JAKARTA, SUMUTPOS.CO— Para tenaga honorer kategori dua (K2) yang didominasi guru mengancam akan melakukan mogok nasional bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Menurut Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Korwil Jawa Timur Riyanto, 14 perwakilan honorer dari seluruh wilayah sudah bertemu dengan Ketua Bidang Aparatur Negara Setneg Usman Hamdani. Dalam pertemuan itu, 14 perwakilan mengajukan beberapa tuntunan.
“Salah satu tuntutan utamanya adalah mengangkat honorer K2 yang belum lulus tes menjadi CPNS secara bertahap. Tuntutan lainnya adalah meminta agar presiden mau bertemu dengan honorer untuk mendengarkan aspirasi honorer. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan mogok nasional,” kata Itong, sapaan akrabnya kepada JPNN, Rabu (15/10).
Dia menyebutkan, banyak sekolah yang tenaga gurunya berasal dari tenaga honorer. Kalau guru honorer se-Indonesia kompak mogok, proses belajar mengajar pasti terganggu,
“Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi atau tidak ada solusi positif, kami akan menginap di istana,” ujarnya.
Pernyataan ini dikuatkan Ketum FHK2I Titi Purwaningsih. “Kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan kami akan mengepung istana. Kami sudah capek dengan situasi ini,” tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO— Para tenaga honorer kategori dua (K2) yang didominasi guru mengancam akan melakukan mogok nasional bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Menurut Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Korwil Jawa Timur Riyanto, 14 perwakilan honorer dari seluruh wilayah sudah bertemu dengan Ketua Bidang Aparatur Negara Setneg Usman Hamdani. Dalam pertemuan itu, 14 perwakilan mengajukan beberapa tuntunan.
“Salah satu tuntutan utamanya adalah mengangkat honorer K2 yang belum lulus tes menjadi CPNS secara bertahap. Tuntutan lainnya adalah meminta agar presiden mau bertemu dengan honorer untuk mendengarkan aspirasi honorer. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan mogok nasional,” kata Itong, sapaan akrabnya kepada JPNN, Rabu (15/10).
Dia menyebutkan, banyak sekolah yang tenaga gurunya berasal dari tenaga honorer. Kalau guru honorer se-Indonesia kompak mogok, proses belajar mengajar pasti terganggu,
“Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi atau tidak ada solusi positif, kami akan menginap di istana,” ujarnya.
Pernyataan ini dikuatkan Ketum FHK2I Titi Purwaningsih. “Kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan kami akan mengepung istana. Kami sudah capek dengan situasi ini,” tandasnya. (esy/jpnn)