JAKARTA- Menjelang berakhirnya masa tugas Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua, kabar perombakan kabinet kian santer. Yang pasti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal mencari pengganti Menkeu Agus Martowardjojo yang sebentar lagi resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Di samping Menkeu, SBY juga harus mempersiapkan pengganti bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Sebab, yang bersangkutan dinominasikan sebagai salah satu kandidat Dirjen World Trade Organization (WTO).
“Kalau diasumsikan Mari terpilih menjadi Dirjen WTO, maka posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan kosong. Dan itu berarti akan ada pergantian juga di sana. Dalam arti akan ada nama baru yang akan menduduki pos tersebut. Di samping hal-hal lain juga akan berkembang, bilamana Bapak Presiden mempertimbangkan hal lain yang lebih khusus,”jelas Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, kemarin (11/4).
Terkait kesempatan Mari menjadi Dirjen WTO, Menko Perekonomian Hatta menuturkan yang bersangkutan memiliki kesempatan yang bagus. Dia menguraikan, secara umum negara-negara ASEAN sepakat mendukung Mantan Mendag tersebut. “Kuncinya saya kira teman-teman dari Afrika, karena kalau dari Amerika Latin akan mendukung Meksiko. Tapi kalau kunci kita dukungan dari negara-negara Afrika, RRT tampaknya kita sudah lakukan pendekatan-pendekatan. Jadi saya sungguh yakin bahwa dalam eliminasi ke dalam empat besar Mari bisa masuk kesitu,”tutur Hatta di Komplek Istana Kepresidenan, kemarin.
Hatta melanjutkan, ada banyak nilai plus jika Mari nantinya terpilih sebagai Dirjen WTO. Diantaranya hal tersebut bisa mengangkat derajat bangsa di mata dunia internasional. Sebab, selama ini Indonesia jarang menduduku lembaga-lembaga international sekaliber WTO. “Di samping itu, kita bisa memainkan peran yang sangat strategis di dalam menjaga keseimbangan perekonomian global, terutama trade dimana katakanlah Doha Round ini kan nggak pernah selesai. Mari sangat berpengalaman di situ,s ehingga kita harapkan paling tidak ada progress dalam menyelesaikan perundingan Doha itu,”urainya.
Terkait pengganti Menkeu, Hatta menuturkan nama-nama kandidat pengganti Agus sesuai dengan deretan nama yang beredar di media massa, belakangan ini. Namun, ketika didesak siapa yang bakal menggantikan Agus dari jajaran nama tersebut, besan SBY tersebut menolak menjawab. “Nama-namanya itu sudah benar yang beredar di Koran. Nanti satu dari mereka yang akan jadi, kan banyak nama-namanya itu,”ujarnya.
Senada dengan Hatta, hingga saat ini Presiden SBY belum juga mengumumkan nama pengganti Menkeu. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengungkapkan Presiden masih mempertimbangkan siapa yang paling tepat menduduki posisi tersebut. “Saya belum bisa memastikan. Tapi Presiden masih mempertimbangkan siapa yang tepat, yang menurut Beliau paling tepat sebagai Menkeu. Pada saat yang tepat nanti kita akan mengetahui siapa Menkeu yang akan menjalankan tugas, “imbuh dia. (ken/jpnn)