26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sinyal Black Box Ditangkap 3 Kapal

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Kapal Jayata yang memberikan isyarat ping adanya Black BOX di Perairan Laut Jawa, Minggu (11/1/15). Ada 3 kapal yang memberikan isyarat adanya Black Box namun hingga hari ini belum bisa diangkat.
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Kapal Jayata yang memberikan isyarat ping adanya Black BOX di Perairan Laut Jawa, Minggu (11/1/15). Ada 3 kapal yang memberikan isyarat adanya Black Box namun hingga hari ini belum bisa diangkat.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pencarian Black Box AirAsia QZ8501 mulai menemui titik terang. Kemarin (11/1) tiga kapal milik Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yakni Baruna Jaya I dan Java Imperia, dan kapal Trisula menangkap sinyal yang diduga black box. Letaknya lima kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat dengan kedalaman 30 meter.

Kepastian itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo kemarin (11/1) saat menggelar keterangan pers di BPPT. Menurut dia pada pukul 10.00 pagi, dua kapal itu menangkap dua sinyal dari benda yang diduga black box. Dua sinyal itu terpisah pada jarak 20 meter. “Mudah-mudahan benar. Karena berdasarkan pengalaman BPPT black box tak jauh dari bangkai pesawat,” ujarnya.

Dua sinyal itu diprediksi merupakan balck box pesawat AirAsia QZ8501. Kemungkinan, saat pesawat jatuh isi kotak hitam itu keluar. Nah black box sebenarnya terdiri dari dua benda. Yakni yang merekam data penerbangan (flight data recorder FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder CVR).

Namun, Indroyono belum mau menjelaskan secara detil hasil temuan itu. Menurut dia yang berhak menjelaskan dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ke depannya, dia akan berkoordinasi dengan KNKT dan basarnas. “Nantinya petugas penyelaman,” jelasnya.

Kepala Seksi Survey Balai teknologi survey kelautan BPPT, Handoko Manoto mengatakan sejak ditemukan ekor AirAsia, pencarian difokuskan pada areal tersebut. Kapal Baruna Jaya I bergerak mencari objek dari tempat ditemukannya ekor ke arah tenggara. Kapal yang dulunya menemukan black box Adam Air itu berhasil menemukan objek benda namun belum bisa diverivikasi.

Lalu, dia melanjutkan, BPPT memerintahkan kapala Trisula untuk bergerak ke arah lokasi yang direkomendasi KNKT. Yakni barat laut. Ketika melintas dua kali, kapal menemukan dua objek yang ditengarai sebagai black box. Namun karena cuaca buruk, penelusuran itu tidak berlangsung lama. “Kami juga menemukan objek mayat,” jelasnya.

Kepala Seksi Program BPPT, Muhamad Ilyas menjelaskan, untuk meyakinkan temuan itu, petugas pun meminta kapal Java Imperia untuk memeriksa lokasi tersebut. Setelah itu, Kapal Baruna Jaya I kembali melakukan pengecekan. Pengecekan dilakukan berkali-kali. Yakni delapan kali kalibarasi, dan dua kali verifikasi. Setelah itu, petugas melaporkan ke kapal baruna jaya I, KRI Banda Aceh dan KM Jadayat yang berisi tim KNKT. “Hasil verivikasi sama dengan yang ditemukan kapal Java Imperia,” ujarnya.

Dari pengecekan itu informasi yang didapatkan sudah diberikan pada KNKT dan Basarnas. Menurut Ilyas, sinyal ping ini diterima oleh Javainveria dan Baruna Jaya I di lokasi letaknya tak berbeda jauh. KM Java Imperia menerima sinyal black box di titik koordinat tiga derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42,45 detik Bujur Timur. Sedangkan untuk kapal Baruna Jaya I, titik koordinat yang di tiga derajat 37 menit 20,7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. “Jarak dari Pangkalan Bun 10 jam,” jelasnya.

Ilyas tampak yakin jika sinyal itu merupakan sinyal blackbox AirAsia. Keyakinan dia muncul lantaran sinyal yang diterima itu sudah diverivikasi berkali-kali. “Kami tidak bisa berandai-andai. Namun keyakinan kami 95 persen,” paparnya. (gun/sep/riq/aph/jpnn/rbb)

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS Kapal Jayata yang memberikan isyarat ping adanya Black BOX di Perairan Laut Jawa, Minggu (11/1/15). Ada 3 kapal yang memberikan isyarat adanya Black Box namun hingga hari ini belum bisa diangkat.
FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Kapal Jayata yang memberikan isyarat ping adanya Black BOX di Perairan Laut Jawa, Minggu (11/1/15). Ada 3 kapal yang memberikan isyarat adanya Black Box namun hingga hari ini belum bisa diangkat.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pencarian Black Box AirAsia QZ8501 mulai menemui titik terang. Kemarin (11/1) tiga kapal milik Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yakni Baruna Jaya I dan Java Imperia, dan kapal Trisula menangkap sinyal yang diduga black box. Letaknya lima kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat dengan kedalaman 30 meter.

Kepastian itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo kemarin (11/1) saat menggelar keterangan pers di BPPT. Menurut dia pada pukul 10.00 pagi, dua kapal itu menangkap dua sinyal dari benda yang diduga black box. Dua sinyal itu terpisah pada jarak 20 meter. “Mudah-mudahan benar. Karena berdasarkan pengalaman BPPT black box tak jauh dari bangkai pesawat,” ujarnya.

Dua sinyal itu diprediksi merupakan balck box pesawat AirAsia QZ8501. Kemungkinan, saat pesawat jatuh isi kotak hitam itu keluar. Nah black box sebenarnya terdiri dari dua benda. Yakni yang merekam data penerbangan (flight data recorder FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder CVR).

Namun, Indroyono belum mau menjelaskan secara detil hasil temuan itu. Menurut dia yang berhak menjelaskan dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ke depannya, dia akan berkoordinasi dengan KNKT dan basarnas. “Nantinya petugas penyelaman,” jelasnya.

Kepala Seksi Survey Balai teknologi survey kelautan BPPT, Handoko Manoto mengatakan sejak ditemukan ekor AirAsia, pencarian difokuskan pada areal tersebut. Kapal Baruna Jaya I bergerak mencari objek dari tempat ditemukannya ekor ke arah tenggara. Kapal yang dulunya menemukan black box Adam Air itu berhasil menemukan objek benda namun belum bisa diverivikasi.

Lalu, dia melanjutkan, BPPT memerintahkan kapala Trisula untuk bergerak ke arah lokasi yang direkomendasi KNKT. Yakni barat laut. Ketika melintas dua kali, kapal menemukan dua objek yang ditengarai sebagai black box. Namun karena cuaca buruk, penelusuran itu tidak berlangsung lama. “Kami juga menemukan objek mayat,” jelasnya.

Kepala Seksi Program BPPT, Muhamad Ilyas menjelaskan, untuk meyakinkan temuan itu, petugas pun meminta kapal Java Imperia untuk memeriksa lokasi tersebut. Setelah itu, Kapal Baruna Jaya I kembali melakukan pengecekan. Pengecekan dilakukan berkali-kali. Yakni delapan kali kalibarasi, dan dua kali verifikasi. Setelah itu, petugas melaporkan ke kapal baruna jaya I, KRI Banda Aceh dan KM Jadayat yang berisi tim KNKT. “Hasil verivikasi sama dengan yang ditemukan kapal Java Imperia,” ujarnya.

Dari pengecekan itu informasi yang didapatkan sudah diberikan pada KNKT dan Basarnas. Menurut Ilyas, sinyal ping ini diterima oleh Javainveria dan Baruna Jaya I di lokasi letaknya tak berbeda jauh. KM Java Imperia menerima sinyal black box di titik koordinat tiga derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42,45 detik Bujur Timur. Sedangkan untuk kapal Baruna Jaya I, titik koordinat yang di tiga derajat 37 menit 20,7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. “Jarak dari Pangkalan Bun 10 jam,” jelasnya.

Ilyas tampak yakin jika sinyal itu merupakan sinyal blackbox AirAsia. Keyakinan dia muncul lantaran sinyal yang diterima itu sudah diverivikasi berkali-kali. “Kami tidak bisa berandai-andai. Namun keyakinan kami 95 persen,” paparnya. (gun/sep/riq/aph/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/