30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Massa Honorer K2 Siap Geruduk Istana

Massa honorer K2 saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana, beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN
Massa honorer K2 saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana, beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ratusan guru honorer kategori dua (K2), Rabu (15/10) siang, tengah bersiap menuju Istana untuk menyuarakan aspirasi mereka. Mayoritas mereka adalah guru honorer.

Datang dengan menggunakan seragam di tempatnya mengajar mereka masing-masing, mereka kompak menuntut segera diangkat menjadi CPNS.

Sebelum menuju Istana Negara, ratusan guru honorer ini berkumpul menyiapkan diri di kawasan Monas Jakarta, yang lokasinya tak jauh dari Istana.

Nantinya akan ada 14 orang perwakilan yang bisa masuk ke Istana, sedangkan ratusan guru honorer lainnya menunggu hasilnya di Monas.

“Kita 14 orang akan masuk Istana presiden, yang sudah ditunjuk tolong dipersiapkan. Kita harus ketemu Presiden,” ujar seorang pria dari pengeras suara.

Masih lewat pengeras suara, pria berkaos merah berbalut kemeja putih hitam itu menganggap pemerintah telah lalai dengan nasib honorer K2, yang telah mengabdi hingga puluhan tahun lamanya.

“Pemerintah seolah lupa, bahwa honorer K2 selama ini sudah mengabdi paling sedikit 10 tahun, bahkan ada yang telah mengabdi lebih dari 30 tahun, tapi mana hasilnya? Status kami tidak jelas karena belum diangkat jadi PNS,” serunya lagi.

Mereka juga menilai, honor yang diberikan dianggap tidak sesuai dengan kriteria hidup layak (KHL), di mana masih ada yang mendapat upah Rp 50-100 ribu per bulan.

“Ini sangat miris, ada honorer yang digaji sekecil itu, padahal kami adalah abdi Negara yang seharusnya diperhatikan kesejahteraannya,” tandasnya.

Setidaknya ada tiga tuntutan yang mereka ajukan. Pertama tidak ada lagi tes bagi honorer K2, karena tes sudah dilakukan pada tanggal 3 November 2013.

Kedua mereka minta diberi landasan hukum secara tertulis untuk menyelesaikan permasalahan honorer K2. Terakhir, mereka meminta semua honorer K2 menjadi CPNS yang dinyatakan keasliannya atau valid secara bertahap.

Dari pantauan reporter JPNN.com di lapangan, hingga pukul 11.40 WIB, mereka masih mempersiapkan diri di Monas, sebelum 14 orang perwakilan honorer K2 diterima di Istana. Puluhan polisi juga terlihat mengawal demo honorer K2 ini. (chi/jpnn)

Massa honorer K2 saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana, beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN
Massa honorer K2 saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana, beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ratusan guru honorer kategori dua (K2), Rabu (15/10) siang, tengah bersiap menuju Istana untuk menyuarakan aspirasi mereka. Mayoritas mereka adalah guru honorer.

Datang dengan menggunakan seragam di tempatnya mengajar mereka masing-masing, mereka kompak menuntut segera diangkat menjadi CPNS.

Sebelum menuju Istana Negara, ratusan guru honorer ini berkumpul menyiapkan diri di kawasan Monas Jakarta, yang lokasinya tak jauh dari Istana.

Nantinya akan ada 14 orang perwakilan yang bisa masuk ke Istana, sedangkan ratusan guru honorer lainnya menunggu hasilnya di Monas.

“Kita 14 orang akan masuk Istana presiden, yang sudah ditunjuk tolong dipersiapkan. Kita harus ketemu Presiden,” ujar seorang pria dari pengeras suara.

Masih lewat pengeras suara, pria berkaos merah berbalut kemeja putih hitam itu menganggap pemerintah telah lalai dengan nasib honorer K2, yang telah mengabdi hingga puluhan tahun lamanya.

“Pemerintah seolah lupa, bahwa honorer K2 selama ini sudah mengabdi paling sedikit 10 tahun, bahkan ada yang telah mengabdi lebih dari 30 tahun, tapi mana hasilnya? Status kami tidak jelas karena belum diangkat jadi PNS,” serunya lagi.

Mereka juga menilai, honor yang diberikan dianggap tidak sesuai dengan kriteria hidup layak (KHL), di mana masih ada yang mendapat upah Rp 50-100 ribu per bulan.

“Ini sangat miris, ada honorer yang digaji sekecil itu, padahal kami adalah abdi Negara yang seharusnya diperhatikan kesejahteraannya,” tandasnya.

Setidaknya ada tiga tuntutan yang mereka ajukan. Pertama tidak ada lagi tes bagi honorer K2, karena tes sudah dilakukan pada tanggal 3 November 2013.

Kedua mereka minta diberi landasan hukum secara tertulis untuk menyelesaikan permasalahan honorer K2. Terakhir, mereka meminta semua honorer K2 menjadi CPNS yang dinyatakan keasliannya atau valid secara bertahap.

Dari pantauan reporter JPNN.com di lapangan, hingga pukul 11.40 WIB, mereka masih mempersiapkan diri di Monas, sebelum 14 orang perwakilan honorer K2 diterima di Istana. Puluhan polisi juga terlihat mengawal demo honorer K2 ini. (chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/