25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Abraham Dianggap Arogan

Belasan Penyidik Protes Ketua KPK

JAKARTA- Internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergolak. Sekitar 15 penyidik berlatar perwira menengah kepolisian memprotes kepemimpinan Ketua KPK Abraham Samad yang dianggap arogan dalam penanganan kasus korupsi.

Hal tersebut terungkap saat belasan penyidik mendatangi ruang pimpinan KPK di lantai III gedung KPK, Senin (12/3). Mereka mempertanyakan alasan pimpinan KPK mengembalikan secara mendadak dua rekannya sesama penyidik ke Mabes Polri. “Para penyidik itu memang sudah lama tidak cocok dengan ketua (KPK),” kata seorang sumber di KPK kepada Jawa Pos kemarin (13/2).

Sumber yang mewanti-wanti namanya tidak dikorankan itu, kegelisahan para penyidik terhadap Abraham sudah terjadi sejak sekitar sebulan lalu.
Dia lantas menceritakan awal dari perseteruan antara penyidik dengan orang nomor satu di KPK itu berawal dari keputusan Abraham yang mengumumkan status Angelina Sondakh sebagai tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games, awal Februari 2012. “Dia (Abraham) menetapkan itu (Angie sebagai tersangka) tanpa melalui proses ekspos penetapan tersangka terlebih dulu,” katanya.

Nah, saat Abraham mengumumkan Angie tersangka itulah beberapa penyidik yang menangani kasus wisma atlet pun dibikin geger.
Mereka lantas ramai-ramai mendatangi Abraham dan meminta penjelasannya. Terjadilah diskusi sengit antara penyidik dengan Abraham. Ternyata bos komisi antikorupsi itu tersinggung dan marah besar dengan tingkah laku anak buahnya yang dianggap membangkang.

Diam-diam Abraham tercium melakukan upaya untuk mengembalikan beberapa penyidik yang dianggap membangkang itu ke instansi asalnya. Mabes Polri. Bahkan yang menjadi incaran Abraham, bukan hanya penyidik kasus wisma atlet, tapi penyidik yang menangani kasus suap cek perjalanan untuk pemenangan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI).

Saat mengumumkan Miranda tersangka, Abraham memang tanpa didampingi pimpinan KPK yang lain. Abraham juga disebut-sebut pihak yang paling ngotot menetapkan Miranda sebagai tersangka.

Sementara itu, sumber lain di KPK juga menerangkan, Bambang dan Busyro sebenarnya juga merasa tersinggung penetapan Angie sebagai tersangka yang dianggap dilakukan Abraham secara sepihak. “Waktu penetapan (tersangka), Pak Bambang ada di Rusia. Padahal, sebelum berangkat ke Rusia, tidak ada keputusan antara untuk menetapkan tersangka baru,” kata sumber itu.

Sedangkan Busyro yang saat itu berada di Jakarta dengan tegas mengatakan dirinya tidak setuju dengan penetapan Angie sebagai tersangka. Hal itu karena perkara tersebut butuh gelar perkara lanjutan. Karenanya, Busyro tidak ikut bersama Abraham dalam konferensi pers mengumumkan Angie sebagai tersangka.

Juru bicara KPK Johan Budi membantah adanya perselisihan yang sengit antara penyidik dengan Ketua KPK. Namun, kata dia, kunjungan penyidik ke ruang pimpinan KPK merupakan hal yang lumrah. “Tapi, kalau keperluannya untuk protes saya tidak tahu,” kata dia.
Meski begitu, Johan mengakui, ada dua penyidik yang ditarik dari KPK ke institusi awal. Lebih lanjut dia menerangkan, ada beberapa hal yang mengapa seorang penyidik harus kembali ke Mabes Polri.

Pertama, karena kontrak selama empat tahun antara penyidik dengan KPK sudah habis dan tidak diperpanjang lagi. Selanjutnya, KPK sengaja mengembalikan penyidik ke Mabes Polri dengan beberapa alasan. Dan yang terakhir, Mabes Polri sebagai institusi awal menarik personilnya yang bertugas di KPK.(kuh/agm/jpnn)

Belasan Penyidik Protes Ketua KPK

JAKARTA- Internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergolak. Sekitar 15 penyidik berlatar perwira menengah kepolisian memprotes kepemimpinan Ketua KPK Abraham Samad yang dianggap arogan dalam penanganan kasus korupsi.

Hal tersebut terungkap saat belasan penyidik mendatangi ruang pimpinan KPK di lantai III gedung KPK, Senin (12/3). Mereka mempertanyakan alasan pimpinan KPK mengembalikan secara mendadak dua rekannya sesama penyidik ke Mabes Polri. “Para penyidik itu memang sudah lama tidak cocok dengan ketua (KPK),” kata seorang sumber di KPK kepada Jawa Pos kemarin (13/2).

Sumber yang mewanti-wanti namanya tidak dikorankan itu, kegelisahan para penyidik terhadap Abraham sudah terjadi sejak sekitar sebulan lalu.
Dia lantas menceritakan awal dari perseteruan antara penyidik dengan orang nomor satu di KPK itu berawal dari keputusan Abraham yang mengumumkan status Angelina Sondakh sebagai tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games, awal Februari 2012. “Dia (Abraham) menetapkan itu (Angie sebagai tersangka) tanpa melalui proses ekspos penetapan tersangka terlebih dulu,” katanya.

Nah, saat Abraham mengumumkan Angie tersangka itulah beberapa penyidik yang menangani kasus wisma atlet pun dibikin geger.
Mereka lantas ramai-ramai mendatangi Abraham dan meminta penjelasannya. Terjadilah diskusi sengit antara penyidik dengan Abraham. Ternyata bos komisi antikorupsi itu tersinggung dan marah besar dengan tingkah laku anak buahnya yang dianggap membangkang.

Diam-diam Abraham tercium melakukan upaya untuk mengembalikan beberapa penyidik yang dianggap membangkang itu ke instansi asalnya. Mabes Polri. Bahkan yang menjadi incaran Abraham, bukan hanya penyidik kasus wisma atlet, tapi penyidik yang menangani kasus suap cek perjalanan untuk pemenangan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI).

Saat mengumumkan Miranda tersangka, Abraham memang tanpa didampingi pimpinan KPK yang lain. Abraham juga disebut-sebut pihak yang paling ngotot menetapkan Miranda sebagai tersangka.

Sementara itu, sumber lain di KPK juga menerangkan, Bambang dan Busyro sebenarnya juga merasa tersinggung penetapan Angie sebagai tersangka yang dianggap dilakukan Abraham secara sepihak. “Waktu penetapan (tersangka), Pak Bambang ada di Rusia. Padahal, sebelum berangkat ke Rusia, tidak ada keputusan antara untuk menetapkan tersangka baru,” kata sumber itu.

Sedangkan Busyro yang saat itu berada di Jakarta dengan tegas mengatakan dirinya tidak setuju dengan penetapan Angie sebagai tersangka. Hal itu karena perkara tersebut butuh gelar perkara lanjutan. Karenanya, Busyro tidak ikut bersama Abraham dalam konferensi pers mengumumkan Angie sebagai tersangka.

Juru bicara KPK Johan Budi membantah adanya perselisihan yang sengit antara penyidik dengan Ketua KPK. Namun, kata dia, kunjungan penyidik ke ruang pimpinan KPK merupakan hal yang lumrah. “Tapi, kalau keperluannya untuk protes saya tidak tahu,” kata dia.
Meski begitu, Johan mengakui, ada dua penyidik yang ditarik dari KPK ke institusi awal. Lebih lanjut dia menerangkan, ada beberapa hal yang mengapa seorang penyidik harus kembali ke Mabes Polri.

Pertama, karena kontrak selama empat tahun antara penyidik dengan KPK sudah habis dan tidak diperpanjang lagi. Selanjutnya, KPK sengaja mengembalikan penyidik ke Mabes Polri dengan beberapa alasan. Dan yang terakhir, Mabes Polri sebagai institusi awal menarik personilnya yang bertugas di KPK.(kuh/agm/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/