MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sebanyak 42 Calon Haji (Calhaj) tunda berangkat akibat visa dan sakit dijadwalkan akan diterbangkan, Kamis (17/9) melalui embarkasi Banda Aceh. Demikian disampaikan Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Asrama Haji Medan Sutrisno, Minggu (13/9).
Pemberangkatan sebanyak 42 Calhaj Embarkasi Asrama Haji Medan berdasarklan sesuai surat Direktur Jenderal Pelayanan Haji Dalam Negeri Nomor Dt.VII.II/4/Hj.00/ 5778/2012, tanggal 10 September 2015. Para Calhaj akan dijadikan menjadi 1 kloter.
Sutrisno menyebutkan, dari 42 Calhaj yang tertunda, 32 jamaah merupakan Calhaj tertunda akibat terkendala visa, dan 10 lainnya merupakan Calhaj yang sedang menjalani perawatan di RS Haji Medan.
“Semuanya ada di Medan, jadi Calhaj yang sakit akan dicek untuk keberangkatannya,” kata Sutrisno.
Dia menyebutkan, pada Rabu (16/9), Calhaj tertunda berangkat haji akan diterbangkan ke Banda Aceh guna bergabung dengan 53 Calhaj kloter 9 embarkasi Banda Aceh, lalu menginap di Asrama Haji Banda Aceh. Setelah itu, 42 Calhaj embarkasi Medan dan 53 Calhaj embarkasi Banda Aceh itu, berangkat menuju Jeddah, dengan pesawat Garuda berisikan 230 Calhaj Kloter 12 embarkasi Banjarmasin yang terbang dari Banjarmasin, Kamis (17/9) pagi.
Guna memudahkan koordinasi, Sutrisno menyebutkan, dari 42 orang sudah ditetapkan Kepala Rombongan Muhammad Nasir dari Deli Serdang dan Suwardi dari Asahan, sedangkan Kepala Regu M Yunus dari Madina dan Kamal dari Asahan. “Kami meminta agar Panitia tidak mengganti Karo dan Karu yang sudah dipilih itu,” ujarnya.
Di tengah menunggu keberangkatan, para Calhaj tertunda di Asrama Haji Medan ternyata mendapatkan tausiah agama dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Maratua Simanjuntak di Aula Jabal Uhud Asrama Haji Medan. Tausiah ini sebagai bagian pemantapan bekal ilmu pengetahuan agama yang sebelumnya sudah didapat para Calhaj dari KBIH masing-masing.
“Pemantapan ilmu agama ini seputar pelaksanaan Haji Tamattu, Ifrad, Qiran, Miqat, Ihram, wukuf di Arafah, Mabid di Muzdalifah, Mabid di Minah, Melontar Jumroh, Tawaf Ifadhah, Tahallul Awal dan Tsani, serta Nafar Awal dan Tsani, “ ucap Sutrisno saat ditemui Sumut Pos.
Tak hanya di dalam ruangan, para Calhaj tunda juga dibawa ke lokasi replika Ka’bah yang ada di Asrama Haji Medan, untuk praktik tawaf. Termasuk beberapa lokasi di Asrama Haji Medan, turut diibaratkan, untuk praktik Tahalul dan Sa’i. Setelah mengikuti kegiatan selama sekitar 2 jam, Calhaj tunda itu kembali ke gedung Hijir Ismail Asrama Haji Medan yang menjadi tempat para Calhaj itu tinggal, sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Untuk mengimbangi semangat Calhaj tunda yang begitu tinggi, ada juga kegiatan bimbingan kesehatan Haji. Bimbingan kesehatan itu, dipandu dr Sofyan Hendri dalam satu hari penuh. Dengan begitu, para Calhaj tunda dapat memahami pelayanan kesehatan ibadah haji. Begitu juga untuk tetap ingat dan menjaga kesehatan, selama di Tanah Suci. Rangkaian dari kegiatan, akan menjadi rutinitas para Calhaj tunda, hingga sehari sebelum keberangkatan mereka ke Tanah Suci, yakni Rabu (16/9).
“Dengan kegiatan-kegiatan ini, kami merasa diperhatikan. Kekecewaan dan kepenatan yang kami rasakan selama ini, mulai terobati. Terlebih, bimbingan begitu detail yang kami dapat ini, tidak pernah kami dapatkan dari bimbingan yang kami ikuti sebelumnya, “ ungkap beberapa Calhaj saat diwawancarai di sela-sela kegiatan.
Disinggung soal makan, diakui Calhaj tunda itu kalau mereka tetap diberi makan 3 kali sehari. Bahkan, pasca pemberangkatan jemaah Calhaj kloter terakhir embarkasi Medan, makanan yang mereka dapat lebih enak dari biasanya. Terlebih, disebut mereka jika lauk untuk makanan mereka, sering sesuai dengan permintaan mereka. Selain itu, diakui mereka jika mereka juga mendapat snack 3 kali sehari.
Kuota Tambah 10 Ribu
Kuota jamaah haji Indonesia tahun depan positif bertambah 10 ribu. Keputusan memberikan penambahan tersebut disampaikan langsung Menteri Negara urusan Agama Kerajaan Arab Saudi Muhamad Ali Sheikh pada Presiden Joko Widodo, di Istana Raja Faisal, Jeddah, Sabtu malam (12/9) lalu.
Pertemuan dengan Muhamad Ali Sheikh merupakan bagian dari rangkaian pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi dalam agenda kunjungan kerjanya. Siang harinya, presiden sempat terlebih dulu mengikuti jamuan santap siang bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang ikut dalam rombongan mengungkapkan, kalau perlunya penambahan kuota haji Indonesia merupakan salah satu yang disampaikan Presiden Jokowi dalam acara makan siang tersebut. “Kuota ini menjadi hal yang penting, karena Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim yang besar,” tutur Pramono Anung, dalam keterangan tertulisnya, kemarin (13/9).
Sejak 2013, Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan pengurangan kuota haji terhadap seluruh negara sebanyak 20 persen. Indonesia yang awalnya mendapat kuota sebesar 211 ribu jamaah, turun menjadi 168.800 jamaah. Alasan keamanan karena sedang melakukan renovasi Masjidil Haram yang menjadi dasar keputusan pemotongan kuota tersebut. (ain/ril)