JAKARTA, SUMUTPOS.CO — Presiden Joko Widodo menjatuhkan pilihannya kepada Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan yang menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno selaku Menkopolhukam.
Luhut dilantik bersama dengan lima nama yang menduduki pos baru di Kabinet Kerja.
Sebelum pelantikan, beredar kabar dari seorang pejabat di internal Kemenpolhukam, menyebutkan empat nama yang digadang-gadang menggantikan Tedjo.
Yaitu mantan Kepala BIN Marciano Norman, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Jenderal (purn) Moeldoko dan mantan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
Ternyata, dari empat nama yang digadang itu, Jokowi menjatuhkan pilihannya kepada Luhut.
“Informasi yang beredar di kalangan internal empat nama itu. Tapi yang paling santer memang nama Pak Moeldoko dan pak Luhut,” ujar pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu saat dihubungi JPNN, Rabu (12/8).
Meski begitu, pejabat tersebut mengaku tidak tahu siapa yang pasti akan menggantikan mantan KASAL tersebut.
“Itu semua kan hak prerogatif presiden. Ditunggu saja,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, nama Moeldoko justru santer disebut gantikan Tedjo, setelah ia pensiun dini sebagai Panglima TNI, bulan lalu.
Namun, saat itu Moeldoko enggan menjawabnya. Ia menampik isu itu. Sementara itu, nama Tedjo sudah didesak untuk diganti setelah ia di-bully publik karena pernyataannya yang kontroversial di media massa.
Saat itu Tedjo mengecam masyarakat yang melakukan unjukrasa membela KPK. Ia menyebut massa pendemo tersebut sebagai ‘rakyat tak jelas’. Sejak itu, Tedjo banyak dikecam masyarakat. (flo/jpnn)