimana 36 kasus terjadi di jalur arteri sedangkan di jalan tol hanya satu kasus.

Sebelumnya, pada arus Operasi Ketupat 2021, tercatat 133 kasus kecelakaan, sembilan diantaranya luka berat, 140 luka ringan dan 78 meninggal dunia.

 

Menhub Tutup Posko Lebaran

Arus mudik dan balik telah selesai, ditandai dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 yang dipusatkan di Kementerian Perhubungan. Dalam kesempatan ini, Menhub menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.

“Kegiatan mudik ini relatif baik, dan bapak presiden memberikan suatu apresiasi. Karenanya, saya berterima kasih karena memang apa yang menjadi tugas dari Bapak Presiden ini tidak ringan dan alhamdulillah kita bisa melaksanakannya,” kata Budi Karya.

Secara umum, Budi mengatakan, arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini berjalan lancar. Namun evaluasi tetap harus dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. “Bahwa terdapat beberapa kekurangan, menurut hemat kita semuanya, wajib kita lakukan suatu evaluasi dan saya sudah menugaskan Kepala Badan Kebijakan Transportasi untuk melakukan penelitian, lalu kita melakukan evaluasi dan evaluasi itu akan kita sampaikan kepada bapak presiden untuk ditindaklanjuti, untuk improvement dari sarana dan prasarana serta cara kita melakukan mudik dan arus balik,” kata Budi.

Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian Menhub dalam periode Lebaran tahun ini. Di satu sisi, jalan tol yang ada di Jawa dan Sumatera memberi dampak positif dan euforia baru bagi masyarakat untuk mudik. “Kita juga mencatat, jumlah yang bergerak untuk kegiatan-kegiatan di moda transportasi pada dasarnya relatif sama. Tetapi memang ada kecenderungan masyarakat lebih senang menggunakan perjalanan jalur darat, khususnya menggunakan kendaraan pribadi. Apa yang kita riset, bahwa penggunaan kendaraan pribadi 47%, ini memang terbukti. Pergerakan dari Jabodetabek ke arah Timur dan Barat menunjukkan angka yang sangat besar. Untuk penggunaan jalan tol, jumlahnya juga naik sekitar 11,8%,” ungkap Menhub.

Meskipun Posko Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 sudah resmi ditutup, Menhub meminta jajarannya untuk tetap melakukan pengawasan. Pasalnya masih ada sejumlah pemudik yang belum melakukan perjalanan arus balik.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Balitbanghub, total pemudik pada Lebaran kali ini diprediksi sebanyak 85,5 juta orang, di mana 47% di antaranya akan menggunakan jalur darat baik itu kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus. Diperkirakan, pemudik yang berangkat dari Jabodetabek sekitar 14,3 juta orang, meningkat sekitar 45% dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi.

Sementara itu, dari data sementara di Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) hingga H+7 atau 10 Mei 2022 pukul 18.50 Wib, pergerakan penumpang di semua moda angkutan sejak H-7 mencapai 12.647.282 penumpang. Rinciannya adalah moda angkutan darat 2.809.806 penumpang, ASDP 3.607.950 penumpang, udara 2.997.574 penumpang, laut 1.170.953 penumpang, kereta api 2.060.999 penumpang.

Sebagai perbandingan, data Kementerian Perhubungan menyebutkan jumlah total penumpang yang melakukan perjalanan mudik dengan moda angkutan pada tahun 2019 mulai dari H-7 sampai H+7 Lebaran sebanyak 18.343.021 penumpang, turun 2,42% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yang mencapai 18.798.315 penumpang.

Secara lebih rinci, total pemudik dengan angkutan udara mencapai 3.522.585 penumpang, angkutan jalan 4.160.622 penumpang, kereta api 5.087.342 penumpang, angkutan penyeberangan 4.086.407, Kemudian untuk moda angkutan laut 1.486.065 di 2019. Untuk pemudik dengan mobil pribadi, jumlahnya mencapai 4.521.568 kendaraan. Sedangkan pemudik dengan sepeda motor sebanyak 1.301.377 kendaraan

 

115.296 Kendaraan dari Sumut ke Riau

Sementara, selama berlangaungnya Operasi Ketupat Toba 2022, sejak 28 April-8 Mei 2022, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut mendata, total kendaraan roda dua dan empat yang masuk ke Provinsi Sumut sebanyak 105.230 unit, dan keluar Sumut sebanyak 115.296 unit.

Dari data tersebut, kendaraan yang keluar Sumut lebih banyak, selisih 10.066 kendaraan dari yang masuk ke Sumut. “Yang tertinggi pada arus balik, pada 5 Mei 2022, di perbatasan Sumut-Riau, kendaraan roda dua yang keluar sebanyak 4.233 unit dan roda empat 7.538 unit,” kata Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Indra Darmawan Irianto melalui Kasi STNK Ditlantas Polda Sumut Kompol Anggun Andhika Putra kepada Sumut Pos, Selasa (10/5).

Kemudian, kata Anggun, pada 6 Mei 2022, volume kendaraan meningkat tajam, yakni roda dua 4.539 unit dan roda empat 9.935 unit. Kemudian pada 7 Mei 2022, volume kendaraan roda empat yang keluar semakin molanjak di angka 11.216 unit. “Tapi untuk roda dua menurun di angka 4.325 unit. Begitu juga dengan kendaraan yang masuk batas provinsi masih terbilang normal,” imbuhnya.

Dijelaskannya, pada 8 Mei 2022, volume kendaraan roda dua dan empat yang keluar di perbatasan Sumut-Riau menurun, roda dua sebanyak 3.052 unit dan roda empat 8.776 unit. “Untuk perbatasan lainnya, seperti Sumut-Aceh, Sumut-Sumbar dan perbatasan Aceh-Langkat-Pakpak Bharat tidak meningkat secara signifikan. Masih terbilang normal,” ungkapnya.

Namun, sebut Anggun, pada arus mudik, 29 April 2022, kendaraan roda empat yang masuk perbatasan Sumut Riau sempat meningkat tajam sebanyak 9.295 unit dan meningkat kembali pada 30 April 2022, sebanyak 9.862 unit. Pada 1 Mei 2022 menurun di angka 9.222 unit. “Puncak arus balik 2022, tercatat paling tertinggi untuk kendaraan yang keluar dari perbatasan Sumut-Riau,” tandasnya. (jpc/dwi)

JAKARTA, SUMUTPOS – Pengamanan dan rekayasa lalu lintas dalam arus mudik dan balik Lebaran 2022, diakhiri tanpa ada kejadian menonjol. Bahkan, terjadi penurunan angka kecelakaan yang mencapai 31 persen.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi menuturkan, rekayasa lalu lintas berupa one way (satu arah) dan ganjil genap diputuskan diakhiri. Kebijakan itu diambil berdasar data terjadinya penurunan volume kendaraan arus balik. ”Kondisi dan situasi jalan tol sudah lancar,” ujarnya.

Korlantas telah melaporkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, one way dan ganjil genap yang diperpanjang hingga 6 Mei tuntas. Menurut dia, berdasar data kecelakaan Operasi Ketupat 2022, diketahui terjadi penurunan angka kecelakaan. Persentasenya mencapai 31 persen. ”Bila dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019 lho, sebelum pandemi,” tegasnya.

Tingkat fatalitas dalam kecelakaan juga mengalami penurunan. Dengan begitu, kata dia, keselamatan rakyat yang merupakan hukum tertinggi dilaksanakan jajaran Korlantas. ”Semoga juga Covid-19 tidak kembali menyebar,” ujarnya.

Dilansir dari Instagram NTMC Polri, Selasa (10/5), Korlantas Polri mencatat, sedikitnya telah terjadi 103 kecelakaan selama Operasi Ketupat 2022 atau arus mudik dan balik Lebaran yang digelar sejak 22 April-9 Mei 2022. Dari 103 kecelakaan yang terjadi saat musim Lebaran, setidaknya 137 orang mengalami luka ringan, sebanyak 29 orang luka berat, dan 37 orang meninggal dunia.

Disebutkan, untuk Lebaran tahun ini kasus kecelakan paling banyak di jalur arteri mencapai 97 kasus, dan di jalur tol hanya enam kasus. Demikian juga untuk jumlah korban meninggal dunia, dimana 36 kasus terjadi di jalur arteri sedangkan di jalan tol hanya satu kasus.

Sebelumnya, pada arus Operasi Ketupat 2021, tercatat 133 kasus kecelakaan, sembilan diantaranya luka berat, 140 luka ringan dan 78 meninggal dunia.

 

Menhub Tutup Posko Lebaran

Arus mudik dan balik telah selesai, ditandai dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 yang dipusatkan di Kementerian Perhubungan. Dalam kesempatan ini, Menhub menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.

“Kegiatan mudik ini relatif baik, dan bapak presiden memberikan suatu apresiasi. Karenanya, saya berterima kasih karena memang apa yang menjadi tugas dari Bapak Presiden ini tidak ringan dan alhamdulillah kita bisa melaksanakannya,” kata Budi Karya.

Secara umum, Budi mengatakan, arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini berjalan lancar. Namun evaluasi tetap harus dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. “Bahwa terdapat beberapa kekurangan, menurut hemat kita semuanya, wajib kita lakukan suatu evaluasi dan saya sudah menugaskan Kepala Badan Kebijakan Transportasi untuk melakukan penelitian, lalu kita melakukan evaluasi dan evaluasi itu akan kita sampaikan kepada bapak presiden untuk ditindaklanjuti, untuk improvement dari sarana dan prasarana serta cara kita melakukan mudik dan arus balik,” kata Budi.

Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian Menhub dalam periode Lebaran tahun ini. Di satu sisi, jalan tol yang ada di Jawa dan Sumatera memberi dampak positif dan euforia baru bagi masyarakat untuk mudik. “Kita juga mencatat, jumlah yang bergerak untuk kegiatan-kegiatan di moda transportasi pada dasarnya relatif sama. Tetapi memang ada kecenderungan masyarakat lebih senang menggunakan perjalanan jalur darat, khususnya menggunakan kendaraan pribadi. Apa yang kita riset, bahwa penggunaan kendaraan pribadi 47%, ini memang terbukti. Pergerakan dari Jabodetabek ke arah Timur dan Barat menunjukkan angka yang sangat besar. Untuk penggunaan jalan tol, jumlahnya juga naik sekitar 11,8%,” ungkap Menhub.

Meskipun Posko Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 sudah resmi ditutup, Menhub meminta jajarannya untuk tetap melakukan pengawasan. Pasalnya masih ada sejumlah pemudik yang belum melakukan perjalanan arus balik.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Balitbanghub, total pemudik pada Lebaran kali ini diprediksi sebanyak 85,5 juta orang, di mana 47% di antaranya akan menggunakan jalur darat baik itu kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus. Diperkirakan, pemudik yang berangkat dari Jabodetabek sekitar 14,3 juta orang, meningkat sekitar 45% dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi.

Sementara itu, dari data sementara di Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) hingga H+7 atau 10 Mei 2022 pukul 18.50 Wib, pergerakan penumpang di semua moda angkutan sejak H-7 mencapai 12.647.282 penumpang. Rinciannya adalah moda angkutan darat 2.809.806 penumpang, ASDP 3.607.950 penumpang, udara 2.997.574 penumpang, laut 1.170.953 penumpang, kereta api 2.060.999 penumpang.

Sebagai perbandingan, data Kementerian Perhubungan menyebutkan jumlah total penumpang yang melakukan perjalanan mudik dengan moda angkutan pada tahun 2019 mulai dari H-7 sampai H+7 Lebaran sebanyak 18.343.021 penumpang, turun 2,42% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yang mencapai 18.798.315 penumpang.

Secara lebih rinci, total pemudik dengan angkutan udara mencapai 3.522.585 penumpang, angkutan jalan 4.160.622 penumpang, kereta api 5.087.342 penumpang, angkutan penyeberangan 4.086.407, Kemudian untuk moda angkutan laut 1.486.065 di 2019. Untuk pemudik dengan mobil pribadi, jumlahnya mencapai 4.521.568 kendaraan. Sedangkan pemudik dengan sepeda motor sebanyak 1.301.377 kendaraan

 

115.296 Kendaraan dari Sumut ke Riau

Sementara, selama berlangaungnya Operasi Ketupat Toba 2022, sejak 28 April-8 Mei 2022, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut mendata, total kendaraan roda dua dan empat yang masuk ke Provinsi Sumut sebanyak 105.230 unit, dan keluar Sumut sebanyak 115.296 unit.

Dari data tersebut, kendaraan yang keluar Sumut lebih banyak, selisih 10.066 kendaraan dari yang masuk ke Sumut. “Yang tertinggi pada arus balik, pada 5 Mei 2022, di perbatasan Sumut-Riau, kendaraan roda dua yang keluar sebanyak 4.233 unit dan roda empat 7.538 unit,” kata Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Indra Darmawan Irianto melalui Kasi STNK Ditlantas Polda Sumut Kompol Anggun Andhika Putra kepada Sumut Pos, Selasa (10/5).

Kemudian, kata Anggun, pada 6 Mei 2022, volume kendaraan meningkat tajam, yakni roda dua 4.539 unit dan roda empat 9.935 unit. Kemudian pada 7 Mei 2022, volume kendaraan roda empat yang keluar semakin molanjak di angka 11.216 unit. “Tapi untuk roda dua menurun di angka 4.325 unit. Begitu juga dengan kendaraan yang masuk batas provinsi masih terbilang normal,” imbuhnya.

Dijelaskannya, pada 8 Mei 2022, volume kendaraan roda dua dan empat yang keluar di perbatasan Sumut-Riau menurun, roda dua sebanyak 3.052 unit dan roda empat 8.776 unit. “Untuk perbatasan lainnya, seperti Sumut-Aceh, Sumut-Sumbar dan perbatasan Aceh-Langkat-Pakpak Bharat tidak meningkat secara signifikan. Masih terbilang normal,” ungkapnya.

Namun, sebut Anggun, pada arus mudik, 29 April 2022, kendaraan roda empat yang masuk perbatasan Sumut Riau sempat meningkat tajam sebanyak 9.295 unit dan meningkat kembali pada 30 April 2022, sebanyak 9.862 unit. Pada 1 Mei 2022 menurun di angka 9.222 unit. “Puncak arus balik 2022, tercatat paling tertinggi untuk kendaraan yang keluar dari perbatasan Sumut-Riau,” tandasnya. (jpc/dwi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/