25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Polresta Medan Naik jadi Polres Kota Besar

Foto: MHD AKHWAN/RIAUPOS Kapolri Jendral Polisi Titio Karnavian (tengah) didampingi Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjend Pol M Iriawan (kiri) dan Kapolda Riau Brigjend Pol Supriyanto menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan dengan seluruh jajaran Polda Riau di Mako Brimobda. Pekanbaru. Riau. Selasa (30/8/2016) Kapolri Riau lakukan kunjungan kerja ke Riau.
Foto: MHD AKHWAN/RIAUPOS
Kapolri Jendral Polisi Titio Karnavian (tengah) didampingi Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjend Pol M Iriawan (kiri) dan Kapolda Riau Brigjend Pol Supriyanto menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan dengan seluruh jajaran Polda Riau di Mako Brimobda. Pekanbaru. Riau. Selasa (30/8/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perubahan kondisi daerah yang kian komplek membuat Polri berupaya meningkatkan kelas untuk 500 Polres. Polres itu akan ditingkatkan menjadi Polres Kota Besar atau Polres Metro. Dengan begitu, setiap Kapolres akan ditingkatkan pangkatnya satu level.

Kapolri Jenderal Tito Karnavia mengatakan bahwa tipologi atau pengelompokan kelas setiap Polres perlu ditingkatkan karena sejumlah sebab. Misalnya untuk Polres Sidoarjo dan Kota Medan yang direncanakan naik satu kelas menjadi Polres Kota Besar (Polrestabes). Polres Sidoarjo ini sekarang jumlah penduduknya lebih dari 2 juta orang. ”Kota dengan jumlah penduduk sebegitu besar tentu memiliki tingkat kriminalitas yang komplek,” paparnya.

Selain itu, Polres Bogor yang di wilayahnya terdapat istana presiden. Kondisi itu tentu memiliki tuntutan tersendiri. Karena itu, saat ini ada 500 Polres dengan 5.000 Polsek yang akan ditingkatkan kelasnya. ”Peningkatan kelas ini diharapkan juga akan memperbaiki pelayanan publiknya,” jelasnya.

Dengan kenaikan kelas itu, maka kapolresnya juga akan akan ditingkatkan pangkatnya. Kalau sebelumnya hanya pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP), maka kedepan semua Polres itu akan dipimpin seorang Komisaris Besar Kepolisian (Kombespol). ”Otomatis, kami naikkan menjadi Kombes,” ujarnya.

Pada tingkat Polda, Kapolri menyebut bahwa kenaikan kelas juga diupayakan. Yang paling dekat untuk polda di Lampung, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Maluku. ”Polda ini juga karena kerawanannya yang makin naik,” tuturnya.

Kenaikan kelas untuk Polda itu juga akan meningkatkan pangkat pimpinan yang menjabat dari Brigadir Jenderal menjadi Inspektur Jenderal. Tito menuturkan bahwa untuk kenaikan kelas Polda ini, Polri memiliki misi tersendiri. Yakni, agar jenderal bintang dua dan satu itu tidak terlalu banyak di mabes. ”Kami dorong untuk ke polda,” ujarnya.

Sementara Pengamat Kepolisian Moufti Makaarim menuturkan bahwa kenaikan kelas Polres itu juga harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan publik. Terutama untuk pelayanan reserse dan dokumen kendaraan. ”Jangan sampai kelasnya naik, tapi pelayanannya sama saja,” tuturnya.

Menurutnya, wajah kepolisian itu sangat ditentukan oleh Polres dan Polsek. Keduanya merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. ”Maka, keduanya yang akan menentukan bagaimana kepercayaan publik terhadap Polri,” ujarnya.

Makan, setiap pimpinan Polri di daerah perlu untuk menyadariu betapa pentingnya fungi Polres dan Polsek dalam reformasi kepolisian. ”Kalau perbaikan di tingkat atas dilakukan, tanpa perbaikan di bawah, hasilnya kurang maksimal,” terangnya. (idr/jpg/ril)

Foto: MHD AKHWAN/RIAUPOS Kapolri Jendral Polisi Titio Karnavian (tengah) didampingi Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjend Pol M Iriawan (kiri) dan Kapolda Riau Brigjend Pol Supriyanto menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan dengan seluruh jajaran Polda Riau di Mako Brimobda. Pekanbaru. Riau. Selasa (30/8/2016) Kapolri Riau lakukan kunjungan kerja ke Riau.
Foto: MHD AKHWAN/RIAUPOS
Kapolri Jendral Polisi Titio Karnavian (tengah) didampingi Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjend Pol M Iriawan (kiri) dan Kapolda Riau Brigjend Pol Supriyanto menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan dengan seluruh jajaran Polda Riau di Mako Brimobda. Pekanbaru. Riau. Selasa (30/8/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perubahan kondisi daerah yang kian komplek membuat Polri berupaya meningkatkan kelas untuk 500 Polres. Polres itu akan ditingkatkan menjadi Polres Kota Besar atau Polres Metro. Dengan begitu, setiap Kapolres akan ditingkatkan pangkatnya satu level.

Kapolri Jenderal Tito Karnavia mengatakan bahwa tipologi atau pengelompokan kelas setiap Polres perlu ditingkatkan karena sejumlah sebab. Misalnya untuk Polres Sidoarjo dan Kota Medan yang direncanakan naik satu kelas menjadi Polres Kota Besar (Polrestabes). Polres Sidoarjo ini sekarang jumlah penduduknya lebih dari 2 juta orang. ”Kota dengan jumlah penduduk sebegitu besar tentu memiliki tingkat kriminalitas yang komplek,” paparnya.

Selain itu, Polres Bogor yang di wilayahnya terdapat istana presiden. Kondisi itu tentu memiliki tuntutan tersendiri. Karena itu, saat ini ada 500 Polres dengan 5.000 Polsek yang akan ditingkatkan kelasnya. ”Peningkatan kelas ini diharapkan juga akan memperbaiki pelayanan publiknya,” jelasnya.

Dengan kenaikan kelas itu, maka kapolresnya juga akan akan ditingkatkan pangkatnya. Kalau sebelumnya hanya pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP), maka kedepan semua Polres itu akan dipimpin seorang Komisaris Besar Kepolisian (Kombespol). ”Otomatis, kami naikkan menjadi Kombes,” ujarnya.

Pada tingkat Polda, Kapolri menyebut bahwa kenaikan kelas juga diupayakan. Yang paling dekat untuk polda di Lampung, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Maluku. ”Polda ini juga karena kerawanannya yang makin naik,” tuturnya.

Kenaikan kelas untuk Polda itu juga akan meningkatkan pangkat pimpinan yang menjabat dari Brigadir Jenderal menjadi Inspektur Jenderal. Tito menuturkan bahwa untuk kenaikan kelas Polda ini, Polri memiliki misi tersendiri. Yakni, agar jenderal bintang dua dan satu itu tidak terlalu banyak di mabes. ”Kami dorong untuk ke polda,” ujarnya.

Sementara Pengamat Kepolisian Moufti Makaarim menuturkan bahwa kenaikan kelas Polres itu juga harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan publik. Terutama untuk pelayanan reserse dan dokumen kendaraan. ”Jangan sampai kelasnya naik, tapi pelayanannya sama saja,” tuturnya.

Menurutnya, wajah kepolisian itu sangat ditentukan oleh Polres dan Polsek. Keduanya merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. ”Maka, keduanya yang akan menentukan bagaimana kepercayaan publik terhadap Polri,” ujarnya.

Makan, setiap pimpinan Polri di daerah perlu untuk menyadariu betapa pentingnya fungi Polres dan Polsek dalam reformasi kepolisian. ”Kalau perbaikan di tingkat atas dilakukan, tanpa perbaikan di bawah, hasilnya kurang maksimal,” terangnya. (idr/jpg/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/