26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rehab Rumah Aceh Butuh Setengah Triliun

JAKARTA- Gempa 6,2 SR yang terjadi di Aceh membawa dampak besar bagi masyarakat di dua kabupaten. Diperkirakan untuk merehab seluruh rumah yang rusak butuh dana nyaris setengah triliun rupiah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjanjikan bantuan rehab rumah bisa lebih cepat cair.

Hasil perhitungan sementara BNPB, kerugian akibat gempa Aceh mencapai Rp1,8 triliun. “Itu masih sementara, karena data kerusakan masih terus bertambah,” terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin (14/7).

BNPB melansir jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah mencapai 18.902 unit. Terdiri dari 6.647 rumah rusak berat, 4.020 rusak sedang,dan 8.234 rusak ringan. Baru-baru ini, Presiden SBY menyatakan jika nilai bantuan rehab rumah bervariasi untuk rusak berat Rp40 juta, rusak sedang Rp20 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Artinya, untuk merehab seluruh rumah yang rusak diperlukan dana Rp 428.620.000.000. Anggaran tersebut belum termasuk dana untuk perbaikan ratusan fasilitas umum yang rusak. “Jumlah korban meninggal berdasarkan hasil identifikasi mencapai 42 orang,” ujar Sutopo.

Sementara, enam orang lainnya masih dinyatakan hilang. Mereka tertimbun longsor di Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pencarian masih dilakukan dengan mengerahkan tiga alat berat.

Sutopo menuturkan, sekitar 30 persen pengungsi sudah kembali ke kediamannya masing-masing. Selebihnya masih bertahan di tenda-tenda pengungsian karena rumah mereka rusak cukup parah. Bantuan pun terus mengalir dari berbagai pihak melalui Lhokseumawe.

Beberapa tenda berukuran lebih besar bakal didatangkan dari Jakarta untuk menggantikan fasilitas umum seperti kantor kecamatan. Sehingga, pelayanan administrasi kepada masyarakat bisa kembali normal.

Alumnus UGM itu menambahkan, jika pendataan rumah rusak tuntas, pihaknya akan segera memandu warga membentuk kelompok masyarakat berdasarkan kedekatan rumah. Mereka akan dikucuri dana lewat satu rekening, dan akan dibantu mengelola penggunaannya untuk perbaikan rumah. (byu)

JAKARTA- Gempa 6,2 SR yang terjadi di Aceh membawa dampak besar bagi masyarakat di dua kabupaten. Diperkirakan untuk merehab seluruh rumah yang rusak butuh dana nyaris setengah triliun rupiah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjanjikan bantuan rehab rumah bisa lebih cepat cair.

Hasil perhitungan sementara BNPB, kerugian akibat gempa Aceh mencapai Rp1,8 triliun. “Itu masih sementara, karena data kerusakan masih terus bertambah,” terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin (14/7).

BNPB melansir jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah mencapai 18.902 unit. Terdiri dari 6.647 rumah rusak berat, 4.020 rusak sedang,dan 8.234 rusak ringan. Baru-baru ini, Presiden SBY menyatakan jika nilai bantuan rehab rumah bervariasi untuk rusak berat Rp40 juta, rusak sedang Rp20 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Artinya, untuk merehab seluruh rumah yang rusak diperlukan dana Rp 428.620.000.000. Anggaran tersebut belum termasuk dana untuk perbaikan ratusan fasilitas umum yang rusak. “Jumlah korban meninggal berdasarkan hasil identifikasi mencapai 42 orang,” ujar Sutopo.

Sementara, enam orang lainnya masih dinyatakan hilang. Mereka tertimbun longsor di Desa Serempah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pencarian masih dilakukan dengan mengerahkan tiga alat berat.

Sutopo menuturkan, sekitar 30 persen pengungsi sudah kembali ke kediamannya masing-masing. Selebihnya masih bertahan di tenda-tenda pengungsian karena rumah mereka rusak cukup parah. Bantuan pun terus mengalir dari berbagai pihak melalui Lhokseumawe.

Beberapa tenda berukuran lebih besar bakal didatangkan dari Jakarta untuk menggantikan fasilitas umum seperti kantor kecamatan. Sehingga, pelayanan administrasi kepada masyarakat bisa kembali normal.

Alumnus UGM itu menambahkan, jika pendataan rumah rusak tuntas, pihaknya akan segera memandu warga membentuk kelompok masyarakat berdasarkan kedekatan rumah. Mereka akan dikucuri dana lewat satu rekening, dan akan dibantu mengelola penggunaannya untuk perbaikan rumah. (byu)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/