SINGKIL, SUMUTPOS.CO – Kerusuhan berdarah terjadi di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (13/10). Satu gereja HKI dibakar, dua warga tewas dalam bentrokan itu.
Bentrokan ditenggarai karena dipicu amarah warga setempat, yang sudah protes ke pemda setempat terkait keberadaan undung-undung (gereja) yang dinilai melanggar aturan dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Namun, pemda belum juga bersikap.
Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi tidak menampik pemicu bentrok. Disebutkan, analisa awal bentrokan tersebut berawal dari protes masyarakat terhadap pendirian gereja di sana.
Sementara, menurutnya, protes warga tak segera ditanggapi oleh pemerintah setempat. ”Ya kita sayangkan Pemda setempat tak segera respon atas tuntutan warga,” ujar Husein Hamidi kemarin.
Mengenai jumlah korban, disebutkan yang tewas dua orang. “Korban tewas dua orang, serta empat luka berat,” ujar Kapolda.
Korban meninggal diketahui bernama Samsul (25) warga Kampong Belusema Kecamatan Suro, Aceh Singkil. Sedangkan satu korban, belum diketahui namanya, warga Desa Tanjung Emas Kecamatan Simpang Kanan. Dia dikabarkan meninggal setelah dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat. Korban luka berat lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.
Informasi yang dihimpun Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) dari beberapa sumber, korban bernama Samsul mengalami luka tembak di bagian kening. Sementara satu korban meninggal di rumah sakit terkena tusukan tombak.
Usai bentrok, sepanjang jalan lintas Singkil Kecamatan Suro terlihat sepi seperti kota mati dan hampir semua pintu rumah warga tertutup. Hanya terlihat beberapa warga berkumpul di pinggir jalan. Sementara dari aparat keamanan baik polisi dan TNI tetap bersiaga di pinggir jalan untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan.