26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dalam 3 Tahun, Seluruh Alutsista Buatan Dalam Negeri

Foto: R. Teja Wulan/VOA Para karyawan PT Pindad sedang menyelesaikan produksi kendaraan tempur pesanan TNI AD.
Foto: R. Teja Wulan/VOA
Para karyawan PT Pindad sedang menyelesaikan produksi kendaraan tempur pesanan TNI AD.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Dalam kunjungannya ke pabrik pembuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik PT Pindad di Bandung, baru-baru ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan optimismenya bahwa produk alutsista yang dibutuhkan Indonesia dalam dua sampai tiga tahun ke depan dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri.

PT Pindad sebagai satu-satunya industri alat pertahanan di Indonesia, ujarnya, harus mampu menghasilkan produk yang sesuai perkembangan zaman sebab alat pertahanan yang modern dan canggih kini sangat dibutuhkan dalam menjaga pertahanan negara.

Saat ini, kendaraan tempur unggulan Indonesia yang diproduksi PT Pindad antara lain panser Anoa, Komodo, dan Badak.

“(Kualitas produk Pindad) Maju pesat. Alutsista TNI permintaan baru sesuai dengan visi misinya mandiri. Kita diusahakan untuk semuanya mandiri, walaupun belum 100 persen. Mungkin kalau 100 persen, satu, dua, atau tiga tahun lagi lah ya. Pemerintahan baru Pak Jokowi sangat memperhatikan (alutsista) ini. Kemungkinan kita ajukan dana untuk kemajuan (alutsista) ini, kita harapkan bisa diberikan,” ujarnya.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, saat ini TNI membutuhkan 200 unit lebih alutsista buatan PT Pindad. Menurutnya, para prajurit yang menggunakan alat tempur buatan Pindad mampu bersaing dengan negara lain.

“Kalau kebutuhan kan semuanya sudah terpenuhi. Tetapi kita kan mengikuti perkembangan alutsista. Pemenuhan alutsista itu tidak bisa dengan tahapan-tahapan, tetapi langsung loncatan karena teknologi kan berkembang terus. Jadi kita mengambil yang terbaru, terbaik, dan sudah teruji di medan pertempuran,” ujarnya.

Sementara itu, juru bicara PT Pindad, Sena Maulana mengatakan, saat ini perusahaan sedang meningkatkan kualitas dan kuantitas produk alutsista dan menargetkan akan menjadi produsen alutsista terkemuka di Asia pada 2023.

“Kita sudah melaksanakan peningkatan kemampuan produksi dan kemampuan desain serta kapasitas produksi sudah direncanakan tiga tahun. Jadi per 2015, 2019, dan 2023 itu visi Pindad tahun 2023 kita akan menjadi industri alutsista terkemuka di Asia. Karena kan setiap tahun desain-desain atau memang kebutuhan dari TNI itu di-review kembali,” ujarnya. (VOA)

Foto: R. Teja Wulan/VOA Para karyawan PT Pindad sedang menyelesaikan produksi kendaraan tempur pesanan TNI AD.
Foto: R. Teja Wulan/VOA
Para karyawan PT Pindad sedang menyelesaikan produksi kendaraan tempur pesanan TNI AD.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Dalam kunjungannya ke pabrik pembuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik PT Pindad di Bandung, baru-baru ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan optimismenya bahwa produk alutsista yang dibutuhkan Indonesia dalam dua sampai tiga tahun ke depan dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri.

PT Pindad sebagai satu-satunya industri alat pertahanan di Indonesia, ujarnya, harus mampu menghasilkan produk yang sesuai perkembangan zaman sebab alat pertahanan yang modern dan canggih kini sangat dibutuhkan dalam menjaga pertahanan negara.

Saat ini, kendaraan tempur unggulan Indonesia yang diproduksi PT Pindad antara lain panser Anoa, Komodo, dan Badak.

“(Kualitas produk Pindad) Maju pesat. Alutsista TNI permintaan baru sesuai dengan visi misinya mandiri. Kita diusahakan untuk semuanya mandiri, walaupun belum 100 persen. Mungkin kalau 100 persen, satu, dua, atau tiga tahun lagi lah ya. Pemerintahan baru Pak Jokowi sangat memperhatikan (alutsista) ini. Kemungkinan kita ajukan dana untuk kemajuan (alutsista) ini, kita harapkan bisa diberikan,” ujarnya.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, saat ini TNI membutuhkan 200 unit lebih alutsista buatan PT Pindad. Menurutnya, para prajurit yang menggunakan alat tempur buatan Pindad mampu bersaing dengan negara lain.

“Kalau kebutuhan kan semuanya sudah terpenuhi. Tetapi kita kan mengikuti perkembangan alutsista. Pemenuhan alutsista itu tidak bisa dengan tahapan-tahapan, tetapi langsung loncatan karena teknologi kan berkembang terus. Jadi kita mengambil yang terbaru, terbaik, dan sudah teruji di medan pertempuran,” ujarnya.

Sementara itu, juru bicara PT Pindad, Sena Maulana mengatakan, saat ini perusahaan sedang meningkatkan kualitas dan kuantitas produk alutsista dan menargetkan akan menjadi produsen alutsista terkemuka di Asia pada 2023.

“Kita sudah melaksanakan peningkatan kemampuan produksi dan kemampuan desain serta kapasitas produksi sudah direncanakan tiga tahun. Jadi per 2015, 2019, dan 2023 itu visi Pindad tahun 2023 kita akan menjadi industri alutsista terkemuka di Asia. Karena kan setiap tahun desain-desain atau memang kebutuhan dari TNI itu di-review kembali,” ujarnya. (VOA)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/