28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Begini Kronologis Penghadangan Wasekjen MUI

SINTANG, SUMUTPOS.CO – Sejumlah tokoh agama, budaya, pemuda dan Forum Kerukunanan Umat Beragama (FKUB) Sintang menggelar pertemuan setelah terjadi insiden pengadangan Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain oleh Forum Pemuda Dayak Sintang, saat mendarat dengan pesawat Garuda di Bandara Susilo Sintang, sekitar pukul 09.30, Kamis (12/1).

Pertemuan digelar di Rumah Jabatan Wakil Bupati Sintang, Askiman, Kamis (12/1) sekitar pukul 16.00. Pantauan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), pertemuan yang dipimpin langsung oleh Askiman berlangsung alot. Namun, saran dari berbagai tokoh agama maupun etnis dapat diterima.

“Gerakan aksi yang mengatasnamakan Forum Pemuda Dayak itu merupakan aksi spontanitas yang dilakukan. Tidak ada unsur kesengajaan ataupun direncanakan sebelumnya,” ujar Askiman.

Menurut dia, aksi itu merupakan kesalahpahaman informasi yang didapat oleh kelopmpok tertentu, sehingga menimbulkan pemikiran yang kurang dipahami oleh masyarakat.

Pada dasarnya, kelompok yang mengatasnamakan Forum Pemuda Dayak hendak menyambut kedatangan Presiden MADN Cornelis.

Namun, yang bersangkutan berhalangan hadir pada Pelantikan Ketua DAD Sintang Periode 2017-2022.

“Sesampai di Bandara, masyarakat yang menjalankan aksi itu mendapatkan informasi bahwa ada Sekjen FPI datang ke Kota Sintang ini. Dengan demikian, secara spontan mereka mengumpulkan massa untuk menolak kedatangan Sekjen FPI itu,” katanya.

Masyarakat yang tergabung dalam Forum Pemuda Dayak itupun langsung melakukan orasi penolakan terhadap Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo Sintang.

“Dengan adanya aksi tersebut, Tengku Zulkarnain tidak bisa turun dari pesawat dan memutuskan untuk kembali ke Pontianak dan membatalkan kegiatanya pada hari ini,” terang Askiman.

SINTANG, SUMUTPOS.CO – Sejumlah tokoh agama, budaya, pemuda dan Forum Kerukunanan Umat Beragama (FKUB) Sintang menggelar pertemuan setelah terjadi insiden pengadangan Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain oleh Forum Pemuda Dayak Sintang, saat mendarat dengan pesawat Garuda di Bandara Susilo Sintang, sekitar pukul 09.30, Kamis (12/1).

Pertemuan digelar di Rumah Jabatan Wakil Bupati Sintang, Askiman, Kamis (12/1) sekitar pukul 16.00. Pantauan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), pertemuan yang dipimpin langsung oleh Askiman berlangsung alot. Namun, saran dari berbagai tokoh agama maupun etnis dapat diterima.

“Gerakan aksi yang mengatasnamakan Forum Pemuda Dayak itu merupakan aksi spontanitas yang dilakukan. Tidak ada unsur kesengajaan ataupun direncanakan sebelumnya,” ujar Askiman.

Menurut dia, aksi itu merupakan kesalahpahaman informasi yang didapat oleh kelopmpok tertentu, sehingga menimbulkan pemikiran yang kurang dipahami oleh masyarakat.

Pada dasarnya, kelompok yang mengatasnamakan Forum Pemuda Dayak hendak menyambut kedatangan Presiden MADN Cornelis.

Namun, yang bersangkutan berhalangan hadir pada Pelantikan Ketua DAD Sintang Periode 2017-2022.

“Sesampai di Bandara, masyarakat yang menjalankan aksi itu mendapatkan informasi bahwa ada Sekjen FPI datang ke Kota Sintang ini. Dengan demikian, secara spontan mereka mengumpulkan massa untuk menolak kedatangan Sekjen FPI itu,” katanya.

Masyarakat yang tergabung dalam Forum Pemuda Dayak itupun langsung melakukan orasi penolakan terhadap Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo Sintang.

“Dengan adanya aksi tersebut, Tengku Zulkarnain tidak bisa turun dari pesawat dan memutuskan untuk kembali ke Pontianak dan membatalkan kegiatanya pada hari ini,” terang Askiman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/