29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pesawat Latih Jenis Bravo Dikandangkan Sementara

FOTO: ISWARA BAGUS NOVIANTO/JPNN Pesawat latih TNI AU jatuh di area persawahan di Dukuh Jogodayoh Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo (12/8) Selasa. Pesawat jenis AS 202 Bravo lepas landas dari bandar udara Adi Soemarmo Solo pada jam 11.00 WIB dan lost contact pada jam 11.57 WIB.
FOTO: ISWARA BAGUS NOVIANTO/JPNN
Pesawat latih TNI AU jatuh di area persawahan di Dukuh Jogodayoh Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo (12/8) Selasa. Pesawat jenis AS 202 Bravo lepas landas dari bandar udara Adi Soemarmo Solo pada jam 11.00 WIB dan lost contact pada jam 11.57 WIB.

SUKOHARJO, SUMUTPOS.CO – TNI AU untuk sementara waktu menghentikan penerbangan pesawat latih jenis AS 202 Bravo. Penghentian itu terkait dengan jatuhnya pesawat jenis itu saat digunakan untuk latihan terbang oleh siswa di Sukoharjo, Selasa (12/8) kemarin. Penghentian itu berlakukan sembari menunggu hasil penyelidikan tim yang mengkaji penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.

“Pesawat jenis Bravo seperti yang jatuh ini, untuk sementara tidak akan diterbangkan dulu sambil menunggu hasil penyelidikan tim mengenai penyebab kecelakaan,” ujar Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soetjipto, Yogyakarta, Marsekal Pertama Agus Munandar, kepada wartawan di lokasi jatuhnya pesawat latih AS 202 Bravo di Sukoharjo, Rabu (13/8).

Menurutnya, saat ini terdapat 10 buah pesawat serupa yang naas di Sukoharjo. Pesawat buatan Swiss dekade 80-an tersebut, termasuk pesawat yang paling sering digunakan untuk latihan penerbangan dasar bagi para penerbang pemula.

Namun Agus menegaskan penghentian penerbangan pesawat Bravo tersebut tidak akan mengganggu proses pendidikan terbang para siswa. Dia menjamin, pendidikan penerbangan bagi siswa akan tetap berjalan normal meskipun untuk sementara tidak menggunakan pesawat Bravo. Masih ada banyak pesawat latih jenis lain yang bisa digunakan oleh para siswa.

“Pesawat latih jenis lainnya sepert Charlie dan yang lainnya tetap boleh diterbangkan. Penghentian yang jenis Bravo itu hingga proses penyelidikan penyebab kecelakaan selesai, sambil menunggu rekomendasi selanjutnya” terang Agus.

 

DIPOTONG-POTONG

Pesawat jenis AS 202 Bravo milik TNI AU yang jatuh di areal persawahan di Sukoharjo, mulai dievakuasi. Evakuasi dilakukan oleh tim TNI AU dengan cara dipotong-potong dan selanjutnya diangkut menggunakan truk untuk dibawa ke Lanud Adi Soetjipto, Yogyakarta. Lokasi sekitar jatuhnya pesawat ditutup untuk umum untuk memperlancar proses evakuasi.

“Tim evakuasi telah tiba di lokasi sejak tadi malam untuk melakukan penyelidikan dan observasi proses evakuasinya. Tim berasal dari Dinas Keselamatan Terbang, dari Kodik TNI AU serta tim dari Mabes TNI AU. Direncanakan proses evakuasi pesawat akan selesai seluruhnya hari ini juga. Selanjutnya potongan-potongan pesawat akan dibawa ke Lanud Adi Soetjipto, Yogyakarta,” ujar Kapentak Lanud Adisoemarmo, Solo, Kapten (Sus) Rindar Noor, Rabu (13/8) di lokasi evakuasi.

Di lokasi kejadian nampak sejumlah anggota TNI AU terlibat langsung proses evakuasi tersebut. Mereka membawa berbagai peralatan. Bangkai pesawat latih yang nahas itu telebih dulu dipotong-potong dan selanjutnya potongan-potongan itu diangkut dengan cara digotong atau dipanggul ke jalanan utama di arel persawahan tersebut.

Untuk mempermudah evakuasi, lokasi juga ditutup untuk umum agar warga yang hendak menonton tidak memadati lokasi dan mengganggu proses evakuasi.

Seperti diketahui, pesawat latih jenis AS 202 Bravo dari Skadikter Lanud Adisoetjipto, Yogyakarta, mengalami kecelakaan saat digunakan latihan akrobatik. Pesawat jatuh di areal persawahan di kampung Jogodayoh, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jateng. Pilot, Sersis Putu Pandu Wahyu Pratama (siswa PSDP Angkatan 88) dan instruktur, Mayor (Pnb) Surono, selamat dalam kejadian itu. Dugaan awal kecelakaan terjadi karena mesin mati mendadak (stop engine). (net/bbbs)

FOTO: ISWARA BAGUS NOVIANTO/JPNN Pesawat latih TNI AU jatuh di area persawahan di Dukuh Jogodayoh Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo (12/8) Selasa. Pesawat jenis AS 202 Bravo lepas landas dari bandar udara Adi Soemarmo Solo pada jam 11.00 WIB dan lost contact pada jam 11.57 WIB.
FOTO: ISWARA BAGUS NOVIANTO/JPNN
Pesawat latih TNI AU jatuh di area persawahan di Dukuh Jogodayoh Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo (12/8) Selasa. Pesawat jenis AS 202 Bravo lepas landas dari bandar udara Adi Soemarmo Solo pada jam 11.00 WIB dan lost contact pada jam 11.57 WIB.

SUKOHARJO, SUMUTPOS.CO – TNI AU untuk sementara waktu menghentikan penerbangan pesawat latih jenis AS 202 Bravo. Penghentian itu terkait dengan jatuhnya pesawat jenis itu saat digunakan untuk latihan terbang oleh siswa di Sukoharjo, Selasa (12/8) kemarin. Penghentian itu berlakukan sembari menunggu hasil penyelidikan tim yang mengkaji penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.

“Pesawat jenis Bravo seperti yang jatuh ini, untuk sementara tidak akan diterbangkan dulu sambil menunggu hasil penyelidikan tim mengenai penyebab kecelakaan,” ujar Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soetjipto, Yogyakarta, Marsekal Pertama Agus Munandar, kepada wartawan di lokasi jatuhnya pesawat latih AS 202 Bravo di Sukoharjo, Rabu (13/8).

Menurutnya, saat ini terdapat 10 buah pesawat serupa yang naas di Sukoharjo. Pesawat buatan Swiss dekade 80-an tersebut, termasuk pesawat yang paling sering digunakan untuk latihan penerbangan dasar bagi para penerbang pemula.

Namun Agus menegaskan penghentian penerbangan pesawat Bravo tersebut tidak akan mengganggu proses pendidikan terbang para siswa. Dia menjamin, pendidikan penerbangan bagi siswa akan tetap berjalan normal meskipun untuk sementara tidak menggunakan pesawat Bravo. Masih ada banyak pesawat latih jenis lain yang bisa digunakan oleh para siswa.

“Pesawat latih jenis lainnya sepert Charlie dan yang lainnya tetap boleh diterbangkan. Penghentian yang jenis Bravo itu hingga proses penyelidikan penyebab kecelakaan selesai, sambil menunggu rekomendasi selanjutnya” terang Agus.

 

DIPOTONG-POTONG

Pesawat jenis AS 202 Bravo milik TNI AU yang jatuh di areal persawahan di Sukoharjo, mulai dievakuasi. Evakuasi dilakukan oleh tim TNI AU dengan cara dipotong-potong dan selanjutnya diangkut menggunakan truk untuk dibawa ke Lanud Adi Soetjipto, Yogyakarta. Lokasi sekitar jatuhnya pesawat ditutup untuk umum untuk memperlancar proses evakuasi.

“Tim evakuasi telah tiba di lokasi sejak tadi malam untuk melakukan penyelidikan dan observasi proses evakuasinya. Tim berasal dari Dinas Keselamatan Terbang, dari Kodik TNI AU serta tim dari Mabes TNI AU. Direncanakan proses evakuasi pesawat akan selesai seluruhnya hari ini juga. Selanjutnya potongan-potongan pesawat akan dibawa ke Lanud Adi Soetjipto, Yogyakarta,” ujar Kapentak Lanud Adisoemarmo, Solo, Kapten (Sus) Rindar Noor, Rabu (13/8) di lokasi evakuasi.

Di lokasi kejadian nampak sejumlah anggota TNI AU terlibat langsung proses evakuasi tersebut. Mereka membawa berbagai peralatan. Bangkai pesawat latih yang nahas itu telebih dulu dipotong-potong dan selanjutnya potongan-potongan itu diangkut dengan cara digotong atau dipanggul ke jalanan utama di arel persawahan tersebut.

Untuk mempermudah evakuasi, lokasi juga ditutup untuk umum agar warga yang hendak menonton tidak memadati lokasi dan mengganggu proses evakuasi.

Seperti diketahui, pesawat latih jenis AS 202 Bravo dari Skadikter Lanud Adisoetjipto, Yogyakarta, mengalami kecelakaan saat digunakan latihan akrobatik. Pesawat jatuh di areal persawahan di kampung Jogodayoh, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jateng. Pilot, Sersis Putu Pandu Wahyu Pratama (siswa PSDP Angkatan 88) dan instruktur, Mayor (Pnb) Surono, selamat dalam kejadian itu. Dugaan awal kecelakaan terjadi karena mesin mati mendadak (stop engine). (net/bbbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/