Vice President Coorperate Communication Garuda Indonesia Benny Butar Butar menjelaskan, keputusan return to base ini memang sengaja diambil oleh pilot Garuda Indonesia GA340. Hal ini sesuai dengan prosedur penerbangan bila kondisi cuaca buruk dan tidak memungkinkan landing. ”Jadi bukan karena alasan lain. Ini memang prosedur. Pesawat juga sudah terbang kembali setelah cuaca membaik,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Disinggung soal kondisi nyaris tabrakan, Benny sendiri enggan berkomentar panjang. Menurutnya, seluruh kondisi saat pesawat lepas landas sudah menjadi kewenangan pihak Airnav. Sebab, airnav bertugas untuk mengatur lalu lintas di udara. Sehingga, paling tahu posisi aman bagi pesawat. ”Pilot juga pasti tahu posisi itu. Oleh karenanya, berkoordinasi dengan Airnav untuk meminta arahan selanjutnya,” jelasnya.
GARUDA: KAMI SUDAH SESUAI PROSEDUR
“Sesuai prosedur, Garuda kembali (terbang) ke Surabaya, jika kondisi tidak memungkinkan untuk landing maka akan kembali sambil menunggu cuaca baik. Saat itu kan cuaca di Bandara Ngurah Rai sedang buruk,” ujar Benny S. Butarbutar, Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia, Kamis (11/2) malam.
Setelah kondisi cuaca dan lalu lintas udara membaik, Garuda terbang kembali pukul 15.26 WIB. “Kami mendarat tanpa insiden di Bandara Ngurah Rai pukul 16.59 WITA,” kata Benny.
Sedangkan, Lion Air JT 960 mendarat dengan selamat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.01 WITA setelah berputar-putar di udara. (mia/chi/jpnn)