30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Otak Pengendali Teroris Berada di Lapas Nusakambangan

Foto yang beredar di aplikasi pesan instan dari gereja Santa Maria Tak Bercela. Tampak jemaat yang selamat mencoba pergi dari lokasi ledakan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah teroris yang ditangkap oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hari ini ternyata dikendalikan dari balik lembaga permasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Hal itu diungkap Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

“Mereka kelompok JAD (Jemaah Ansharut Daulah) Jabodetabek yang dipimpin K dan DS.  Keduanya napi teroris,” kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5).

Dijelaskan Setyo, K dan DS sudah lama menghuni Lapas di Nusakambangan. Namun, gerakan yang muncul hari ini diketahui telah dikomunikasikan sejak beberapa waktu lalu. “Sudah beberapa waktu lalu mereka lakukan komunikasi,” imbuhnya.

Ditanya bagaimana cara mereka bisa berkomunikasi untuk melancarkan aksi serangan, Setyo enggan menjawabnya. Sebab, cukup pihak Kepolisian saja yang mengetahui dalam rangka penyelidikan. “Kita tidak boleh buka,” sebutnya.

Pihaknya pun masih mendalami apakah gerakan mereka dipicu dari kerusuhan di Rutan cabang Salemba, Kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang sempat dikuasai oleh napi terorisme selama 38 jam.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror menembak mati empat terduga teroris di Cianjur, Jawa Barat. Mereka berencana menjalankan aksi teror di Jakarta dan Mako Brimob dengan sasaran aparat kepolisian.

Saat penangkapan, diamankan sejumlah senjata api dan senjata tajam berupa panah yang busurnya dipasang bom. Usai mereka dilumpuhkan, Densus 88 Antiteror pun menangkap kembali dua terduga teroris di Sukabumi dan Cikarang, Bekasi. Mereka semua ternyata masih satu kelompok teroris jaringan (JAD) Jabodetabek pimpinan K dan DS.

Sebelumnya, diamankan pula TS, seorang terduga teroris di sekitar Mako Brimob, Sabtu dini hari (12/5). Dia berhasil menusuk salah satu anggota satuan intel pasukan khusus Polri itu.

Densus 88 Antiteror juga menangkap empat terduga teroris di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat, kemarin, Sabtu (12/5). Juga dua orang perempuan di sekitar Mako Brimob semalam.

Lebih lanjut Setyo menerangkan, Densus 88 Antiteror dipastikan terus bergerak untuk menangkap para teroris yang merencanakan aksi penyerangan dalam waktu dekat.  “Sekarang teman-teman dari petugas antiteror sedang lalukan pengejaran terus karena diindikiasikan sel-sel tidur sudah mulai bangkit,” tuturnya.

Di sisi lain, penjagaan rumah ibadah juga diperketat menyusul adanya aksi bom di sejumlah gereja di Surabaya hari ini. “Rumah-rumah ibadah sudah dari Kamis kemarin kita lakukan penjagaan,” pungkas Setyo. (dna/JPC)

Foto yang beredar di aplikasi pesan instan dari gereja Santa Maria Tak Bercela. Tampak jemaat yang selamat mencoba pergi dari lokasi ledakan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah teroris yang ditangkap oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hari ini ternyata dikendalikan dari balik lembaga permasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Hal itu diungkap Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

“Mereka kelompok JAD (Jemaah Ansharut Daulah) Jabodetabek yang dipimpin K dan DS.  Keduanya napi teroris,” kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5).

Dijelaskan Setyo, K dan DS sudah lama menghuni Lapas di Nusakambangan. Namun, gerakan yang muncul hari ini diketahui telah dikomunikasikan sejak beberapa waktu lalu. “Sudah beberapa waktu lalu mereka lakukan komunikasi,” imbuhnya.

Ditanya bagaimana cara mereka bisa berkomunikasi untuk melancarkan aksi serangan, Setyo enggan menjawabnya. Sebab, cukup pihak Kepolisian saja yang mengetahui dalam rangka penyelidikan. “Kita tidak boleh buka,” sebutnya.

Pihaknya pun masih mendalami apakah gerakan mereka dipicu dari kerusuhan di Rutan cabang Salemba, Kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang sempat dikuasai oleh napi terorisme selama 38 jam.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror menembak mati empat terduga teroris di Cianjur, Jawa Barat. Mereka berencana menjalankan aksi teror di Jakarta dan Mako Brimob dengan sasaran aparat kepolisian.

Saat penangkapan, diamankan sejumlah senjata api dan senjata tajam berupa panah yang busurnya dipasang bom. Usai mereka dilumpuhkan, Densus 88 Antiteror pun menangkap kembali dua terduga teroris di Sukabumi dan Cikarang, Bekasi. Mereka semua ternyata masih satu kelompok teroris jaringan (JAD) Jabodetabek pimpinan K dan DS.

Sebelumnya, diamankan pula TS, seorang terduga teroris di sekitar Mako Brimob, Sabtu dini hari (12/5). Dia berhasil menusuk salah satu anggota satuan intel pasukan khusus Polri itu.

Densus 88 Antiteror juga menangkap empat terduga teroris di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat, kemarin, Sabtu (12/5). Juga dua orang perempuan di sekitar Mako Brimob semalam.

Lebih lanjut Setyo menerangkan, Densus 88 Antiteror dipastikan terus bergerak untuk menangkap para teroris yang merencanakan aksi penyerangan dalam waktu dekat.  “Sekarang teman-teman dari petugas antiteror sedang lalukan pengejaran terus karena diindikiasikan sel-sel tidur sudah mulai bangkit,” tuturnya.

Di sisi lain, penjagaan rumah ibadah juga diperketat menyusul adanya aksi bom di sejumlah gereja di Surabaya hari ini. “Rumah-rumah ibadah sudah dari Kamis kemarin kita lakukan penjagaan,” pungkas Setyo. (dna/JPC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/