31.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

TobaPulp-DEL Jajaki Kerja Sama

Foto: Istimewa Yayasan DEL beserta rombongan sedang menerima penjelasan mengenai proses pembibitan Eucalyptus yang diterangkan peneliti TobaPulp Adventeris Hutagaol didampingi Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan.
Foto: Istimewa
Yayasan DEL beserta rombongan sedang menerima penjelasan mengenai proses pembibitan Eucalyptus yang diterangkan peneliti TobaPulp Adventeris Hutagaol didampingi Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan.

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – TobaPulp, industri bubur kertas di Parmaksian, yang sedari awal dioperasikan dengan memanfaatkan komputerisasi, belum lama ini menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Institut Teknologi DEL yang berpusat di Laguboti, keduanya di kabupaten Tobasamosir.

Penjajakan kerjasama itu menjadi bagian dari pembicaraan saat tim DEL mengunjungi TobaPulp, meliputi Ir Partumpuan Naiborhu dan Ir Patuan Simatupang McRP dari yayasan, rektor Prof Dr Robert Saragih dan beberapa staf pengajar, serta konsultan dari Inggris Michael F Gray OBE, BSc, PhD, CEng. Mereka diterima tiga direktur TobaPulp, Juanda Panjaitan, Leonard Hutabarat dan Lie Liang San.

Hanya, kedua belah pihak belum mengemukakan rumusan kongkret kerjasama itu. “Masih didalami. Banyak hal sebenarnya bisa dilakukan bersama,” kata Juanda Panjaitan.

Selain menghasilkan pulp –satu-satunya industri sejenis di Sumatera Utara dan sebagian besar produksinya untuk ekspor–   TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) juga menyelenggarakan sendiri pendidikan (prasekolah hingga menengah pertama) untuk menampung anak-anak karyawan dan juga putra-putri sekitar pabrik. Di Tobasa, sekolah yang diselenggarakan oleh Yayasan Bonapasogit Sejahtera (YBS) di kompleks pabrik masuk kategori sekolah favorit.

Kemudian, melalui program tanggung jawab sosial (CSR – corporate social responsibility) perusahaan juga membantu dunia pendidikan di sekitar daerah kerjanya. Sentuhannya meliputi antara lain pengadaan sarana (ruang belajar, meja-kursi, lapangan olahraga, MCK), peralatan (komputer, buku, alat-alat olahraga dan keterampilan), beasiswa, honor guru, serta pelatihan guru. Hasilnya, tidak sedikit para lulusan SLTA yang memperoleh bantuan perusahaan bisa diterima di berbagai perguruan tinggi negeri, serta IT DEL.

DEL sendiri, yang dibangun oleh keluarga Jenderal Luhut B Panjaitan, sejak 14 tahun lalu, tergolong perguruan tinggi favorit di tanah air karena mutu pendidikannya yang tinggi serta jaringannya yang cukup luas dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di bidang teknologi, termasuk ITB (Institut Teknologi Bandung). Para pengasuhnya pun berasal dari berbagai universitas terkemuka.

TobaPulp, industri berbasis hutan tanaman industri (HTI), hampir sepanjang tahun menjadi lapangan studi bagi banyak perguruan tinggi (peneliti, pengajar, mahasiswa) dan juga sekolah menengah (SMA, SMK) dari beragam jurusan seperti kimia industri, kehutanan, lingkungan, dan teknologi informasi. Selama semester pertama 2014, jumlah kunjungan mencapai 439 orang. (rel/mea)

Foto: Istimewa Yayasan DEL beserta rombongan sedang menerima penjelasan mengenai proses pembibitan Eucalyptus yang diterangkan peneliti TobaPulp Adventeris Hutagaol didampingi Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan.
Foto: Istimewa
Yayasan DEL beserta rombongan sedang menerima penjelasan mengenai proses pembibitan Eucalyptus yang diterangkan peneliti TobaPulp Adventeris Hutagaol didampingi Direktur TobaPulp Juanda Panjaitan.

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – TobaPulp, industri bubur kertas di Parmaksian, yang sedari awal dioperasikan dengan memanfaatkan komputerisasi, belum lama ini menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Institut Teknologi DEL yang berpusat di Laguboti, keduanya di kabupaten Tobasamosir.

Penjajakan kerjasama itu menjadi bagian dari pembicaraan saat tim DEL mengunjungi TobaPulp, meliputi Ir Partumpuan Naiborhu dan Ir Patuan Simatupang McRP dari yayasan, rektor Prof Dr Robert Saragih dan beberapa staf pengajar, serta konsultan dari Inggris Michael F Gray OBE, BSc, PhD, CEng. Mereka diterima tiga direktur TobaPulp, Juanda Panjaitan, Leonard Hutabarat dan Lie Liang San.

Hanya, kedua belah pihak belum mengemukakan rumusan kongkret kerjasama itu. “Masih didalami. Banyak hal sebenarnya bisa dilakukan bersama,” kata Juanda Panjaitan.

Selain menghasilkan pulp –satu-satunya industri sejenis di Sumatera Utara dan sebagian besar produksinya untuk ekspor–   TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) juga menyelenggarakan sendiri pendidikan (prasekolah hingga menengah pertama) untuk menampung anak-anak karyawan dan juga putra-putri sekitar pabrik. Di Tobasa, sekolah yang diselenggarakan oleh Yayasan Bonapasogit Sejahtera (YBS) di kompleks pabrik masuk kategori sekolah favorit.

Kemudian, melalui program tanggung jawab sosial (CSR – corporate social responsibility) perusahaan juga membantu dunia pendidikan di sekitar daerah kerjanya. Sentuhannya meliputi antara lain pengadaan sarana (ruang belajar, meja-kursi, lapangan olahraga, MCK), peralatan (komputer, buku, alat-alat olahraga dan keterampilan), beasiswa, honor guru, serta pelatihan guru. Hasilnya, tidak sedikit para lulusan SLTA yang memperoleh bantuan perusahaan bisa diterima di berbagai perguruan tinggi negeri, serta IT DEL.

DEL sendiri, yang dibangun oleh keluarga Jenderal Luhut B Panjaitan, sejak 14 tahun lalu, tergolong perguruan tinggi favorit di tanah air karena mutu pendidikannya yang tinggi serta jaringannya yang cukup luas dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di bidang teknologi, termasuk ITB (Institut Teknologi Bandung). Para pengasuhnya pun berasal dari berbagai universitas terkemuka.

TobaPulp, industri berbasis hutan tanaman industri (HTI), hampir sepanjang tahun menjadi lapangan studi bagi banyak perguruan tinggi (peneliti, pengajar, mahasiswa) dan juga sekolah menengah (SMA, SMK) dari beragam jurusan seperti kimia industri, kehutanan, lingkungan, dan teknologi informasi. Selama semester pertama 2014, jumlah kunjungan mencapai 439 orang. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/