25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Terduga Teroris Ditangkap di Sibolga, Menyerahlah, Jangan Korbankan Anakmu

SIAGA: Personel Polisi berjaga di depan Gang Serumpun dekat rumah terduga teroris Husain alias Abu Hamzah yang meledakkan bom sebelum ditangkap, Selasa (12/3).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Suara ledakan keras terdengar dari sebuah rumah di Gang Serumpun, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3) siang. Dua orang warga dan seorang Polisi terluka dalam ledakan itu.

Terkait peristiwa itu, Tim Densus 88 menangkap Husain alias Abu Hamzah terduga teroris jaringan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) yang ditangkap di Lampung. Hingga Selasa (12/3) malam sekira pukul 22.10 WIB, suasana di lokasi masih mencekam. Polisi masih berusaha membujuk anak dan istri Abu Hamzah agar menyerahn

SUASANA tegang masih menyelimuti Gang Serumpun, tempat terjadi ledakan di rumah salah satu warga, tepatnya di depan Masjid Al Mukhlisin. Gang itu ditutup, bahkan warga belum dibolehkan pulang.

Sejumlah polisi terlihat menenteng senjata, berjaga di depan gang itu. Sementara sekitar 100 meter masuk ke dalam gang, di tempat terjadinya ledakan, Polisi lain sedang bernegosiasi dengan istri terduga teroris Abu Hamzah yang masih bertahan di dalam rumahnya.

Warga berkerumun di dekat polisi yang berjaga. Mereka tak diperkenankan melewati penjagaan, karena negosiasi masih terus dilakukan. Polisi menduga, ada benda-benda berbahaya yang disimpan di rumah terduga teroris Abu Hamzah itu. Polisi masih terus membujuk istri dan anak Abu Hamzah menyerah. “Saat ini kami masih bernegosiasi. Petugas belum masuk ke dalam rumah tersangka karena patut diduga di dalamnya terdapat benda-benda berbahaya. Intinya kami meminimalisir korban,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal saat dikonfirmasi.

Saat penangkapan Abu Hamzah, benda diduga bom meledak di halaman rumahnya sekitar pukul 14.50 WIB. Bom meledak saat tim Densus hendak menggeledah rumah Abu Hamzah. Berdasarkan video amatir masyarakat di Sibolga yang viral saat penggerebekan terjadi, tampak seseorang yang diboyong menggunakan kendaraan becak bermotor yang kabarnya terluka akibat kejadian itu.

Tampak dalam video berdurasi 12 detik itu, warga di sekitar lokasi histeris dan ketakutan. Tampak juga personel Polisi bersenjata lengkap berlari menuju sebuah rumah yang diduga tempat persembunyian terduga pelaku.

Seorang warga yang posisinya tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, suara ledakan yang terdengar cukup kuat. “Bahkan suara ledakannya terdengar hingga radius 1 kilometer. Terdengar sampai ke SPBU Jalan 6,” kata pria yang tidak menyebutkan identitasnya ini.

Menurutnya, ledakan berasal dari dalam Gang Serumpun, yang diketahui dari rumah milik Uppang yang dikontrak seorang warga. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB dan hingga kini sejumlah Polisi bersenjata laras panjang masih bersiaga di sekitar lokasi kejadian.

Warga lain yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, bahwa orang yang disebut-sebut mengontrak rumah Uppang itu dikenal tidak mau berinteraksi dengan warga lain. “Sebenarnya tetangga sebelumnya sudah mencurigai pengontrak rumah. Pekerjaannya memperbaiki listrik dan handphone tapi selama di sini tidak mau berkomunikasi dengan warga,” katanya.

Disebutkan, akibat kejadian itu, seorang warga bernama Zulkarnain terluka. “Saat itu Zulkarnain sedang mencari anaknya yang sedang mencari anaknya di warnet di sekitar lokasi. Hal itu bersamaan dengan petugas yang mengepung rumah tersebut dan terdengar ledakan,” ujarnya.

Warga juga tidak mengetahui siapa yang berada dalam rumah. Sebab saat petugas mengepung rumah dan mengetuk pintu, tiba-tiba terdengar ledakan cukup keras. “Saking kerasnya ledakan, pasir dan bebatuan di sekitar lokasi berterbangan. Hujan batu dan pasirlag tadi. Ku lihat tadi Bang Zulkarnain kena. Wajahnya luka-luka,” ujar seorang pemuda.

Pasca kejadian, korban akibat ledakan dilarikan ke RS Metta Medika Sibolga. Namun hingga kemarin sore, korban kemudian dipindahkan ke RS Dr FL Tobing.

Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, ledakan berasal dari balik pintu rumah milik Uppang. Ledakan menciderai beberapa orang, termasuk di antaranya personel kepolisian. Hal tersebut terjadi ketika tim Densus akan membuka pintu rumah. “Rumah itu meledak sekitar pukul 14.30 WIB. Telinga saya sempat berdengung ketika mendengar ledakan dan menciderai beberapa orang termasuk di antaranya ada petugas,” kata salah seorang warga bernama Dohar Tua Alam Hutagalung.

Dia mengaku mengetahui itu karena kebetulan sedang berada di lokasi untuk mengungsikan neneknya yang tinggal tepat di samping rumah yang tengah dikepung Tim Densus 88 Anti Teror tersebut. “Kalau lebih jelasnya mengenai rumah yang meledak itu, saya kurang tahu. Tapi rumah itu disebut milik keluarga Uppang,” tuturnya.

Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja terlihat turun langsung ke lokasi kejadian. Kapolres juga ikut mensterilkan lokasi sambil memegang pistol sambil mengimbau warga. “Semua menjauh, semua menjauh, masih ada tersangka dan diduga ada bom aktif yang terdeteksi, jangan main-main, ini serius!” seru Kapolres.

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto pun langsung terbang ke Sibolga. Ia terbang langsung dari Mapolda Sumut menggunakan helikopter milik Polri. Ia tiba di Stadion Horas Sibolga, sekira pukul 16.30 WIB.

Berdasarkan pantauan di lokasi kemarin sore, petugas Kepolisian bersama tokoh agama berusaha membujuk terduga teroris yang masih bersembuyi di dalam rumah agar menyerahkan diri. Terdengar, melalui alat pengeras suara masjid, Ustad Zainun Sinaga masih terus berupaya membujuk terduga pelaku teroris agar segera menyerahkan diri. “Menyerahlah, ingat anakmu. Jangan kau korbankan anakmu. Bicarakan baik-baik kalau ada masalah. Tidak ada agama yang mengajarkan hal yang begitu. Menyerahlah,” kata Ustad Zainun Sinaga.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal berdasarkan pesan singkatnya kepada Sumut Pos mengatakan, penggerebekan itu dilakukan Tim Densus 88 bersama personel Brimob berlangsung sejak pukul 14.23 WIB. “Tim Densus 88 melakukan penangkapan terhadap diduga pelaku terorisme atas nama Husain alias Abu Hamzah di Sibolga,” ungkapnya.

Saat akan dilakukan pengecekan awal di rumah pelaku, sekitar pukul 14.50 WIB terjadi Bom meledak yang melukai petugas. “Sementara itu diduga di dalam rumah pelaku ada istri pelaku dan anak pelaku,” jelas Iqbal.

Iqbal menjelaskan, Abu Hamzah merupakan jaringan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) yang ditangkap di Lampung. “Memang diduga terkait dengan jaringan PS yang di Lampung kemarin,” kata Iqbal.

Disebutnya, Polisi masih terus menyelidiki jaringan ini. Polisi juga belum memaparkan soal kekuatan bom itu termasuk sengaja diledakkan atau tidak. “Ini yang sedang kita dalami, yang paling penting kita melakukan negosiasi dari situ langkah-langkah ke depan melakukan penyelidikan termasuk melakukan pendalaman yang diduga bom,” ujarnya.

Tukang Listrik

Husein alias Abu Hamzah selama ini dikenal warga sekitar sebagai tukang listrik. Sejumlah warga Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, yang enggan dituliskan namanya menyebut, Abu sering dipanggil untuk memperbaiki jaringan listrik di rumah warga. “Dia (terduga pelaku) sering dipanggil warga membetulkan listrik di rumah warga,” ujar warga tersebut.

Warga juga menyebut Abu Hamzah asli orang Kota Sibolga, rumah yang ditempatinya itu adalah milik orang tuanya.

Selama dua tahun Abu Hamzah pergi ke Pulau Jawa di kampung istrinya. Baru pulang beberapa waktu yang lalu ke Sibolga. Warga lainnya mengatakan, belakangan ini Abu Hamzah sering main di warnet. Tetapi sikapnya jadi pendiam dan agak tertutup. “Saya sering melihat dia browsing di warnet mencari informasi merakit bom,” ujar seorang pemuda yang juga enggan disebutkan namanya.(dvs/smg/bbs)

SIAGA: Personel Polisi berjaga di depan Gang Serumpun dekat rumah terduga teroris Husain alias Abu Hamzah yang meledakkan bom sebelum ditangkap, Selasa (12/3).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Suara ledakan keras terdengar dari sebuah rumah di Gang Serumpun, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3) siang. Dua orang warga dan seorang Polisi terluka dalam ledakan itu.

Terkait peristiwa itu, Tim Densus 88 menangkap Husain alias Abu Hamzah terduga teroris jaringan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) yang ditangkap di Lampung. Hingga Selasa (12/3) malam sekira pukul 22.10 WIB, suasana di lokasi masih mencekam. Polisi masih berusaha membujuk anak dan istri Abu Hamzah agar menyerahn

SUASANA tegang masih menyelimuti Gang Serumpun, tempat terjadi ledakan di rumah salah satu warga, tepatnya di depan Masjid Al Mukhlisin. Gang itu ditutup, bahkan warga belum dibolehkan pulang.

Sejumlah polisi terlihat menenteng senjata, berjaga di depan gang itu. Sementara sekitar 100 meter masuk ke dalam gang, di tempat terjadinya ledakan, Polisi lain sedang bernegosiasi dengan istri terduga teroris Abu Hamzah yang masih bertahan di dalam rumahnya.

Warga berkerumun di dekat polisi yang berjaga. Mereka tak diperkenankan melewati penjagaan, karena negosiasi masih terus dilakukan. Polisi menduga, ada benda-benda berbahaya yang disimpan di rumah terduga teroris Abu Hamzah itu. Polisi masih terus membujuk istri dan anak Abu Hamzah menyerah. “Saat ini kami masih bernegosiasi. Petugas belum masuk ke dalam rumah tersangka karena patut diduga di dalamnya terdapat benda-benda berbahaya. Intinya kami meminimalisir korban,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal saat dikonfirmasi.

Saat penangkapan Abu Hamzah, benda diduga bom meledak di halaman rumahnya sekitar pukul 14.50 WIB. Bom meledak saat tim Densus hendak menggeledah rumah Abu Hamzah. Berdasarkan video amatir masyarakat di Sibolga yang viral saat penggerebekan terjadi, tampak seseorang yang diboyong menggunakan kendaraan becak bermotor yang kabarnya terluka akibat kejadian itu.

Tampak dalam video berdurasi 12 detik itu, warga di sekitar lokasi histeris dan ketakutan. Tampak juga personel Polisi bersenjata lengkap berlari menuju sebuah rumah yang diduga tempat persembunyian terduga pelaku.

Seorang warga yang posisinya tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, suara ledakan yang terdengar cukup kuat. “Bahkan suara ledakannya terdengar hingga radius 1 kilometer. Terdengar sampai ke SPBU Jalan 6,” kata pria yang tidak menyebutkan identitasnya ini.

Menurutnya, ledakan berasal dari dalam Gang Serumpun, yang diketahui dari rumah milik Uppang yang dikontrak seorang warga. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB dan hingga kini sejumlah Polisi bersenjata laras panjang masih bersiaga di sekitar lokasi kejadian.

Warga lain yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, bahwa orang yang disebut-sebut mengontrak rumah Uppang itu dikenal tidak mau berinteraksi dengan warga lain. “Sebenarnya tetangga sebelumnya sudah mencurigai pengontrak rumah. Pekerjaannya memperbaiki listrik dan handphone tapi selama di sini tidak mau berkomunikasi dengan warga,” katanya.

Disebutkan, akibat kejadian itu, seorang warga bernama Zulkarnain terluka. “Saat itu Zulkarnain sedang mencari anaknya yang sedang mencari anaknya di warnet di sekitar lokasi. Hal itu bersamaan dengan petugas yang mengepung rumah tersebut dan terdengar ledakan,” ujarnya.

Warga juga tidak mengetahui siapa yang berada dalam rumah. Sebab saat petugas mengepung rumah dan mengetuk pintu, tiba-tiba terdengar ledakan cukup keras. “Saking kerasnya ledakan, pasir dan bebatuan di sekitar lokasi berterbangan. Hujan batu dan pasirlag tadi. Ku lihat tadi Bang Zulkarnain kena. Wajahnya luka-luka,” ujar seorang pemuda.

Pasca kejadian, korban akibat ledakan dilarikan ke RS Metta Medika Sibolga. Namun hingga kemarin sore, korban kemudian dipindahkan ke RS Dr FL Tobing.

Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, ledakan berasal dari balik pintu rumah milik Uppang. Ledakan menciderai beberapa orang, termasuk di antaranya personel kepolisian. Hal tersebut terjadi ketika tim Densus akan membuka pintu rumah. “Rumah itu meledak sekitar pukul 14.30 WIB. Telinga saya sempat berdengung ketika mendengar ledakan dan menciderai beberapa orang termasuk di antaranya ada petugas,” kata salah seorang warga bernama Dohar Tua Alam Hutagalung.

Dia mengaku mengetahui itu karena kebetulan sedang berada di lokasi untuk mengungsikan neneknya yang tinggal tepat di samping rumah yang tengah dikepung Tim Densus 88 Anti Teror tersebut. “Kalau lebih jelasnya mengenai rumah yang meledak itu, saya kurang tahu. Tapi rumah itu disebut milik keluarga Uppang,” tuturnya.

Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja terlihat turun langsung ke lokasi kejadian. Kapolres juga ikut mensterilkan lokasi sambil memegang pistol sambil mengimbau warga. “Semua menjauh, semua menjauh, masih ada tersangka dan diduga ada bom aktif yang terdeteksi, jangan main-main, ini serius!” seru Kapolres.

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto pun langsung terbang ke Sibolga. Ia terbang langsung dari Mapolda Sumut menggunakan helikopter milik Polri. Ia tiba di Stadion Horas Sibolga, sekira pukul 16.30 WIB.

Berdasarkan pantauan di lokasi kemarin sore, petugas Kepolisian bersama tokoh agama berusaha membujuk terduga teroris yang masih bersembuyi di dalam rumah agar menyerahkan diri. Terdengar, melalui alat pengeras suara masjid, Ustad Zainun Sinaga masih terus berupaya membujuk terduga pelaku teroris agar segera menyerahkan diri. “Menyerahlah, ingat anakmu. Jangan kau korbankan anakmu. Bicarakan baik-baik kalau ada masalah. Tidak ada agama yang mengajarkan hal yang begitu. Menyerahlah,” kata Ustad Zainun Sinaga.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal berdasarkan pesan singkatnya kepada Sumut Pos mengatakan, penggerebekan itu dilakukan Tim Densus 88 bersama personel Brimob berlangsung sejak pukul 14.23 WIB. “Tim Densus 88 melakukan penangkapan terhadap diduga pelaku terorisme atas nama Husain alias Abu Hamzah di Sibolga,” ungkapnya.

Saat akan dilakukan pengecekan awal di rumah pelaku, sekitar pukul 14.50 WIB terjadi Bom meledak yang melukai petugas. “Sementara itu diduga di dalam rumah pelaku ada istri pelaku dan anak pelaku,” jelas Iqbal.

Iqbal menjelaskan, Abu Hamzah merupakan jaringan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) yang ditangkap di Lampung. “Memang diduga terkait dengan jaringan PS yang di Lampung kemarin,” kata Iqbal.

Disebutnya, Polisi masih terus menyelidiki jaringan ini. Polisi juga belum memaparkan soal kekuatan bom itu termasuk sengaja diledakkan atau tidak. “Ini yang sedang kita dalami, yang paling penting kita melakukan negosiasi dari situ langkah-langkah ke depan melakukan penyelidikan termasuk melakukan pendalaman yang diduga bom,” ujarnya.

Tukang Listrik

Husein alias Abu Hamzah selama ini dikenal warga sekitar sebagai tukang listrik. Sejumlah warga Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, yang enggan dituliskan namanya menyebut, Abu sering dipanggil untuk memperbaiki jaringan listrik di rumah warga. “Dia (terduga pelaku) sering dipanggil warga membetulkan listrik di rumah warga,” ujar warga tersebut.

Warga juga menyebut Abu Hamzah asli orang Kota Sibolga, rumah yang ditempatinya itu adalah milik orang tuanya.

Selama dua tahun Abu Hamzah pergi ke Pulau Jawa di kampung istrinya. Baru pulang beberapa waktu yang lalu ke Sibolga. Warga lainnya mengatakan, belakangan ini Abu Hamzah sering main di warnet. Tetapi sikapnya jadi pendiam dan agak tertutup. “Saya sering melihat dia browsing di warnet mencari informasi merakit bom,” ujar seorang pemuda yang juga enggan disebutkan namanya.(dvs/smg/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/