Hari ini Tiba Di Halim Perdana Kusuma, Langsung Ditahan di Mako Brimob
JAKARTA- Prediksi Mabes Polri yang sebelumnya memperkirakan pesawat carter yang membawa Nazarudin tiba di Jakarta Jumat (12/8) ini, sedikit meleset. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu diperkirakan akan tiba di Jakarta, Sabtu (13/8). Alasannya dari Bogota, rombongan ini harus transit ke kota lainnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia.
“Tadi di Kota Barbados itu mereka transit di sana pagi jadi kira-kira kalau dari Barbados itu ke Jakarta bisa 30 jam,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/8). “Jadi cukup panjang mungkin besok Sabtu kali ya, kita tidak tau tapi yang jelas perjalanan 30 jam,” tambahnya.Di dalam pesawat carteran itu, Nazaruddin dikawal oleh petugas dari KPK, Polisi dan Imigrasi. Jumlahnya sekitar 10 orang.
Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, M Jasin mengatakan tas hitam milik M Nazaruddin yang diamankan saat tertangkap di Cartagena, saat ini sudah dipegang tim penyidik KPK. Tas hitam itu ikut dibawa bersama rombongan Tim Penjemput Nazaruddin. “Ya benar. Tas sudah ada di tim KPK,” jelas Jasin.
Dia enggan mengungkap isi tas yang disebut-sebut berisi beberapa barang bukti terkait keterlibatan sejumlah pihak dalam beberapa kasus korupsi yang menjerat Nazaruddin. “Pokoknya tas yang penting sudah ada di tim,” tambahnya.
Meski begitu, Jasin berharap barang yang disita tersebut bisa menjadi alat bukti kuat untuk pengembangan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK. “Semua yang dimiliki, yang bisa dipakai pembuktian, apa pun tasnya mau kecil, sedang besar yang menyangkut bukti-bukti yang dibutuhkan komite etik atau tim penyidik, itu perlu bagi KPK maupun komite etik,” tuturnya.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto, begitu sampai di tanah air, Nazaruddin akan digelandang ke KPK. “Kita sudah rundingkan begitu sampai langsung ke KPK. Kan yang punya hajat KPK,” kata Bibit di KPK.
Hanya saja Bibit mengaku belum tahu persis bandara yang akan didarati pesawat pembawa Nazaruddin. Selain itu, KPK juga masih terus melakukan koordinasi untuk menentukan rumah tahanan untuk Nazaruddin.
Namun Bibit juga mengatakan, dari hasil pembicaraan dengan Kapolri Jendral Timur Pradopo maka kemungkinan besar Nazaruddin akan ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. “Kapolri bilang Kelapa Dua (Mako Brimob) siap,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Bibit juga mengungkapkan, KPK menanggung biaya pemulangan Nazaruddin dari Kolombia. Uang yang dikeluarkan KPK mencapai USD 500 ribu. “Ya sekitar Rp 4 miliar,” sebut Bibit.
Namun KPK tak mempersoalkan biaya yang telah dikeluarkan untuk membawa pulang Nazaruddin. Pensiunan polisi dengan dua bintang di pundak itu menambahkan, biaya besar itu dikeluarkan demi menjamin keamanan dan keselamatan Nazaruddin. Karena pertimbangan keamanan pula, KPK memutuskan menyewa pesawat khusus.
Dalam kesempatan sama Bibit juga mengatakan, KPK telah menyiapkan tim khusus untuk memeriksa Nazaruddin. Ditanya soal nyanyian Nazaruddin tentang nama-nama yang disebut menerima aliran dana proyek Wisma Atlet, Bibit meminta masyarakat menunggu saja langkah KPK. Sebab, KPK cukup responsif menindaklanjuti tudingan Nazaruddin termasuk dengan membentuk Komite Etik KPK.
Sementara juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, sampai sejauh ini nama-nama yang disebut Nazaruddin belum ada dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP). “Tak perlu ragu dengan KPK. Kapan dipanggil (nama-nama yang disebut Nazaruddin) sangat tergantung dengan kebutuhan kita,” imbuhnya.
Di tempat terpisah Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menegaskan, Syarifuddin pemilik paspor yang digunakan Nazaruddin, rencananya akan diserahkan ke Mabes Polri. Hal itu berkaitan dengan hasil pemeriksaan Mabes Polri terhadap Nazaruddin, setibanya di Indonesia.
“Tergantung pemeriksaan dari Jakarta. Kalau diperlukan, ya kita bawa ke sana,” ungkap Wisjnu usai buka puasa bersama di rumah dinasnya.(ari/ara/jpnn)