24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Waspadai Badai saat Puncak Haji

Peringatan dari Barkah tidak mengada-ngada. Pasalnya, sudah terlihat tanda-tanda ada masalah kesigapan PPIH.

Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat kemarin merilis ada 3 jenazah lagi yang berhasil diidentifikasi sebagai jamaah haji Indonesia, akibat tragedi crane. Jadi, hingga kemarin total 10 jamaah haji Indonesia meninggal akibat jatuhnya crane itu.

Ketiganya yakni Sriyana Marjosihono, No Paspor B1188078, asal Kloter 27 Embarkasi Solo (SOC 27);  Masadi Saiman Tarimin No Paspor V222619 asal kloter 38 embarkasi Surabaya (SUB 38); dan  Siti Rukayah Abdu Samad, No Paspor A2714350, asal kloter 39 embarkasi Surabaya (SUB 39).

Arsyad mengatakan ketiga jamaah yang wafat ini adalah temuan baru, bukan dari daftar jamaah yang terluka.

Nah, menurut Barkah, adanya temuan tiga jenazah di luar yang terluka itu menunjukkan adanya masalah.

“Ini aneh, apakah mereka (yang meninggal itu, red) sebelumnya diumpetin rombongannya? Harus ada penjelasan yang gamblang, kalau mereka tidak di rumah sakit, apa penyebab mereka meninggal, dimana ditemukan. Ini yang belum dijelaskan secara detil,” ujar Barkah.

Sebelumnya diberitakan, pada saat puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, dan ibadah selanjutnya di Muzdalifah dan Mina, cuaca di Makkah diperkirakan masih panas. Bahkan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, berdasar prakiraan cuaca Saudi, pada saat puncak haji suhu udara bisa mencapai 50 derajat Celsius.

Karena itu, lanjut Lukman, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menyewa tenda yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Semua karpet juga diganti dengan yang baru.

”Kami tambah water cooler dan ketersediaan air tiga kali lipat karena informasinya panas masih tinggi,” kata Lukman. (sam/jpnn)

Peringatan dari Barkah tidak mengada-ngada. Pasalnya, sudah terlihat tanda-tanda ada masalah kesigapan PPIH.

Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat kemarin merilis ada 3 jenazah lagi yang berhasil diidentifikasi sebagai jamaah haji Indonesia, akibat tragedi crane. Jadi, hingga kemarin total 10 jamaah haji Indonesia meninggal akibat jatuhnya crane itu.

Ketiganya yakni Sriyana Marjosihono, No Paspor B1188078, asal Kloter 27 Embarkasi Solo (SOC 27);  Masadi Saiman Tarimin No Paspor V222619 asal kloter 38 embarkasi Surabaya (SUB 38); dan  Siti Rukayah Abdu Samad, No Paspor A2714350, asal kloter 39 embarkasi Surabaya (SUB 39).

Arsyad mengatakan ketiga jamaah yang wafat ini adalah temuan baru, bukan dari daftar jamaah yang terluka.

Nah, menurut Barkah, adanya temuan tiga jenazah di luar yang terluka itu menunjukkan adanya masalah.

“Ini aneh, apakah mereka (yang meninggal itu, red) sebelumnya diumpetin rombongannya? Harus ada penjelasan yang gamblang, kalau mereka tidak di rumah sakit, apa penyebab mereka meninggal, dimana ditemukan. Ini yang belum dijelaskan secara detil,” ujar Barkah.

Sebelumnya diberitakan, pada saat puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, dan ibadah selanjutnya di Muzdalifah dan Mina, cuaca di Makkah diperkirakan masih panas. Bahkan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, berdasar prakiraan cuaca Saudi, pada saat puncak haji suhu udara bisa mencapai 50 derajat Celsius.

Karena itu, lanjut Lukman, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menyewa tenda yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Semua karpet juga diganti dengan yang baru.

”Kami tambah water cooler dan ketersediaan air tiga kali lipat karena informasinya panas masih tinggi,” kata Lukman. (sam/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/