25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Korban Tewas Bertambah Menjadi 321 Orang

PEMPROV SUMUT FOR SUMUT POS
LAUNCHING: Pj Gubernur Sumut Eko Subowo, me-launching Gerakan Sumut Peduli Bencana Lombok, sekaligus pemberangkatan pertama bantuan masyarakat dan Pemprov Sumut ke Lombok di halaman parkir Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/8).

Korban tewas akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah. Beberapa yang sebelumnya tidak terdata, kini sudah dilaporkan, dan beberapa lainnya berhasil dievakuasi dari reruntuhan.

“Hingga H+5 tercatat 321 orang meninggal dunia,” tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (10/8).

Rinciannya, Kabupaten Lombok Utara 273 orang, Lombok Barat (26), Lombok Timur (11), Kota Mataram (7), Lombok Tengah (2), dan Kota Denpasar (2). “Sebanyak 321 orang meninggal tersebut semuanya sudah diverifikasi,” imbuhnya.

Adanya laporan-laporan tambahan jumlah korban meninggal dunia yang terus berdatangan, lanjut Sutopo, masih diverifikasi. “Artinya, jumlah korban meninggal dunia lebih dari 321 orang. Namun masih memerlukan verifikasi,” jelasnya.

Sementara, pengungsi sebanyak 270.168 jiwa tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik. Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan, terutama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang, yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.

Untuk mengatasi ini, sejak Kamis (9/8), distribusi bantuan sudah dilakukanmenggunakan 3 helikopter dari BNPB dan Basarnas. Bantuan dari darat juga terus disalurkan. “Dapur umum dan pos kesehatan, banyak didirikan untuk melayani pengungsi,” tambah Sutopo.

Data sementara kerusakan rumah mencapai 67.875 unit. Dari hasil analisis citra satelit terlihat kerusakan bangunan masif terjadi di Lombok Utara. Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak.

Kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 Puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 musala rusak, dan 20 perkantoran rusak.

Sutopo juga mengungkapkan, kerugian dan kerusakan akibat gempa 6,4 SR dan 7 SR di NTB dan Bali ini, diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 triliun. Kerugian dan kerusakan ini meliputi sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. “BNPB masih melakukan hitung cepat untuk menghitung kerugian ekonomi,” katanya.

Launching
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Eko Subowo, me-launching Gerakan Sumut Peduli Bencana Lombok, sekaligus memberangkatkan bantuan perdana masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut ke Lombok, NTB, di halaman parkir Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (10/8).

“Ini deklarasi (launching) Sumut Peduli Bencana Lombok. Ini merupakan tradisi di Sumut, setiap kali ada provinsi lain, saudara-saudara lain yang mengalami bencana. Kita membantu meringankan beban,” tutur Eko.

Eko juga mengatakan, sebagai bentuk simpati terhadap bencana Lombok, Pemprov Sumut buka posko, termasuk di dalamnya membuka rekening sumbangan sukarela bagi masyarakat, organisasi, Aparatur Sipil Negara (ASN), BUMN, dan BUMD, yang akan menyumbangkan secara sukarela untuk bencana Lombok.

Ia juga mengapresiasi inisiasi BPBD Sumut, yang akan mengadakan dinner party pengumpulan donasi dari BUMN BUMD untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana. “Tapi yang sudah terkumpul agar diberangkatkan secepatnya, karena mereka sangat memerlukan bantuan,” kata Eko.

Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir, dalam laporannya mengatakan, ada kurang lebih 298 kepala keluarga komunitas masyarakat Sumut yang bermukim di Lombok, dengan sebutan saroha (satu hati), yang memerlukan bantuan dari Sumut khususnya.

BPBD Sumut, lanjutnya, juga telah mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat Sumut, BUMN BUMD, dan seluruh ASN provinsi dan kabupaten kota, untuk dapat mendonasikan bantuannya kepada korban bencana gempa Lombok.

Riadil menyampaikan, jumlah dana yang telah terkumpul melalui rekening khusus bantuan bencana pada BPBD Sumut dengan nomor rekening BRI sebesar Rp14 juta. Selain itu, ia juga melaporkan, melalui Baznas Sumut telah mendonasikan Rp100 juta. “Rencana pemberangkatan bantuan pada Ahad (12/8), atau Senin (13/8) mendatang,” pungkasnya. (dna/jpc/prn/saz)

PEMPROV SUMUT FOR SUMUT POS
LAUNCHING: Pj Gubernur Sumut Eko Subowo, me-launching Gerakan Sumut Peduli Bencana Lombok, sekaligus pemberangkatan pertama bantuan masyarakat dan Pemprov Sumut ke Lombok di halaman parkir Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/8).

Korban tewas akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah. Beberapa yang sebelumnya tidak terdata, kini sudah dilaporkan, dan beberapa lainnya berhasil dievakuasi dari reruntuhan.

“Hingga H+5 tercatat 321 orang meninggal dunia,” tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (10/8).

Rinciannya, Kabupaten Lombok Utara 273 orang, Lombok Barat (26), Lombok Timur (11), Kota Mataram (7), Lombok Tengah (2), dan Kota Denpasar (2). “Sebanyak 321 orang meninggal tersebut semuanya sudah diverifikasi,” imbuhnya.

Adanya laporan-laporan tambahan jumlah korban meninggal dunia yang terus berdatangan, lanjut Sutopo, masih diverifikasi. “Artinya, jumlah korban meninggal dunia lebih dari 321 orang. Namun masih memerlukan verifikasi,” jelasnya.

Sementara, pengungsi sebanyak 270.168 jiwa tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik. Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan, terutama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang, yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.

Untuk mengatasi ini, sejak Kamis (9/8), distribusi bantuan sudah dilakukanmenggunakan 3 helikopter dari BNPB dan Basarnas. Bantuan dari darat juga terus disalurkan. “Dapur umum dan pos kesehatan, banyak didirikan untuk melayani pengungsi,” tambah Sutopo.

Data sementara kerusakan rumah mencapai 67.875 unit. Dari hasil analisis citra satelit terlihat kerusakan bangunan masif terjadi di Lombok Utara. Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak.

Kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 Puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 musala rusak, dan 20 perkantoran rusak.

Sutopo juga mengungkapkan, kerugian dan kerusakan akibat gempa 6,4 SR dan 7 SR di NTB dan Bali ini, diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 triliun. Kerugian dan kerusakan ini meliputi sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. “BNPB masih melakukan hitung cepat untuk menghitung kerugian ekonomi,” katanya.

Launching
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Eko Subowo, me-launching Gerakan Sumut Peduli Bencana Lombok, sekaligus memberangkatkan bantuan perdana masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut ke Lombok, NTB, di halaman parkir Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (10/8).

“Ini deklarasi (launching) Sumut Peduli Bencana Lombok. Ini merupakan tradisi di Sumut, setiap kali ada provinsi lain, saudara-saudara lain yang mengalami bencana. Kita membantu meringankan beban,” tutur Eko.

Eko juga mengatakan, sebagai bentuk simpati terhadap bencana Lombok, Pemprov Sumut buka posko, termasuk di dalamnya membuka rekening sumbangan sukarela bagi masyarakat, organisasi, Aparatur Sipil Negara (ASN), BUMN, dan BUMD, yang akan menyumbangkan secara sukarela untuk bencana Lombok.

Ia juga mengapresiasi inisiasi BPBD Sumut, yang akan mengadakan dinner party pengumpulan donasi dari BUMN BUMD untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana. “Tapi yang sudah terkumpul agar diberangkatkan secepatnya, karena mereka sangat memerlukan bantuan,” kata Eko.

Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir, dalam laporannya mengatakan, ada kurang lebih 298 kepala keluarga komunitas masyarakat Sumut yang bermukim di Lombok, dengan sebutan saroha (satu hati), yang memerlukan bantuan dari Sumut khususnya.

BPBD Sumut, lanjutnya, juga telah mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat Sumut, BUMN BUMD, dan seluruh ASN provinsi dan kabupaten kota, untuk dapat mendonasikan bantuannya kepada korban bencana gempa Lombok.

Riadil menyampaikan, jumlah dana yang telah terkumpul melalui rekening khusus bantuan bencana pada BPBD Sumut dengan nomor rekening BRI sebesar Rp14 juta. Selain itu, ia juga melaporkan, melalui Baznas Sumut telah mendonasikan Rp100 juta. “Rencana pemberangkatan bantuan pada Ahad (12/8), atau Senin (13/8) mendatang,” pungkasnya. (dna/jpc/prn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/