32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pasien Positif Covid-19 Bertambah jadi 34 Kasus, 7 Pasien Baru “imported Case”

SUMUTPOS.CO – Lagi, pemerintah mengumumkan adanya tambahan orang yang dinyatakan positif virus corona Covid-19. Penambahannya sejumlah tujuh pasien. Dengan demikian, hingga Rabu (11/3) sore, ada 34 kasus yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di tanah air.

“TUJUH PASIEN itu adalah warga negara Indonesia yang baru saja pulang dari luar negeri. Pemerintah menduga mereka tertular di luar negeri sehingga mengategorikan ketujuh kasus ini sebagai imported case,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3).

Berikut rincian pasien yang baru dinyatakan positif Corona:

Pasien 28: Laki-laki 37 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Imported case (tertular di luar negeri).

Pasien 29: Laki-laki 51 tahun, tampak sakit sedang, tidak sesak, imported casen

Pasien 30: Laki-laki 84 tahun, tampak sakit sedang. Imported case.

Pasien 31: Perempuan usia 48 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case.

Pasien 32: Laki-laki 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case juga.

Pasien 33: Laki-laki 29 tahun tampak sakit ringan sedang, imported case.

Pasien 34: Laki-laki 42 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case.

Sebelumnya, hingga Selasa sore kemarin, tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona. Namun kemudian, dua orang pasien yakni pasien 06 dan pasien 14 belakangan dinyatakan sembuh.

Pada hari yang sama dengan penambahan 7 pasien positif corona ini, seorang pasien positif corona nomor 25 meninggal dunia di Bali. Dengan demikian, saat ini masih ada 31 pasien dari 34 kasus positif virus corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebelumnya, informasi tentang adanya pasien virus corona di Indonesia berawal sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Saat itu, Jokowi mengumumkan ada dua orang pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Menurut Jokowi, saat itu pasien dalam kasus 1 tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke Jakarta.

Kasus 1 diduga tertular dalam sebuah acara di sebuah restoran di Jakarta Selatan pada 14 Februari 2020. Tak lama kemudian, pasien itu menularkan ke ibunya yang kemudian menjadi kasus 2.

Sejumlah kasus berikutnya diketahui terkait di klaster yang sama dengan kasus 1. Namun, dari 34 kasus itu ada juga sejumlah kasus yang diketahui sebagai kasus impor yang berarti penularan terjadi di luar negeri.

Tak Terdeteksi di Bandara

Jubir Achmad Yurianto mengakui, ketujuh pasien baru positif corona tidak terdeteksi saat tiba di Bandara, karena belum menunjukkan gejala corona. Para pasien tidak mengalami demam tinggi, sehingga lolos dari pemeriksaan thermal scanner.

“Beberapa waktu yang lalu sudah saya katakan, bahwa dengan kondisi penyakit sebagian besar ringan sedang, maka dia masuk dalam kondisi tidak panas terlalu tinggi dan tidak akan terdeteksi oleh thermalscanner,” kata Yuri.

Menurut Yuri, para pasien hanya menerima health alert card saat tiba di bandar udara di Tanah Air. Kartu peringatan itu diberikan kepada para pendatang yang berasal dari negara positif corona.

“Maka pada saat mereka merasakan tidak enak badan, mereka menandatangani beberapa rumah sakit dan kemudian menunjukan kartu itu. Itu menjadi upaya deteksi kita,” ucap Yuri.

Yuri pun mengakui para WNI itu sempat melakukan aktivitas sebelum akhirnya diisolasi di rumah sakit. Namun ia memastikan bahwa pemerintah sudah melakukan penelusuran kepada siapa saja ketujuh WNI itu melakukan kontak dekat.

Berikut rincian umur, gender, dan kondisi ketujuh pasien tersebut: Pasien 28: Laki-laki 37 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Imported case. Pasien 29: Laki-laki 51 tahun, nampak sakit sedang, tidak sesak, imported case. Pasien 30: Laki-laki 84 tahun, nampak sakit sedang.

Imported case. Pasien 31: Perempuan usia 48 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case. Pasien 32: Laki-laki 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case. Pasien 33: Laki-laki 29 tahun nampak sakit ringan sedang, imported case. Pasien 34: Laki-laki 42 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case.

Dengan penambahan tujuh kasus ini, maka sudah ada 34 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19. Sebelumnya, hingga Selasa sore kemarin, tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona. Dua orang yakni pasien 06 dan pasien 14 belakangan dinyatakan sembuh, sementara pasien 25 meninggal dunia.

Sementara itu, terkait kasus positif virus corona yang dialami pasien Nomor 27, sampai kemarin masih misterius. Pemerintah belum bisa memastikan dari mana pasien tersebut bisa tertular virus corona.

“Nomor 27 tracing-nya masih dilaksanakan terus. Dari awal tadi saya kasih tahu memang sulit melaksanakan tracing ini, tetapi tetap harus kita lakukan,” kata Yuri.

Ia menyebut, pemerintah telah melakukan tes spesimen kepada seluruh keluarga dan kerabat pasien 27. Namun dari seluruh spesimen yang diuji pemerintah di laboratorium, seluruhnya menunjukkan hasil negatif. Kini pemerintah terus mencoba melakukan penelusuran ke mana saja pasien 27 bepergian dan dengan siapa saja dia melakukan kontak dekat selama 14 hari terakhir.

“Masih kami cari. Anda bisa enggak ingat-ingat dalam 14 hari ketemu siapa dan di mana? Jadi tidak gampang,” kata dia.

Adapun pasien kasus 27 adalah seorang laki-laki berusia 33 tahun.

Yuri sebelumnya mengatakan, pasien ini tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam beberapa waktu belakangan. Yuri juga memastikan bahwa penularan terhadap kasus ini bukan berasal dari pasien positif corona yang sudah terdeteksi sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah mengkategorikan kasus ke-27 ini sebagai penularan lokal (local transmission).

Tak Punya Penyakit Bawaan

Terkait dua pasien yang dinyatakan konversi dari positif menjadi negatif virus corona, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Muhammad Syahril mengatakan, keduanya tak memiliki penyakit bawaan. Kedua pasien itu merupakan pasien 03 dan pasien 10. Pasien 03 merupakan WNI berusia 33 tahun, masih ada hubungan dengan klaster kasus 1.

Sedangkan, pasien 10 merupakan WNA laki-laki berusia 29 tahun. Pasien ini adalah bagian dari tracing atas kasus 1. “Alhamdulillah pasien ini tidak ada penyakit bawaan yang signifikan,” kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (11/3).

Kedua pasien yang dinyatakan negatif virus corona itu rencananya akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso, besok. Syahril mengimbau, kedua pasien yang akan dipulangkan itu menjaga kondisi kesehatan sehingga tak mudah terjangkit virus penyakit lainnya.

“Insha Allah besok mungkin pulang, dua-duanya (pasien 03 dan pasien 10). Tidak perlu khawatir akan ada suatu penularan (virus corona) lagi,” ungkap Syahril. “Kita tetap berpesan agar dia tetap menjaga kondisi dulu. Kalau kondisi tidak dijaga, bisa saja penyakit yang lain yang masuk,” lanjut dia.

Meski dibolehkan pulang, keduanya tetap diimbau untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. “Kita sekarang sedang mengedukasi mereka untuk persiapan pulang dengan melaksanakan self isolated,” kata Yuri. “Artinya dia harus melakukan isolasi diri di lingkungan keluarganya,” tutur dia.

Dalam proses isolasi di rumah, kedua orang tersebut diimbau tetap menggunakan masker, menghindari kontak dekat dengan keluarga, serta tidak menggunakan alat makan dan minum bersama. Kemudian mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama terkait aktivitas untuk bertemu dengan orang lain.

“Meskipun sudah negatif masih kita harapkan mereka berhati-hati,” kata Yuri. (kps/bbs/net)

SUMUTPOS.CO – Lagi, pemerintah mengumumkan adanya tambahan orang yang dinyatakan positif virus corona Covid-19. Penambahannya sejumlah tujuh pasien. Dengan demikian, hingga Rabu (11/3) sore, ada 34 kasus yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di tanah air.

“TUJUH PASIEN itu adalah warga negara Indonesia yang baru saja pulang dari luar negeri. Pemerintah menduga mereka tertular di luar negeri sehingga mengategorikan ketujuh kasus ini sebagai imported case,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3).

Berikut rincian pasien yang baru dinyatakan positif Corona:

Pasien 28: Laki-laki 37 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Imported case (tertular di luar negeri).

Pasien 29: Laki-laki 51 tahun, tampak sakit sedang, tidak sesak, imported casen

Pasien 30: Laki-laki 84 tahun, tampak sakit sedang. Imported case.

Pasien 31: Perempuan usia 48 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case.

Pasien 32: Laki-laki 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case juga.

Pasien 33: Laki-laki 29 tahun tampak sakit ringan sedang, imported case.

Pasien 34: Laki-laki 42 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case.

Sebelumnya, hingga Selasa sore kemarin, tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona. Namun kemudian, dua orang pasien yakni pasien 06 dan pasien 14 belakangan dinyatakan sembuh.

Pada hari yang sama dengan penambahan 7 pasien positif corona ini, seorang pasien positif corona nomor 25 meninggal dunia di Bali. Dengan demikian, saat ini masih ada 31 pasien dari 34 kasus positif virus corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebelumnya, informasi tentang adanya pasien virus corona di Indonesia berawal sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Saat itu, Jokowi mengumumkan ada dua orang pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Menurut Jokowi, saat itu pasien dalam kasus 1 tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke Jakarta.

Kasus 1 diduga tertular dalam sebuah acara di sebuah restoran di Jakarta Selatan pada 14 Februari 2020. Tak lama kemudian, pasien itu menularkan ke ibunya yang kemudian menjadi kasus 2.

Sejumlah kasus berikutnya diketahui terkait di klaster yang sama dengan kasus 1. Namun, dari 34 kasus itu ada juga sejumlah kasus yang diketahui sebagai kasus impor yang berarti penularan terjadi di luar negeri.

Tak Terdeteksi di Bandara

Jubir Achmad Yurianto mengakui, ketujuh pasien baru positif corona tidak terdeteksi saat tiba di Bandara, karena belum menunjukkan gejala corona. Para pasien tidak mengalami demam tinggi, sehingga lolos dari pemeriksaan thermal scanner.

“Beberapa waktu yang lalu sudah saya katakan, bahwa dengan kondisi penyakit sebagian besar ringan sedang, maka dia masuk dalam kondisi tidak panas terlalu tinggi dan tidak akan terdeteksi oleh thermalscanner,” kata Yuri.

Menurut Yuri, para pasien hanya menerima health alert card saat tiba di bandar udara di Tanah Air. Kartu peringatan itu diberikan kepada para pendatang yang berasal dari negara positif corona.

“Maka pada saat mereka merasakan tidak enak badan, mereka menandatangani beberapa rumah sakit dan kemudian menunjukan kartu itu. Itu menjadi upaya deteksi kita,” ucap Yuri.

Yuri pun mengakui para WNI itu sempat melakukan aktivitas sebelum akhirnya diisolasi di rumah sakit. Namun ia memastikan bahwa pemerintah sudah melakukan penelusuran kepada siapa saja ketujuh WNI itu melakukan kontak dekat.

Berikut rincian umur, gender, dan kondisi ketujuh pasien tersebut: Pasien 28: Laki-laki 37 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Imported case. Pasien 29: Laki-laki 51 tahun, nampak sakit sedang, tidak sesak, imported case. Pasien 30: Laki-laki 84 tahun, nampak sakit sedang.

Imported case. Pasien 31: Perempuan usia 48 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case. Pasien 32: Laki-laki 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case. Pasien 33: Laki-laki 29 tahun nampak sakit ringan sedang, imported case. Pasien 34: Laki-laki 42 tahun, nampak sakit ringan sedang, imported case.

Dengan penambahan tujuh kasus ini, maka sudah ada 34 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19. Sebelumnya, hingga Selasa sore kemarin, tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona. Dua orang yakni pasien 06 dan pasien 14 belakangan dinyatakan sembuh, sementara pasien 25 meninggal dunia.

Sementara itu, terkait kasus positif virus corona yang dialami pasien Nomor 27, sampai kemarin masih misterius. Pemerintah belum bisa memastikan dari mana pasien tersebut bisa tertular virus corona.

“Nomor 27 tracing-nya masih dilaksanakan terus. Dari awal tadi saya kasih tahu memang sulit melaksanakan tracing ini, tetapi tetap harus kita lakukan,” kata Yuri.

Ia menyebut, pemerintah telah melakukan tes spesimen kepada seluruh keluarga dan kerabat pasien 27. Namun dari seluruh spesimen yang diuji pemerintah di laboratorium, seluruhnya menunjukkan hasil negatif. Kini pemerintah terus mencoba melakukan penelusuran ke mana saja pasien 27 bepergian dan dengan siapa saja dia melakukan kontak dekat selama 14 hari terakhir.

“Masih kami cari. Anda bisa enggak ingat-ingat dalam 14 hari ketemu siapa dan di mana? Jadi tidak gampang,” kata dia.

Adapun pasien kasus 27 adalah seorang laki-laki berusia 33 tahun.

Yuri sebelumnya mengatakan, pasien ini tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam beberapa waktu belakangan. Yuri juga memastikan bahwa penularan terhadap kasus ini bukan berasal dari pasien positif corona yang sudah terdeteksi sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah mengkategorikan kasus ke-27 ini sebagai penularan lokal (local transmission).

Tak Punya Penyakit Bawaan

Terkait dua pasien yang dinyatakan konversi dari positif menjadi negatif virus corona, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Muhammad Syahril mengatakan, keduanya tak memiliki penyakit bawaan. Kedua pasien itu merupakan pasien 03 dan pasien 10. Pasien 03 merupakan WNI berusia 33 tahun, masih ada hubungan dengan klaster kasus 1.

Sedangkan, pasien 10 merupakan WNA laki-laki berusia 29 tahun. Pasien ini adalah bagian dari tracing atas kasus 1. “Alhamdulillah pasien ini tidak ada penyakit bawaan yang signifikan,” kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (11/3).

Kedua pasien yang dinyatakan negatif virus corona itu rencananya akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso, besok. Syahril mengimbau, kedua pasien yang akan dipulangkan itu menjaga kondisi kesehatan sehingga tak mudah terjangkit virus penyakit lainnya.

“Insha Allah besok mungkin pulang, dua-duanya (pasien 03 dan pasien 10). Tidak perlu khawatir akan ada suatu penularan (virus corona) lagi,” ungkap Syahril. “Kita tetap berpesan agar dia tetap menjaga kondisi dulu. Kalau kondisi tidak dijaga, bisa saja penyakit yang lain yang masuk,” lanjut dia.

Meski dibolehkan pulang, keduanya tetap diimbau untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. “Kita sekarang sedang mengedukasi mereka untuk persiapan pulang dengan melaksanakan self isolated,” kata Yuri. “Artinya dia harus melakukan isolasi diri di lingkungan keluarganya,” tutur dia.

Dalam proses isolasi di rumah, kedua orang tersebut diimbau tetap menggunakan masker, menghindari kontak dekat dengan keluarga, serta tidak menggunakan alat makan dan minum bersama. Kemudian mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama terkait aktivitas untuk bertemu dengan orang lain.

“Meskipun sudah negatif masih kita harapkan mereka berhati-hati,” kata Yuri. (kps/bbs/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/