BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Bandung terus berusaha meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Ibun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.
“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi. Sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat,” terang Mentan SYL, Jumat (12/2).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, RJIT dilakukan untuk mendukung aktivitas pertanian.
“RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang bermasalah. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran, agar luas areal tanam bisa bertambah. Sehingga diharapkan indeks pertanaman dan provitasnya pun meningkat,” tutur Sarwo Edhy.
Kegiatan RJIT ini dikelola Kelompok Tani Sauyunan
di daerah irigasi Pasir Tengah. Kelompok tani yang diketuai Iyan Suryana ini Mengairi lahan seluas 53 Ha.
“Kondisi Saluran Sebelum di perbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar akibat sering kehilangan air akibat saluran terputus karena longsor,” ungkapnya.
Iyan Suryana mengungkapkan, kondisi saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi cor beton berlantai dengan 2 sisi saluran sepanjang 65 meter.
“Produktivitas tanaman padi pada lokasi ini 5,6 ton/ha, diharapkan dengan adanya perbaikan saluran dapat mengalami peningkatan provitas,” harapnya.
Mengingat kinerja fungsi saluran irigasi mengalami penurunan, maka perlu dilakukan perbaikan melalui menu kegiatan RJIT pada tahun 2020 agar tidak terjadi penurunan IP dan Provitas tanaman padi.
“Dampak lain yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat dilakukannya percepatanj tanam dan meningkatnya partisipasi masyarakat tani, terutama dalam pemeliharaan saluran tersebut,” pungkasnya.(*)