SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – PENANGKAPAN terduga teroris yang disusul ledakan bom di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, terjadi tiga hari menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo ke Sumatera Utara dalam sejumlah agenda kunjung kerja.
Dijadwalkan, Presiden Joko Widodo berada di Sumatera Utara selama tiga hari yakni mulai Jumat (15/3) sore hingga Minggu (17/3).
Pada hari pertama, Jokowi akan menghadiri sejumlah agenda di Kota Medan. Keesokan harinya, Sabtu (16/3), Jokowi akan meresmikan Pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) dan fasilitas jalur kereta api Bandar Tinggi-Kualatanjung di Kabupaten Batubara.
Selanjutnya pada Minggu (17/3) pagi, Jokowi melanjutkan agendanya di Kota Sibolga. Calon Presiden nomor urut 01 itu juga akan menghadiri silaturahmi dengan tokoh adat setempat. Jadwal kegiatan Presiden itu, beredar di grup whatsapp di kalangan jurnalis di Medan.
Rencana kedatangan Jokowi ke Sibolga dibenarkan Kabid Komunikasi dan Informasi Dinas Kominfo Pemko Sibolga, Denni Aprilsyah Lubis kepada wartawan, Selasa (12/3). Menurut Denni, rencana kedatangan itu disampaikan Jokowi langsung kepada Wali Kota Sibolga HM Syarfi Hutauruk usai membuka acara penganugerahan ‘Pasar Rakyat Award’ di BSD Tangerang, Banten Senin (12/3) lalu.
Kata Denni, Jokowi saat itu sedang berjalan dan menyalami para tamu undangan yang hadir. Saat bersalaman dengan Wali Kota Sibolga, Jokowi langsung menanyakan perihal perkembangan Pelabuhan Sambas. “Bapak Wali Kota Sibolga cukup kaget atas pertanyaan Jokowi. Lantas menjelaskan, pembangunan Pelabuhan Sibolga sudah selesai 100 persen dan sangat bagus,” jelas Denni.
Mendengar penjelasan itu, Jokowi langsung menyambut dan mengatakan, pekan depan, dia akan menjadwalkan kunjungan untuk meresmikan Pelabuhan Sibolga. Sayangnya, Senin (11/3), satu unit truk kontainer milik salah satu perusahaan jasa transportasi di Kota Sibolga yang sedang membawa muatan tabung besar, menyeruduk jembatan terminal penyeberangan Pelabuhan Sibolga yang baru selesai dibangun. Akibat kejadian itu, lempengan besi pada bagian tengah jembatan ringsek.
Pelaksana lapangan PT Pembangunan Perumahan (PP) Dadang R, selaku perusahaan pelaksana proyek pengembangan Pelabuhan Sibolga menduga, sopir truk kontainer tersebut sedang bermasalah dan tidak memperkirakan bahan yang dibawanya tinggi.
Namun demikian, Dadang memastikan perbaikan terhadap kerusakan jembatan akan segera dilaksanakan dan ditanggung seluruhnya oleh pihak perusahaan terkait. “Mereka (pihak perusahaan) mau bertanggung jawab atas insiden itu. Setelah kami cek, memang perlu perbaikan tetapi tidak fatal hanya untuk bagian bawah saja,” ujar Dadang.
Manager Bisnis dan Tekhnik PT Pelindo Sibolga Irfan Avandi juga memastikan, perbaikan pada kerusakan jembatan akan secepatnya dilakukan. “Saya juga sudah cek, yang rusak itu nggak ada masalah dan bisa diperbaiki,” tandas Irfan. (ril/rb)