27.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Badrodin-BG Berpotensi jadi Matahari Kembar?

Foto: dok/jpnn Komjen Pol Budi Gunawan.
Foto: dok/jpnn
Komjen Pol Budi Gunawan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane yakin, tidak akan ada “matahari kembar” di Polri jika Kapolri Komjen Badrodin Haiti berpasangan dengan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakapolri.

“Yang ada justru soliditas institusi kepolisian karena duet kepemimpinan Polri dipegang Akpol 82 (Badrodin) sebagai Kapolri dan Akpol 83 (BG) sebagai wakilnya,” kata Neta, Rabu (15/4).

IPW menilai pihak-pihak yang menuding akan terjadi “matahari kembar” atau dualisme kepemimpinan jika Badrodin berpasangan dengan BG, adalah yang tidak paham dengan karakter organisasi dan institusi Polri. Selama ini, setiap kali ada suksesi kepemimpinan di Polri memang terjadi tarik menarik yang tajam. Tapi setelah Kapolri defenitif terpilih, semua yang terlibat tarik menarik akan tiarap, untuk kemudian ikut membangun konsolidasi institusi.

Menurut Neta, Badrodin dan BG masing-masing punya karakter yang tegas dan pemberani.

Dia mencontohkan saat menjadi Kapolres Surabaya Timur, Badrodin berani menangkap La Nyalla tokoh ormas yang ditakuti di Jatim.

Begitu juga saat menjadi Kapolda Banten, Badrodin menangkap abang kandung Atut yang kemudian tewas ditahanan karena sakit. Padahal saat itu, Haji Hasan ayah Atut masih hidup dan sangat ditakuti di Banten. Akibat kasus itu, Polda Banten dikepung para pendekar bersenjata tajam. Tapi dengan tegas Badrodin mengatakan, jika ada yang berani masuk ke polda akan ditembak. “Akhirnya para pendekar itu ciut nyali,” katanya.

Selain itu, lanjut Neta, Badrodin juga berani mengeksekusi Tibo di Poso. “Haiti satu-satunya jenderal polisi saat ini yang pernah empat kali menjadi Kapolda,” kata dia.

Sementara BG adalah tipe jenderal yang loyal dengan atasan dan institusi. Selama ini BG banyak membantu sejumlah Kapolri dalam membuat konsep perubahan di Polri. BG telah banyak membantu sejumlah Kapolri untuk membangun lobi ke legislatif maupun ke pemerintahan.

“BG adalah Komjen paling senior karena dia yang pertama menyandang pangkat Komjen dibanding semua Komjen yang ada di Polri saat ini,” ungkap Neta. (boy/jpnn)

Foto: dok/jpnn Komjen Pol Budi Gunawan.
Foto: dok/jpnn
Komjen Pol Budi Gunawan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane yakin, tidak akan ada “matahari kembar” di Polri jika Kapolri Komjen Badrodin Haiti berpasangan dengan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakapolri.

“Yang ada justru soliditas institusi kepolisian karena duet kepemimpinan Polri dipegang Akpol 82 (Badrodin) sebagai Kapolri dan Akpol 83 (BG) sebagai wakilnya,” kata Neta, Rabu (15/4).

IPW menilai pihak-pihak yang menuding akan terjadi “matahari kembar” atau dualisme kepemimpinan jika Badrodin berpasangan dengan BG, adalah yang tidak paham dengan karakter organisasi dan institusi Polri. Selama ini, setiap kali ada suksesi kepemimpinan di Polri memang terjadi tarik menarik yang tajam. Tapi setelah Kapolri defenitif terpilih, semua yang terlibat tarik menarik akan tiarap, untuk kemudian ikut membangun konsolidasi institusi.

Menurut Neta, Badrodin dan BG masing-masing punya karakter yang tegas dan pemberani.

Dia mencontohkan saat menjadi Kapolres Surabaya Timur, Badrodin berani menangkap La Nyalla tokoh ormas yang ditakuti di Jatim.

Begitu juga saat menjadi Kapolda Banten, Badrodin menangkap abang kandung Atut yang kemudian tewas ditahanan karena sakit. Padahal saat itu, Haji Hasan ayah Atut masih hidup dan sangat ditakuti di Banten. Akibat kasus itu, Polda Banten dikepung para pendekar bersenjata tajam. Tapi dengan tegas Badrodin mengatakan, jika ada yang berani masuk ke polda akan ditembak. “Akhirnya para pendekar itu ciut nyali,” katanya.

Selain itu, lanjut Neta, Badrodin juga berani mengeksekusi Tibo di Poso. “Haiti satu-satunya jenderal polisi saat ini yang pernah empat kali menjadi Kapolda,” kata dia.

Sementara BG adalah tipe jenderal yang loyal dengan atasan dan institusi. Selama ini BG banyak membantu sejumlah Kapolri dalam membuat konsep perubahan di Polri. BG telah banyak membantu sejumlah Kapolri untuk membangun lobi ke legislatif maupun ke pemerintahan.

“BG adalah Komjen paling senior karena dia yang pertama menyandang pangkat Komjen dibanding semua Komjen yang ada di Polri saat ini,” ungkap Neta. (boy/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/