Pemerkosanya Bebas, Tuti Divonis Pancung
SAMARINDA-Tragis benar nasib Tuti Tursilawati, tenaga kerja Indonesia asal Majalengka Jawa Barat yang sejak 2009 bekerja di Arab Saudi. Tidak hanya akan menerima hukuman pancung dalam waktu dekat. Ia juga mengalami luka batin mendalam. Selain sering mendapat perlakuan tidak senonoh dari majikan, buruh migran yang dituduh membunuh majikannya itu juga diperkosa 9 pria di Arab Saudi.
“Dua hari setelah diperkosa 9 pria, Tuti ditangkap dengan tuduhan membunuh majikannya,” terang Nismah.
Padahal, Tuti saat itu hanya melakukan pembelaan karena ia hendak diperkosa. Bahkan kabarnya upaya pemerkosaan oleh majikan itu sudah sering ia alami. “Nah waktu itu ia melawan dengan berusaha kabur dari rumah majikannya. Karena tidak ingin diteriaki, ia menutup mulut majikannya dengan kain. Tanpa diduga ternyata tindakan tersebut yang membuat majikannya meninggal. Jadi sebenarnya pembunuhan itu tidak disengaja,” tuturnya.
Ironisnya, hingga kini, para pemerkosa itu masih bebas berkeliaran. Tidak setimpal dengan Tuti, yang dalam beberapa hari ke depan akan dihukum pancung.
Warjuki dan Tri Sarmiti, orangtua Tuti, sesekali menitikkan air mata. “Saya hanya minta dukungan semua pihak untuk ikut perjuangkan ini. Tolong selamatkan dia,” kata Tri Sarmiti sambil terisak.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menyesalkan sikap pemerintah RI yang sangat lamban merespon persoalan ini. Lebih menyedihkan lagi, ada pernyataan pemerintah yang menyudutkan Tuti. “Katanya Tuti itu pembantu rumah tangga yang sudah permalukan Indonesia di luar negeri. Kalau memang begitu, kenapa pembantu rumah tangga dikirim ke luar negeri?” katanya kesal.(yes/jpnn)