30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Nazar-Anas Bongkar Ibas

Nazar mengaku akan memberikan bukti soal penerimaan aliran dana Ibas kepada KPK. “Kita bantu KPK untuk mengumpulkan semua buktinya, kita dukung KPK,” tandasnya. Nazar juga mengungkapkan lebih jauh dugaan keterlibatan Ibas dalam proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Ia menyebut Ibas terlibat proyek pembangunan anjungan lepas pantai (off shore) bersama dengan mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana.

“Proyek di SKK Migas, pembangunan off shore, lepas pantai. Beberapa Komisi VII, Sutan Bhatoegana,” ungkapnya.

Menurut Nazar, Sutan pernah dimarahi Ibas dan diminta mundur dari tender proyek di SKK Migas. Proyek ini diperebutkan PT Timas Suplindo (perusahaan yang diduga milik Sutan) dan PT Saipem.

“Sutan pernah dimarahi Mas Ibas, suruh mundur di kasus PT Saipem yang dimenangkan Mas Ibas,” ujar Nazar.

Dalam persidangan kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Rudi Rubiandini, nama Ibas pernah disebut. Ibas disebut dekat dengan Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina yang mengikuti tender proyek di SKK Migas.

Nama Ibas ketika itu disebut pengacara Rudi, Rusdi A Bakar, saat mengajukan pertanyaan kepada saksi Gerhard Maarten Rumeser, tenaga ahli bidang operasi di SKK Migas. Menurut berita acara pemeriksaan (BAP) Gerhard, kata Rusdi, ada yang menyebut Deni sebagai teman sekolah Ibas.

Atas pertanyaan itu, Gerhard membenarkannya. Gerhard juga membenarkan bahwa Deni berupaya agar PT Saipem yang dikawalnya dimenangkan dalam tender proyek offshore Chevron di SKK Migas. Pihak Deni, menurut Gerhard, berharap agar PT Timas yang dibawa anggota DPR Sutan Bhatoegana kalah tender.

Nazaruddin yang juga menyebut Ibas menerima aliran dana dalam proyek Wisma Atlet. “Uang di Wisma Atlet, mas Ibas ada terima,” tandasnya.

Anas sendiri menyatakan siap memberikan keterangan mengenai dugaan aliran dana yang diterima Ibas dalam sejumlah proyek seperti yang diucapkan Nazaruddin.

Nazar mengaku akan memberikan bukti soal penerimaan aliran dana Ibas kepada KPK. “Kita bantu KPK untuk mengumpulkan semua buktinya, kita dukung KPK,” tandasnya. Nazar juga mengungkapkan lebih jauh dugaan keterlibatan Ibas dalam proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Ia menyebut Ibas terlibat proyek pembangunan anjungan lepas pantai (off shore) bersama dengan mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana.

“Proyek di SKK Migas, pembangunan off shore, lepas pantai. Beberapa Komisi VII, Sutan Bhatoegana,” ungkapnya.

Menurut Nazar, Sutan pernah dimarahi Ibas dan diminta mundur dari tender proyek di SKK Migas. Proyek ini diperebutkan PT Timas Suplindo (perusahaan yang diduga milik Sutan) dan PT Saipem.

“Sutan pernah dimarahi Mas Ibas, suruh mundur di kasus PT Saipem yang dimenangkan Mas Ibas,” ujar Nazar.

Dalam persidangan kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Rudi Rubiandini, nama Ibas pernah disebut. Ibas disebut dekat dengan Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina yang mengikuti tender proyek di SKK Migas.

Nama Ibas ketika itu disebut pengacara Rudi, Rusdi A Bakar, saat mengajukan pertanyaan kepada saksi Gerhard Maarten Rumeser, tenaga ahli bidang operasi di SKK Migas. Menurut berita acara pemeriksaan (BAP) Gerhard, kata Rusdi, ada yang menyebut Deni sebagai teman sekolah Ibas.

Atas pertanyaan itu, Gerhard membenarkannya. Gerhard juga membenarkan bahwa Deni berupaya agar PT Saipem yang dikawalnya dimenangkan dalam tender proyek offshore Chevron di SKK Migas. Pihak Deni, menurut Gerhard, berharap agar PT Timas yang dibawa anggota DPR Sutan Bhatoegana kalah tender.

Nazaruddin yang juga menyebut Ibas menerima aliran dana dalam proyek Wisma Atlet. “Uang di Wisma Atlet, mas Ibas ada terima,” tandasnya.

Anas sendiri menyatakan siap memberikan keterangan mengenai dugaan aliran dana yang diterima Ibas dalam sejumlah proyek seperti yang diucapkan Nazaruddin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/