DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mencanangkan pembangunan jalan tol Medan-Binjai di Kebun Sei Semayang Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (10/10/2014).
Hadir Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho,ST, M.SI, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Wali Kota Medan, Binjai dan Wakil BUpati Deliserdang, Dirut PTPNII, DIrut PLN dan DIrut Hutama Karya.
Jalan tol Medan-Binjai yang membentang sepanjang 17 km melintasi 3 kabupaten/kota yaitu Deliserdang, Medan dan Binjai, memerlukan investasi Rp 1,6 triliun (di luar biaya pembebasan lahan), dengan rencana masa konstruksi 3 tahun. Proyek ini merupakan baguan dari Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera,
Para pengguna jalan nantinya dapat mengakses jalan tol Medan-Binjai melalui  tiga simpang susun, yaitu di Binjai (Jalan Megawati), Sei Semayang (jalan Ordebaru Km 12,5), Helvetia (Jalan Gaperta) dan junction Tanjung Mulia.
Tol Medan-Binjai ini merupakan bagian dari Trans Sumatera yang menghubungkan dari Bakauheni sampai dengan Banda Aceh sepanjang 2.600 km. Jalan ini direncanakan terdiri atas 23 ruas yaitu 15 ruas koridor utama dan 8 ruas koridor pendukung.
Melalui Perpres No 100 tahun 2014 tanggal 17 September 2014, pemerintah menugaskan PT Hutama Karya membangun jalan tol trans Sumatera bersama lima kementerian, yaitu Kemenko Perekonomian, Pekerjaan Umum, BUMN, Perhubungan dan Keuangan.
Adapun kemajuan proses pembebasan lahan, menurut Gubsu, saat ini peta bidang sudah dikeluarkan oleh BPN. Karena 70 persen lahan yang digunakan adalah dalam status HGU PTPN II, maka permohonan pelepasan kepada menteri sudah disampaikan. Sedangkan tanah masyarakat, menurut Gubsu saat ini sedang dilakukan persiapan musyawarah pembayaran. “Saya sudah tanya Dirut HUtama Karya, kalau tidak ada masalah pembebasan lahan, dua tahun selesai,” ujar Gatot.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan bahwa proyek yang diresmikan tersebut adalah proyek monumental yang akan menjadikan Sumatera sebagai pulau dengan tingkat ekonomi tinggi dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
“Biaya logistik untuk pengangkutan barang di lintas Sumatera maupun dari Sumatera ke provinsi lain di luar sumatera, maupun dari Sumatera ke dunia akan lebih murah dan efisien. Ini akan meningkatkan kompetisi, industri menjadi lebih baik, serapan tenaga kerja jauh meningkat. Ini sangat monumental dan bersejarah bagi perkembangan ekonomi Sumatera,” ujar Chairul Tanjung. (Rel/mea)